SPIRIT NABI

Ibrahim adalah seorang Nabi-revolusioner yang penuh dedikasi. Dia mengabdi kepada kebenaran dan keadilan. Masyarakat Kaldea dengan teguh tetap berpegang pada lembaga-lembaga sosial dan ekonomi yang sudah bobrok itu dan dengan membabi buta mengikuti adat-istiadat dan tradisi-tradisi amoral dari para leluhurnya. Ketika pecah perang antara dia dengan para penindas itu, dia diancam dengan konsekuensi-konsekuensi yang mengerikan karena dia menyerang tuhan-tuhan dan agama palsu mereka. Tetapi dia tidak gentar dan tidak takut. Tidak ada yang ditakutinya selain Allah. Dia bijaksana, berani, dan rendah hati. 

Ibrahim dihadapkan ke muka Pengadilan Tinggi, lalu diadili dan dijatuhi hukuman mati. Dia dinyatakan bersalah atas usahanya menghancurkan tatanan sosial yang sudah mapan dan atas tindakannya membahayakan agama negara, tuhan-tuhan mereka, stabilitas sosial, dan ketenangan. Dia adalah seorang pemberontak yang mendorong orang-orang yang tertindas untuk menggulingkan tatanan sosial yang korup. 

Dia dinyatakan sebagai seorang pemberontak dan disiksa, serta dilemparkan ke dalam tumpukan kayu api yang menyala, tetapi dia tetap segar bugar. Mereka tidak dapat membunuhnya. Kemudian mereka mengatur berbagai strategi untuk menyingkirkannya dari tengah-tengah mereka. Penghinaan dan penyiksaan yang diterimanya kian meningkat dan musuh-musuhnya mulai menghabiskan semua energi mereka untuk dapat bebas darinya. Dia memutuskan untuk pindah ke barat, ke negeri Aram atau Syria yang subur, dan kemudian ke selatan, ke negeri Kanaan di Palestina. Pada saat itu Palestina adalah sebuah propinsi bagian dari Mesir. 

Demikianlah, Ibrahim meninggalkan ayahnya, kaumnya dan rumahnya di Ur, di Kaldea, demi kebaikan, demi tujuan kebenaran yang tengah diperjuangkannya. ia tidak berkompromi dengan para penguasa, dengan raja-tuhan dan dengan ayahnya. Tujuan kebenaran adalah hal yang paling berharga di dunia. Berjuang membela kebenaran, kesetaraan manusia, cinta kasih, dan persaudaraan adalah berjuang untuk ‘jalan Allah’, dan dalam bahasa Al-Qur’an: 
“Dan sekiranya kamu terbunuh atau mati di jalan Allah, pengampunan dan rahmat dari Allah pasti lebih baik daripada segala yang mereka kumpulkan”. (Q.S. 3:157) 
Ini adalah Hijrah, besar-besaran Ibrahim demi menegakkan tujuan kebenaran. Hijrah adalah sesuatu yang umum dilakukan dalam perjuangan-perjuangan para Nabi-revolusioner yang melawan kepalsuan dan korupsi dan yang tidak pernah mau berkompromi. 

Istrinya, Sarah, dan keponakannya, Luth, mendampinginya selama dalam pengadilan. Mereka yakin akan kebenarannya dan tetap bersamanya dalam penderitaan dan kesengsaraan. Di Palestina, dia tinggal di daerah pantai Kanaan bersama dengan kawanan-kawanan domba dan kambingnya, berkelana dari padang rumput yang satu ke padang rumput yang lain dan berjuang melawan tiran dan raja-tuhan berbagai tempat. 

Ibrahim menjadi seorang Nabi-revolusioner, pemimpin, pejuang kebenaran dan keadilan yang baik hati, searang hamba kebenaran (hanif kekasih Allah (Khalil Allah) yang tidak menyembah apapun dan tidak takut pada apapun selain Allah. 

**** 

Musa adalah seorang pemberani yang berdiri menantang diskriminasi dan kekerasan raja-tuhan Mesir, dan dengan tegas menghadapi serangan korupsi dan kejahatan yang dilakukan secara bersama-sama. Musa adalah seorang penggembala, seorang hamba kebenaran, cinta kasih dan keadilan yang sederhana dan jujur, seorang guru besar dan Nabi agung yang berhasil membebaskan orang-orang Israel dari perbudakan yang telah berlangsung selama berabad-abad. 

Al-Qur’an menggambarkan fakta-fakta sejarah kehidupan dan misi Musa sejajar dengan perjuangan heroik Nabi-Nabi-revolusioner lainnya, sebagai sebuah perang antara kekuatan kebaikan dengan kekuatan kejahatan. Musa memimpin kekuatan-kekuatan kebenaran, keadilan, cinta kasih dan kesetaraan, sedangkan Fir’aun, raja-tuhan yang arogan itu, mengepalai kekuatan-kekuatan kepalsuan, ketidakadilan, keangkaraan, arogansi dan penindasan. Dan seperti biasanya, kebenaran pada akhirnya mengalahkan kepalsuan. 

Fir’aun dan para pemukanya yang berkuasa mengejek ide bahwa seorang penggembala yang berasal dari golongan rendahan, lemah, miskin dan sederhana dapat mengalahkan kekuatan-kekuatan Mesir yang superior dan membebaskan para budak. Dan daripada memberontak terhadap tatanan sosial yang korup itu, Musa justru harus tunduk kepada Fir’aun, karena Fir’aun telah memelihara dan mendidik serta membuatnya berbudaya di dalam istananya. Fir’aun berusaha untuk membujuk dan memperdaya orang yang jujur itu: “…
Bukankah kami telah memelihara kau sejak kau kecil di tengah-tengah kami dan kau tetap bersama kami selama bertahun-tahun dalam hidupmu?” (Q.S. 26: 18). Demikianlah Fir’aun berkata sambil menyatakan bahwa dialah sang raja-tuhan, pemelihara umat manusia yang maha kuasa dan bahwa Musa adalah seorang pem¬bunuh yang rendah dan seorang penghasut budak-budak. “Dan engkau mengerjakan perbuatan yang kauperbuat itu tanpa kenal terima kasih” (Q.S. 26: 19). 
Musa menyerang tipuan jahatnya yang licik dengan kebenaran dan kelugasannya yang sederhana: 
“Aku melakukannya karena khilaf. Maka aku pun lari dari kamu sebab aku takut kepadamu; tetapi Tuhanku telah meng¬anugerahi aku kearifan dan mengangkatku menjadi salah se¬orang rasul. Dan itulah kenikmatan yang kaulimpahkan kepada¬ku dengan ketentuan kau memperbudak Bani Israil”(Q.S. 26: 20-22). 
Sang raja-tuhan dan para penasihat, agamawan, ideolog, dan administratornya menganggap keberanian para pemberontak ini sebagai pemberontakan terhadap tatanan sosial mereka yang opresif yang kepadanya kekayaan, kekuasaan, dan hak-hak istimewa mereka terikat. Fir’aun berkata: 

“Biarlah kubunuh Musa, dan biarlah dia berdoa kepada Tuhannya! Aku khawatir dia akan mengganti agamamu, atau akan membuat kerusakan di bumi” (Q.S. 40: 26). “Mereka saling berselisih antara sesamanya tentang perkara yang mereka hadapi, tapi mereka rahasiakan. Mereka berkata: ‘Kedua orang ini pasti tukang sihir (yang mahir). Tujuannya akan mengusir kamu dari negerimu dengan perbuatan sihir mereka dan menghilangkan adat lembagamu yang utama” (QS. 20:62-63). 

Lembaga-lembaga yang paling diagungkan yang sekarang tengah terancam adalah agama palsu negara, upacara pemujaan terhadap raja-tuhan, semua lembaga dan ide-ide ekonomi, sosial, politik, dan agama yang telah me¬mecah-belah umat manusia ke dalam golongan budak dan majikan, golongan tertindas dan penindas, orang-orang papa dan para pemilik tanah serta para pemilik budak. 

Sang raja-tuhan juga mencoba kekuatan ideologis (dalam bentuk) sihir dan propaganda, kekuatan ideologis ide-ide palsu yang dibuat-buat untuk mengutuk pikiran Musa dan untuk mempesonakannya ke dalam ilusi dan. kebohongan seperti budak-budak lain. Serangan bersama yang dilakukan para penindas itu kadang-kadang sangat besar dan tiba-tiba melalui media dan agama negara sehingga mampu memalsukan kebenaran. Dusta dan kejahatan dibuat agar tampak sebagai kebenaran. Bahkan semangat-semangat yang sangat beranipun menjadi takut akan serangan gencar kejahatan yang telah direncanakan dengan sangat baik itu. 

Tetapi Musa, manusia yang berani dan selalu berkata dan bertindak benar itu menyerukan kebenarannya dengan penuh keyakinan, kebijaksanaan, dan kejujuran; dan kebenaran memiliki kekuatan untuk menghilangkan kekaburan ideologis dan menghaneurkan semua kepalsuan, seperti matahari yang terang benderang mengusir kabut dan kegelapan dari langit. Kebodohan adalah seperti malam, sedangkan wahyu dan kebenaran seperti siang. 

Tatanan sosial yang berdasarkan penindasan dan eksploitasi secara ideologis ditopang oleh propaganda, kebohongan, dan dalih-dalih sistematis yang secara berangsur-angsur membangkitkan teror di dalam hati kaum yang tertindas. Dengan ideologi kepalsuan dan teror inilah kelas-kelas penguasa mengabadikan penindasan mereka terhadap orang-orang lemah. Tongkat Musa adalah simbol kebenaran, keadilan, dan kesetaraan: 
“Lalu Kami memberi wahyu kepada Musa: ‘Lemparkanlah tongkatmu!’ Ternyata itu menelan habis segala kepalsuan mereka. Maka kebenaranlah yang terbukti dan segala yang mereka kerjakan sia-sia. Mereka dikalahkan di tempat itu juga, dan mereka kembali dalam keadaan hina” (Q.S. 7:117-119). 
“Setelah mereka melempar, Musa berkata: ‘Apa yang kamu bawa adalah sihir. Allah akan membatalkannya, karena Allah tidak akan membiarkan berlangsung terus pekerjaan orang yang berbuat kerusakan. Dan Allah membuktikan kebenaran dengan firman-firman-Nya, sekalipun tak disukai para pelaku kejahatan” (Q.S.10: 81-82). 
**** 

Menurut Al-Qur’an, Isa adalah seorang manusia yang rendah hati, seorang Nabi-revolusioner, seorang hamba Allah yang menempuh jalan lurus kebenaran seperti halnya Nabi-Nabi revolusioner lainnya. Dia adalah seorang manusia, seorang guru yang menerima wahyu Ilahi, Ruh Allah, ‘Inspirasi Allah’, pejuang pemberani yang melawan kejahatan dan penindasan. Dia tidak terbunuh ataupun disalibkan karena Nabi-revolusioner tidak pernah mati. Mereka selalu hidup di dalam hati nurani umat manusia. 
“Dan karena perkataan mereka: ‘Kami telah membunuh Isa Almasih putra Maryam, Utusan Allah’; padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi demikianlah ditampakkan kepada mereka. Dan mereka yang berselisih pendapat selalu dalam keraguan mengenai itu, tanpa didasari suatu pengetahuan selain dengan perkiraan saja, dan yang mereka bunuh tidak meyakinkan. Tetapi Allah telah mengangkatnya ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana” (Q.S. 4:157-158). 
Isa adalah seorang Nabi-revolusioner yang mengajarkan kebenaran dan kesetaraan sosial, cinta kasih, dan persaudaraan kepada para pengikutnya. Nabi Isa adalah seorang hamba kebenaran yang besar. Nabi Isa hidup sebagai manusia biasa yang sederhana, jujur, dan rendah hati. Nabi Isa memikirkan orang lain, hidup untuk orang lain, dan menderita untuk orang lain. Nabi Isa memiliki tempramen seorang yang berkhalwat. Nabi Isa berdo’a sendirian secara sembunyi-sembunyi, agar tidak dilihat orang lain (tidak riya’). 

Nabi Isa adalah seorang yang bijaksana, seorang guru besar (ulama), dan cendikiawan terpelajar. Nabi Isa adalah seorang guru yang merasa cukup dengan apa adanya dan tanpa pamrih bagi orang-orang miskin dan lemah. Al-Qur’an dan hadist banyak mencatat aporisme dan perkataan-perkataan Nabi Isa ini: ‘Janganlah terlalu banyak berbicara tanpa mengingat Allah; ini akan mengeraskan hati kalian. Dan hati yang telah mengeras tersingkir jauh dari Allah tanpa kalian sadari. Dan janganlah mengamat-amati dosa-dosa orang lain seolah-olah kamu adalah majikan mereka; tetapi awasilah dosa-dosamu sendiri seakan-akan kamu adalah budak (hamba sahaya). Manusia terbagi kedalam dua jenis: sebagian yang menderita karena dosa-dosanya sendiri dan sebagian lain yang diampuni; jadi, carilah ampunan bagi orang-orang yang sedang disiksa dan bersyukurlah kepada Tuhan karena kamu terbebas dari hukuman dan penderitaan. 

**** 

Nabi-revolusioner Muhammad Saw., seperti halnya Nabi-Nabi yang lain, berserah diri kepada kehendak Allah: yang berarti bahwa dia adalah seorang hamba kebenaran. Dia menyatakan kebenaran dan memperjuangkan kesetaraan sosial. Dia begitu setia kepada tujuannya. Menurut definisi, dia adalah seorang Muslim, seperti halnya semua Nabi-revolusioner. 

Apakah makna dari menyerahkan kehendak sesorang kepada kehendak Allah? Menurut Al-Qur’an, ini adalah sebuah jual-beli, dan sebuah tawar-menawar dimana revolusioner menyerahkan kehendaknya kepada kehendak Allah. Allah mengambil kehendak, jiwa, hati, kekuatan, bakat-bakat, pikiran, kekayaan, harta-benda dan segala sesuatu yang dimilikinya dan sebagai balasannya Allah memberikan kebahagiaan besar yang abadi. 

Dia memperjuangkan tujuan kebenaran dan kesetaraan dan dengan demikian bekerja untuk kehendak Allah. Di dalam tawar-menawar ini, para revolusioner, kaum Muslim, meninggalkan tatanan sosial yang lama, kemewahan, hak-hak istimewa dan hubungan-hubungannya, dan memperjuangkan sebuah tatanan sosial baru, sebuah surga kebenaran, kesetaraan dan persaudaraan, keadilan dan cinta kasih. 

Para revolusioner menyerahkan seluruh jiwa-raga dan harta miliknya kepada Allah; yaitu kepada tujuan kebenaraan, dan Allah memberi mereka keselamatan dan kebebasan dari perbudakan, penindasan, kepalsuan, dan kejahatan. 

Dari ayat-ayat Al-Qur’an ini kita dapat menyimpulkan bahwa seorang Nabi-revolusioner, Ibrahim, Musa, atau Muhammad Saw. yang menyerahkan kehendak, jiwa, pikiran, hati, kekuatan, bakat-bakatnya, dna segala sesuatu yang menjadi miliknya kepada kehendak tuhan, pada dasarnya adalah seorang revolusioner yang membaktikan hidup dan kekuatannya untuk kebenaran dan kesetaraan sosial. 

Kebenaran adalah sebuah istilah luas yang meliputi kebaikan, ketulusan , kesucian, kesesuaian dengan hukum-hukum alam, kesetaraan sosial, cinta kasih persaudaraan, kejujuran, dan keadilan. Dengan demikian dalam kontek sosial, Islam berarti sebuah tatanan sosial yang berdasarkan pada nilai-nilai luhur yang menjadikan masyarakat manusia sebuah surga dimuka bumi dimana manusia tidak menindas dan mengeksploitasi manusia lain dan dimana semua orang setara, bebas, dan bersaudara satu sama lain. Jadi, Islam dalam konteks yang luas adalah sebuah sistem egalitarianisme (kedaulatan) dan kebenaran. Inilah konsepsi Al-Qur’an tentang Islam. 

‘Cara hidup "Din" semua Nabi-revolusioner pada hakikatnya adalah sama. Prinsip-prinsip fundamental dan cita-cita mereka adalah sama: kebenaran dan kesetaraan sosial yang mereka perjuangkan dengan memerangi penindasan dan kejahatan. Inilah prinsip-prinsip yang diperjuangkan oleh Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad Saw. Kebenaran dan kesetaraan, persaudara­an, dan cinta kasih tidaklah konsisten dengan egoisme, kerakusan, penindasan kaum lemah, dan kepalsuan: 
“…Hari ini orang kafir sudah putus asa untuk mengalahkan agamamu. Janganlah kamu takut kepada mereka; takutlah kepada-Ku. Hari ini Ku-sempurnakan agamamu bagimu dan Ku­cukupknn karunia-Ku untukmu dan Ku-pilihkan Islam menjadi agamamu…” (Q.S. 5: 3). 
*Disarikan dari buku : Wahyu dan Revolusi, Ziaul Haque, Yogyakarta: LKIS, 2000 

REVOLUSI PERANCIS YANG SEBENARNYA

Saya pernah membaca buku tentang Revolusi Perancis karangan sejarahwan terkemuka Indonesia, Sartono Kartodirjo. Buku tebal yang menceritakan secara detil peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum, selama dan setelah Revolusi Perancis tahun 1789 itu sama sekali tidak menyebutkan "jew factor" dalam peristiwa sejarah itu. 

Saya baru "ngeh" adanya "jew factor" dalam peristiwa tersebut setelah melihat film tentang Napoleon Bonaparte. Saat Napoleon masih menjadi seorang perwira muda, ditunjukkan dalam film itu bahwa struktur pemerintahan Perancis paska Revolusi Perancis sangat tipikal yahudi, mirip model pemerintahan komunis dengan Dewan Revolusi dan komisaris-komisarisnya yang menjadi pengawas birokrasi pemerintahan dan militer. Model pemerintahan seperti ini sebenarnya juga ditiru oleh Adolf Hitler yang dengannya ia mampu mengkonsolidasikan kekuatan untuk digunakannya melawan yahudi. Senjata makan tuan, mungkin demikian pikir Hitler kala itu. 

Dan saya baru mengetahui "jew factor" sebenarnya dalam peristiwa Revolusi Perancis setelah membaca sebuah artikel di sebuah situs yang ingin saya bagi dengan para pembaca blog ini. 

Revolusi Perancis adalah sebuah peristiwa sejarah terbesar setelah runtuhnya kemaharajaan Romawi. Bagi orang-orang yahudi "penguasa belakang layar" sendiri Revolusi Perancis adalah sebuah "keberhasilan terbesar" meski bukan keberhasilan pertama mereka dalam hal menumbangkan sebuah pemerintahan yang telah mapan selama ratusan tahun. 

Revolusi Perancis telah didahului oleh peristiwa Perang Sipil Inggris satu setengah abad sebelumnya yang "berhasil" menumbangkan dan menghukum pancung Raja Charles I dan secara efektif mengurangi kekuatan politik raja-raja Inggris. Meski sebagaimana paska Revolusi Perancis, paska Perang Sipil Inggris sempat diperintah oleh regim kejam yang membunuhi ribuan rakyat Inggris, struktur sosial, politik, budaya dan identitas Inggris tidak banyak berubah. Bahkan kemudian putra Charles I, yaitu Charles II, mampu kembali berkuasa dan menghukum mati musuh-musuh ayahnya ---meski kemudian Charles II pun ditumbangkan oleh konspirasi yahudi dengan menggunakan tangan seorang bangsawan Belanda, Williems Oranje---. Paska Revolusi Perancis, seluruh stuktur sosial, konstitusi hingga identitas Perancis termasuk mata uang dan benderanya, berubah total. 

Peristiwa seperti itu sudah seharusnya mendapat perhatian besar, mengingat kemudian peristiwa-peristiwa sejenis, di mana konspirasi yahudi menjadi penyebabnya, terjadi di berbagai belahan dunia. Di kalangan masyarakat Eropa yang paling dikenang tentu adalah Revolusi Bolshevik di Rusia. Sedang di kalangan Islam adalah Revolusi Turki yang menumbangkan kekhalifahan Usmani. 

Perlu dicatat bahwa Revolusi Perancis sama sekali bukan "pekerjaan" orang-orang Perancis yang ditujukan demi kebaikan rakyat Perancis. Revolusi Perancis digerakkan oleh agen-agen kepentingan asing (yahudi kapitalis internasional) dengan tujuan menghancurkan seluruh stuktur masyarakat dan negara Perancis untuk digantikan dengan "orde baru" yang sesuai dengan kepentingan asing. 

Fakta bahwa kepentingan asing berada di balik Revolusi Perancis tidak saja dikemukakan oleh sejarahwah Sir Walter Scott, namun juga tokoh gerakan itu sendiri, Robes Pierre. Keduanya menyebutkan bahwa "orang-orang asing berada di tempat tinggi di Dewan Revolusi". 

Hal ini pun dikonfirmasi oleh dokumen Protocols of Learned Elders of Zion (Protocols of Zion), dokumen rahasia yang memuat rencana dominasi dunia oleh tokoh-tokoh yahudi. Protokol ketujuh dan pertama dokumen itu mengatakan: 

"Ingat dengan Revolusi Perancis yang kepadanya kita menyebutkan sebagai keberhasilan besar. Rahasia dari persiapannya dikenal luas di kalangan kita karena sesungguhnya itu adalah pekerjaan kita." 

"Kitalah yang pertama kali berteriak di antara massa 'Liberty, Equality, Fraternity.' Orang-orang gentile (non-yahudi) bodoh berdatangan dari seluruh penjuru untuk memakan umpan itu, dan bersama mereka melakukan "kebaikan untuk dunia". Bahkan orang-orang bijak dari gentile sedemikian bodohnya sehingga tidak mengerti bahwa dalam realitas tidak pernah ada persamaan dan kebebasan." 

Jika kita mengaitkan peristiwa-peristiwa sejenis di Inggris (1640), Perancis (1789), Jerman dan Hungaria (1918-19), dan Spanyol (1936), kita akan merakan sebuah drama realitas yang mencengangkan. 

"Revolusi adalah pukulan yang menghantam seorang yang lumpuh." 

Namun demikian keberhasilan sebuah revolusi tergantung pada persiapannya yang memiliki kharakter: terorganisir rapi dan luas, sumber daya yang besar, kerahasiaan yang tinggi, dan tentu saja disertai dengan kelicikan yang luar biasa. 

Adalah sangat mengherankan bahwa segerombolan orang, atau katakan suatu gerakan masyarakat mau melakukan sebuah revolusi karena membutuhkan ongkos yang sangat mahal dan berbahaya serta membutuhkan operasi yang rumit. 

Proses pengorganisasian sebuah gerakan revolusi dimulai dengan berbagai upaya melumpuhkan "sasaran" dan dilanjutkan dengan pukulan akhir terhadap sasaran yang telah lumpuh. Pada tahap pertama-lah, perlunya kerahasiaan yang sangat vital. Dampak-dampak yang tampak pada tahap ini misalnya adalah: melonjaknya beban hutang negara, ketidak berdayaan birokrasi mengontrol aparatnya, "lemahnya" wibawa pemerintah di mata masyarakat, dan tentu saja munculnya kelompok-kelompok kepentingan asing yang bersifat rahasia di negara sasaran. 

Hutang, terutama luar negeri, adalah jeratan pertama yang paling simpel. Dengan hutang ini penguasa negara sasaran menjadi lemah posisi tawarnya terhadap pengaruh asing. Pada saat negara sasaran menjadi lemah, mereka tidak kuasa menolak kepentingan asing yang mulai menjerat seluruh struktur politik, sosial dan ekonomi negara sasaran. 

Selanjutnya baru disusunlah rencana akhir berupa revolusi, gerakan massa hingga kerusuhan sosial untuk menumbangkan regim pemerintah. Tentu saja semuanya diawali dengan munculnya fenomena korupsi yang merajalela atau krisis ekonomi yang menimbulkan kekecewaan massa. (Masih ingat gerakan Reformasi 1998? Meski saya termasuk orang yang pertama sujud syukur karena tumbangnya Soeharto, kini saya sadar sepenuhnya, gerakan itu bukanlah sepenuhnya gerakan murni masyarakat). 

Pada awal dekade 1780-an kelumpuhan finansial mulai terasa di Perancis saat bankir-bankir yahudi mulai bercokol kuat di Perancis. 

"Mereka menguasai sebagian besar stok emas dan perak dunia hingga mampu membuat seluruh Eropa menjadi debitur mereka, khususnya Perancis," tulis Sir Walter Scott dalam "Life of Napoleon". 

"Perubahan fundamental terjadi dalam struktur ekonomi Eropa dimana kelompok elit masyarakat berubah menjadi kelompok terhutang (debitur). Pada masa lalu, tingkat kesejahteraan diukur dengan kepemilikan tanah dan bangunan, ladang, ternak dan tambang, namun dengan struktur yang baru segalanya diukur dengan uang yang pada dasarnya merupakan surat hutang (kredit)." 

Hutang yang dipikul kerajaan Perancis saat itu sebenarnya tidak terlalu besar jika dihitung dengan nilai properti milik kerajaan, namun menjadi sangat besar saat dihitung dalam bentuk emas, dan menjadi alasan menteri keuangan untuk mencetak uang berdasarkan nilai tanah dan aset-aset riel kerajaan lainnya. Situasi ini dikondisikan dari satu pejabat keuangan satu ke pejabat keuangan lainnya yang tidak bisa atau memang sengaja tidak ingin melepaskan diri dari genggaman sistem keuangan internasional yang diciptakan para bankir yahudi. 

Dalam kondisi seperti itu, surat hutang pemerintah semakin besar dan berat bebannya, karena hutang dihitung berdasar ukuran emas dan perak yang tidak diproduksi oleh Perancis. Dan siapa yang paling diuntungkan dengan perubahan stuktur ekonomi ini? Para spekulator emas dan perak yang telah sukses menjungkir balikkan keuangan Eropa, menggantikan aset-aset riel dengan hutang berbunga. 

"Standar emas telah menghancurkan negara-negara yang mengadopsinya, karena kegagalan memenuhi kebutuhan uang, labih jauh kita telah menghilangkan emas dari peredaran." "Hutang mengayun seperti pedang Damocles di antara leher para penguasa yang datang merengek untuk diberikan pinjaman." (Protocols of Learned Elders of Zion) 

Lady Queensborough dalam bukunya "Occult Theocracy" mengutip L'Anti-Semitisme karya Bernard Lazare (1894) menyebut figur-figur asing di belakang layar Revolusi Perancis, semuanya bankir yahudi. Di antaranya adalah Benjamin dan Abraham Goldsmid, Moses Mocatta, Sir Moses Montifiore, Daniel Itsig, David Friedlander, dan Herz Cerfbeer. 

Sir Walter Scott dalam "Life of Napoleon" dengan tepat menggambarkan situasi menjelang Revolusi Perancis: 

"Para pejabat keuangan yang sengaja membuat bangkrut pemerintah itu mendapat perlakuan istimewa dari para bankir yang memenuhi nafsu tamak mereka dengan satu tangan dan kehancuran di tangan lainnya. Dengan terus menerusnya pemberian hutang berbunga serta berbagai hak-hak penjaminnya, seluruh keuangan negara Perancis terjerumus ke dalam kehancuran." 

Menteri keuangan Perancis kala itu adalah Necker, berasal dari Swiss dan keturunan Jerman, putra dari seorang profesor Jerman yang oleh penulis sejarah McNair Wilson disebutkannya: 

"Necker telah mengendalikan kekayaan kerajaan sebagai perwakilan dari penguasa sistem keuangan berdasar hutang." 

Berdasar kebijakannya serta latar belakang Necker sebagai spekulator, kita mengetahui mengapa keuangan kerajaan Perancis justru semakin memburuk. Selama empat tahun mengurusi keuangan negara, hutang kerajaan Perancis menumpuk hingga mencapai 170 juta pound, jumlah yang luar biasa besar saat itu. 

Sementara itu organisasi rahasia Freemasonry, yang masuk ke Perancis dari Inggris pada tahun 1730-an, mencapai puncak aktifitasnya dan pada tahun 1771 dipimpin oleh Phillipe Duc de Chartres (Duc D'Orleans). Secara lahiriah, organisasi freemason adalah organisasi idealistis secara program maupun para anggotanya. Namun pada kenyataannya ini adalah organisasi yang keji baik tujuan dasarnya maupun para personilnya. 

Meski dikenal dengan gaya hidup royalnya Duc d'Orleans sebenarnya bukan tipe orang yang keji yang berfikir untuk menggulingkan raja dan menggantinya dengan dirinya. Namun ia memainkan perannya dengan cukup baik, pada tahap awal munculnya sebuah peristiwa terbesar dalam sejarah Eropa, meski kemudian ia harus menebusnya dengan nyawanya sendiri yang terpenggal kepalanya oleh pisau guillotine. 

Marquis de Mirabeau adalah orang yang tepat untuk menggerakkan tahap selanjutnya, revolusi, meski ia sebagaimana pendahulunya tidak pernah berfikir untuk menggulingkan raja dan bahkan membunuhnya. Ia diketahui didanai oleh Moses Mendelssohn, pimpinan organisasi yang lebih rahasia dan lebih keji lagi, Illuminati. Moses Mendelssohn adalah tokoh yahudi yang pernah mengatakan bahwa "yahudi bukanlah agama, melainkan perangkat hukum yang dijadikan agama." Illuminati adalah organisasi rahasia yahudi yang didirikan berdasar agama pagan yahudi kuno, Kaballah. Illuminati artinya "yang tercerahkan oleh sang pembawa cahaya". Sang pembawa cahaya adalah Lucifer, salah seorang dewa terkuat dalam kepercayaan kabalah. 

Illuminati yang didirikan oleh Adam Weishaupt di Frankfurt, Jerman tahun 1782 berhasil melakukan penetrasi atas organisasi freemason dan segera kemudian masuk ke Perancis. 

Pada tahun 1785, empat tahun sebelum Revolusi Perancis, terjadi hal aneh, semacam pesan dari Tuhan kepada rakyat Eropa akan adanya sebuah kekuatan jahat yang mengintai mereka. Seorang kurir Illuminati tersambar petir di Ratisbon, Bavaria, Jerman. Polisi menemukan pesan yang dibawa oleh kurir itu, dokumen rahasia Illuminati yang berisi rencana dan metode untuk menguasai Eropa dan dunia. 

Penguasa Bavaria langsung menyerbu markas besar Illuminati, menangkap anggota-anggotanya dan membubarkannya. Pemerintah Perancis tentu saja mendapatkan informasi itu, namun sayangnya tidak melakukan tindakan apapun. 

Pada tahun 1789 terdapat tidak kurang dari 2.000 loji (klub freemason) di Perancis dengan anggota mencapai 100,000. Merekalah kekuatan pokok gerakan revolusi meski sebagian besar dari mereka, termasuk para petingginya tidak mengetahui agenda sebenarnya dari organisasi yang mereka ikuti. Di antara klub-klub tersebut klub Jacobin adalah yang paling militan. 

Pada tahun 1789 pemerintahan kerajaan Perancis secara efektif telah lumpuh, oleh pers yang berada di luar kontrol pemerintah, dan oleh birokrat korup yang "ditanamkan" Illuminati di birokrati Perancis. 

Pada tahun 1780 d'Orleans terlibat hutang hingga 800,000 livres, karena gaya hidup royal dan kegemarannya berjudi. Pada tahun 1781 ia menyerahkan propertinya di kompleks elit Palais Royal kepada bankir yang membentuknya menjadi pusat kegiatan politik, percetakan pers, pusat hiburan dan judi, hotel, teater, galeri seni, pusat kebugaran dan sebagainya. Menjadi pusat kegiatan para birokrat korup dan anggota freemason "na'if". 

Dengan pemerintahan yang dipenuhi pejabat korup serta kebebasan pers yang dikontrol para bankir internasional, menjadi kombinasi paling tepat untuk memicu kebencian massa terhadap pemerintah. 

Salah satu figur yang paling sering menjadi cercaan media massa dan menjadi sasaran kebencian massa adalah Ratu Maria Antoniete. Untuknya sebuah konspirasi dilakukan. Tanpa sepengetahuannya, sebuah kalung berlian senilai 250.000 pound dipesan atas namanya. Pada saat kondisi ekonomi Perancis morat-marit karena beban keuangan kerajaan, berita tentang kalung itu menjadi sorotan tajam masyarakat. Namun semua itu belum cukup. Sepucuk surat misterius dikirimkan atas nama Ratu kepada Cardinal Prince de Rohan yang memintanya bertemu di Palais Royal, untuk meminta nasihat perihal skandal kalung tersebut. Seorang pelacur berdandan mirip Ratu telah menunggu sang kardinal, tentu saja ditemani kerumunan wartawan. Maka berita pertemuan rahasia itu pun muncul di koran-koran dan semakin menjerumuskan nama sang Ratu yang "naif" dan terakhir mengantarkan nyawa sang Ratu dan Raja, bersama ratusan ribu atau bahkan jutaan nyawa lainnya, kepada algojo pada saat revolusi mencapai tahap yang tak terkendali. 

Sebelumnya sang Ratu yang "naif" mengirim surat pada saudarinya di Austria: "Menurut saya, kekhawatiranmu tentang organisasi-organisasi freemason itu terlalu berlebihan. Di Perancis kekhawatiran itu tidak perlu terjadi sebagaimana mungkin di negara-negara Eropa lainnya. Sebaliknya pemerintah memberi kebebasan penuh pada organisasi-organisasi ini, yang kebanyakan berbentuk semacam serikat pekerja atau yayasan. Mereka hanya makan-makan, menyanyi, berdiskusi, yang bahkan terkadang diikuti raja hingga raja pernah berkata bahwa orang-orang yang makan minum dan berdansa bukanlah orang-orang yang harus dicurigai. Tidak juga organisasi itu anti-Tuhan karena setiap saat mereka memuji kebesaran Tuhan. Mereka orang-orang yang yang ramah dan terhormat. Mereka membantu anak-anak miskin dan menyayangi anak-anak mereka. Bahaya seperti apa yang mereka bawa?" 

Segera kemudian, saat kalung itu berhasil memainkan perannya, kalung itu dikirim ke Inggris ke tangan keluarga yahudi Eliason. Konspirasi serupa dilakukan terhadap figur-figur yang diangap menghalangi rencana revolusi. 

Saat para bankir berhasil memaksa raja Louis XVI mengadakan pertemuan para tokoh nasional (Estate General) tahun 1789, kelumpuhan pemerintahan Perancis telah tuntas, dan tahap selanjutnya, pukulan-pukulan revolusi, dimulai. 

Sejak tahun 1789 tahap demi tahap revolusi dilancarkan, dengan tahap yang mengikuti lebih keras dan kejam dibanding tahap pendahulunya. Pada setiap tahap berakhir, pemimpin revolusi selalu dijadikan tumbal dan kepalanya menggelinding mengikuti pendahulunya. 

Duc d'Orleans dan Phillipe Egalite memimpin tahapan dasar revolusi seperti menjadi patron klub-klub revolusioner, mempopulerkan gerakan freemason dan kawasan Palais Royal, dan merancang aksi-aksi massa awal revolusi seperti aksi demontrasi para wanita di Istana Versailes. Namun sebagaimana para penerus gerakan revolusi, mereka tidak pernah bermimpi untuk mengganti bentuk kerajaan dengan bentuk pemerintahan lainnya seperti republik, yang kala itu di seluruh dunia dianggap hanya sebuah ilusi belaka meski telah mulai diwacanakan para intelektual yahudi. 

Dalam aksi demonstrasi para wanita "proletar" di Istana Versailes, sebagian besar dari mereka adalah laki-laki berdandan wanita. Mereka melakukan aksi kerusuhan di sekitar Istana Versailes dan penjara Bastille dan "berhasil" memaksa Raja meninggalkan istana dan pasukan pengawalnya, menuju Paris dimana orang-orang revolusioner Jacobin mendominasi. d'Orleans yang mengkhawatirkan keselamatan raja, mencoba menghalangi, namun harus menebusnya dengan nyawanya sendiri yang direnggut paksa oleh para perusuh. 

Egalite yang menggantikan d'Orleans masih mencoba menghalangi Estate General menjatuhkan hukuman mati pada raja. Namun ia gagal dan nyawanya menyusul Raja dan Ratu terbang oleh pancungan guillotine. 

Kemudian muncullah Mirabeau, seorang pemimpin berwibawa dengan suaranya yang keras mengguntur. Ia pun mencoba menyelamatkan raja dan keluarganya dengan mengirimkan mereka keluar Paris dengan pengawalan pasukan yang loyal pada raja. Tidak lama kemudian ia mati diracun. 

Mirebeau adalah tokoh freemason Jacobin moderat terakhir. Ia meninggal pada saat terakhir revolusi berdarah tersebut bisa "dikendalikan". Selanjutnya revolusi dipimpin oleh para manaic, orang-orang sakit jiwa kader organisasi rahasia penyembah berhala, Illuminati. Namun sama dengan d'Orleans, Phillipe Egalite, Mirabeau dan kemudian Danton serta Robes Pierre, mereka semuanya harus menebus gerakan yang mereka pimpin dengan nyawanya sendiri. Semua itu tepat dengan apa yang tertulis pada protikol 15 Protocols of Zion: 

"Kita akan membunuh para anggota mason dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak ada seorangpun yang mencurigai (pembunuhan itu)." Dan selanjutnya: 

"Pada tahap ini kita akan melanjutkan (pembunuhan) terhadap anggota mason goyim (non-yahudi) yang mengetahui terlalu banyak." 

Lalu muncullan figur Jendral Lafayette yang juga memainkan peran penting selama revolusi, namun sebenarnya juga seorang nasionalis pembela raja. Ialah yang dengan gigih telah mencoba membela kekuasaan raja dalam berbagai kerusuhan, termasuk aksi demonstrasi para wanita di Versailes, penyerangan Tuilleries, dan penyerbuan massa ke Champs de Mars. Sangat jelas ia menjadi figur penghalang revolusi. Maka setelah memaksa Raja Louis XVI menyatakan perang terhadap Austria, Lafayette pun dikirim ke medan perang. Dengan terburu-buru, setelah menyelesaikan misinya ke Austria, Lafayette pun kembali ke Paris untuk menyelamatkan raja. Namun lagi-lagi ia dikirim kembali ke medan perang dan nasib raja pun tidak bisa diselamatkan. 

Selanjutnya figur-figur "kriminal" seperti Danton, Marat, Robes Pierre pun menguasai medan politik. Dan kerusuhan demi kerusuhan berdarah pun terjadi. Pada tahun 1792 terjadilah peristiwa "Pembantaian September" (khas kerja konspirasi yahudi yang selalu melakukan aksi-aksi brutalnya di bulan ini) dimana di penjara Bastille saja terjadi eksekusi mati terhadap 8.000 tahanan politik. Pelaku pembantaian ini, dari penangkapan para tahanan hingga pembunuhannya, dilakukan oleh Manuel, pejabat Procurer of the Commune de Paris. Namun ini belum seberapa. Dalam satu episode revolusi, sekitar 170.000 petani Perancis yang mencoba melawan revolusi dibenamkan ke dalam sungai bersama kuda dan pedatinya. 

Sir Walter Scott dalam "Life of Napoleon" menulis dengan tepat tentang Communaute de Paris (Dewan Kota Perancis atau Paris County Council. Sebuah organisasi semacam Sanhedrin dalam komunitas yahudi): "Apa yang diinginkan Communaute de Paris, adalah tentu saja, darah." 

Selanjutnya Scott menulis: "Kekuatan kelompok Jacobin di Paris tidak lagi terbendung, di mana Robes Pierre, Danton dan Marat menduduki tempat yang tinggi dalam stuktur sinagog." 

Selanjutnya Scott mengungkapkan siapa di balik itu semua: "Para pimpinan utama dari Communaute tidak lain adalah orang-orang asing." Mereka di antaranya adalah, tulis Scott, Chlodero de Laclos, manager pengelola Palais Royal yang berdarah Spanyol, Manuel sang Procurer of the Commune sang pembunuh keji yang memulai serangan terhadap Raja dalam Sidang Rakyat yang berujung pada pembunuhan Raja Louis XVI dan Ratu Marie Antoinette. 

Selanjutnya adalah David "the painter", tokoh dalam Committee of Public Security yang selalu meneriakkan kematian untuk raja. Sir Walter Scott menulis bagaimana haus darahnya David dengan mengatakan, "mari kita merahkan batu pengasah kita." 

Selanjutnya adalah Reubel dan Gohir, dua dari lima orang anggota Directoire yang memerintah Perancis paska kematian Robes Pierre. Terminologi "Directors" dan "Elders" tentu saja tipikal yahudi. 

Karya Sir Walter Scott yang terdiri 9 jilid merupakan karya paling lengkap tentang Revolusi Perancis, yang membeberkan bagaimana konspirasi yahudi bekerja dalam peristiwa tersebut. Sayangnya karya itu sangat jarang ditemukan lagi. 

Sebelum kematiannya dan setelah pendahulunya meninggal, Robes Pierre tampil sebagai tokoh paling berpengaruh, namun tentu saja hanya di permukaan saja. Bahkan meski ia adalah salah satu tokoh yang menggerakkan revolusi berdarah itu, ia muak dan jijik dengan hal itu semua. Pada tgl 28 Juli 1794 ia mengucapkan pidato yang menggemparkan yang secara tersirat membuka siapa sebenarnya di belakang peristiwa paling brutal dalam sejarah Perancis itu. Dalam buku "Life of Robes Pierre" karya G. Renier dituliskan pidato tersebut: 

"Saya tidak berani mengatakan di tempat ini siapa mereka yang bertanggungjawab atas kekejian ini samua. Saya tidak bisa membiarkan diri saya terbantai oleh kejahatan yang secara mendalam melingkupi misteri tiada tara ini. Tapi saya saya bisa mengatakan dengan pasti bahwa di antara penggerak revolusi ini adalah agen dari sistem yang korup, suatu yang sangat kuat yang diciptakan oleh orang-orang asing yang mengatur republik ini. Mereka adalah para nabinya atheisme dan imoralisme." 

Malam hari setelah pidato tersebut Robes Pierre ditembak dan keesokan harinya kepalanya dipenggal. Dengan cara yang hampir sama Presiden Amerika Abraham Lincoln dibunuh pada malam hari setelah mengumumkan akan mencetak uang kertas sendiri untuk membiayai belanja pemerintah dan transaksi keuangan masyarakat, lepas dari uang kertas ciptaan bankir yahudi internasional yang kini mewujud dalam bank sentral Federal Reserve. 

Lagi kita melihat konsistensi Protocols of Zion: "Pada tahap ini kita akan melanjutkan (pembunuhan) terhadap anggota mason goyim (non-yahudi) yang mengetahui terlalu banyak." 

APA AKSI FREMASONRY??

Freemasonry adalah sebuah gerakan rahasia yang di kendalikan oleh orang-orang yahudi secara internasional. Gerakan ini telah lama di kenal. Ikatannya ada dimana-mana. Namun, ikatan yang berada di Asia Tenggara memang belum pernah terdengar. Sebenarnya, ikatan itu telah lama bercokol. Hanya saja, mereka licin, siasat tipudaya, dan selalu menggunakan nama-nama baru sebagai upaya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi tempat pijakan mereka. Namun secara umum, gerakan ini menjadi dua bentuk. Pertama, ikatan gerakan Freemasonry yang bersifat lokal dan menggunakan nama-nama lokal. 

Ikatan grakan Freemansonry langsung yang berkiprah di Asia Tenggara, memunculkan dirinya dengan mengunakan nama-nama yayasan atau perkumpulan yang bermuka sosial atau ilmiah. Nama-nama yang berbentuk demikian diantaranya adalah Rotary Club dan Lions Club. Anehnya, walaupun telah menjadi rahasia umum bahwa kedua bentuk gerakan tesebut merupakan bentuk-bentuk Freemasonry Internasional, dalam kenyataanya gerak dan aksinya adalah terang-terangan, disetujui keberadaanya dan berkembang dengan baik dikawasan Asia Tenggara. Para penguasa yang tidak mengetahui, atau pura-pura tidak tahu, sayangnya dengan senang hati memberikan tempat bagi berkembagnya gerakan tersebut. 

Anehnya, banyak dari kalangan intelektual (para sarjana) dan beberapa pejabat pemerintah di kawasan Asia Tenggara yang menjadi anggota gerakan ini. Biasanya mereka yang tertipu ini hanya melihat kiprah cabang dan anak-anak cabang dan tampak beraksi dalam lapangan sosial. Padahal di balik kegiatan tersebut tersimpan amal kebajiakan hitam. Ini yang jarang dikaji. Selain itu, telah terkenal kiprahnya yang berusaha mensekulerkan Islam dan Umatnya. 

Kebanyakan kita tidak mengetahui bahwa bentuk-bentuk gerakan tersebut merupakan cabang-cabang gerakan yahudi yang dikendalikan dari jarak jauh. Ikatan gerakan Freemasonry tidak langsung dan bersifat lokal yang berkiprah di Asia Tenggara, memunculkan dirinya dengan mengunakan nama dan sifat lokal. Ia bisa berbentuk partai politik atau organisasi massa yang menerapkan ide-ide Freemasonry. 

Aksi Nyata Mereka 

Bermacam aksi gerakan Freemasonry di gelar dengan berbagai bentuk tipudayanya. Sebuah misal adalah usaha mereka menguasai parlemen sebuah negara. Dengan demikian, tidak saja mereka telah berhasil menempatkan orang-orangnya dari kalangan pribumi negeri tersebut, juga sekaligus dengan sendirinya mereka mampu menggolongkan ide-ide yahudinya. Dengan berbagai cara, kini hampir setiap ibu kota pada setiap negeri dikawasan Asia Tenggara telah berdirinya markas gerakan Freemasonry yang terselubung atau terang-terangan. Namun bentuk-bentuk gerakan ini kebanyakan brupa lembaga penasehat dalam urusan strategi atau kajian ilmiah. 

Pada bentuk-bentuk aksi yang demikian, mereka menetapkan orang-orang tertentu, terpilih dan telah menjadi kader (sejak lama telah menjadi anggota aktif gerakan Freemasonry Internasioanl). Orang –orang ini telah siap dengan segala cara mengeluarkan ide-ide Freemasonry untuk yang diterapkan sebagai kebijakan pemerintah. Adakalanya, ini yang umum terjadi, adalah upaya untuk menekan laju perkembangan Islam. 

Jika ada sebagian kaum Muslimin yang brusaha menerapkan Islam secara murni berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah, mereka lantas dituduh fundamentalis atau ekstrim kanan yang ingin merong-rong pemirintahan. 

Dalam menarik seseorang menjadi anggotanya, gerakan ini selalu memberikan gambaran yang baik-baik. Mereka katakan bahwa perkumpulan ini merupakan organisasi sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kemajauan. 

Para anggotanya hidup dalam persaudaraan yang dipenuhi dengan kecintaan dan persamaan. Tanah air bagi seorang Freemasonry adalah seluruh dunia. Dimanapun mereka berada,mereka pasti menjumpai saudara-saudaranya yang saling berlomba menghormati dan monolongnya selama mereka tahu bahwa yang bersangkutan adalah anggota organisasi. Mereka mempromosikan gerakan tersebut kepada setiap orang sesuai dengan kondisi yang bersangkutan, tingkat berpikirnya, dan minatnya, agar mereka dapat menarik seseorang sesuai dengan selera dan kesenangan yang bersangkutan. Jika seseorang yang menonjol dan ingin tahu tentang rahasia gerakan Freemasonry, mereka akan mengatakan bahwa di dalam gerakan tersebut ada berbagai rahasia yang tak boleh diketahui oleh pihak luar. Jika mereka menemukan orang yang menginginkan kemewahan, mereka akan mengatakan bahwa didalam gerakan Freemasonry terdapat pesta-pesta glamor yang dilayani gadis-gadis cantik, makan dilestoran-lestoran mewah, atau tidur di hotel berbintang. Yang semuanya disediakan demi memperkuat rasa cinta dan persahabatan yang menjadi kepercayaanya. 

Jika mereka memasukan Industriawan dan konglomerat kedalam jajarannya, meraka akan katakan bahwa didalam grakan ini mereka akan mendapat keuntungan, keleluasaan kerja, dan dapat memperbanyak cabang-cabang usaha mereka dimanapun yang mereka inginkan. Demikianlah yang selalu mereka katakan pada orang-orang yang menjadi sasaran mereka untuk kepentingan ‘syiar’ rahasia dan keakraban yang berlaku kepada gerakan Freemasonry. Jika ada seorang Muslim dan saat ini menduduki sebuah posisi penting dinegara ini, maka siap-siaplah untuk menghadapi perangkap-perangkap yang mereka pasang, dengan segala cara tentunya!

Saatnya berubah !!!

Manusia kan tempatnya khilaf dan salah...., setidaknya itu ucapan yang biasa di ucapkan oleh kebanyakan orang setelah berbuat Dosa/maksiat atau kesalahan, nah biasanya orang yang keseringan berkata begitu akhirnya diam seribu bahasa tanpa ada perubahan sedikitpun, sobat...!!! Diam tentunya bukanlah suatu solusi. Tetapi haruslah ada perbaikan. Perbaikan dari awal. Secepatnya!... yaitu sekarang!!

Nah sob sedikit neh ane berikan petunjuk, bimbingan menuju perubahan tersebut? Hehhehe sebetulnya sih ini bukan petunjuk dari ane sih, tapi petunjuk dari yang Maha memberi petunjuk yaitu Alloh SWT, Insya Alloh petunjuk, bimbingan yang membuat Alloh memaafkan kita, sekaligus membersihkan masing-masing diri kita dari segala kejahiliyahan yang pernah bersarang dalam diri bahkan mungkin sudah berkarat. Okeh deh sob langsung aja neh....

Taubat sebagai solusi; obat dan media peningkatan diri.

Solusi yang diberikan Alloh kepada kita adalah dengan satu kata. Yaitu Taubat!
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada Allah dan tulus ikhlas agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.
[4:146]
Langkah2 membersihkan diri

Taubat merupakan langkah awal bagi setiap orang yang akan melakukan perbaikan diri. Tetapi pemahaman mengenai taubat juga tidak dalam arti dari keadaan berdosa menuju perbaikan diri. Tetapi taubat juga berati upaya peningkatan diri. Tapi jelas, kedua-duanya merupakan upaya untuk tetap hidup dalam garis Tauhid.

Taubat menurut imam Haramain (Abdul Ma’ali al-Juwaini) adalah meninggalkan keinginan untuk kembali melakukan perbuatan dosa seperti yang telah dia lakukan sebelumnya dengan motif membesarkan Alloh dan menjauhkan diri dari kemurkaan-Nya.

Taubat hendaklah dilakukan dengan sebenar-benarnya taubat, bukan main-main, tetapi sadar bahwa jalan inilah yang akan menyelamatkan dirinya. Memasang janji yang kuat dalam qolbu, bahwa sejak saat ini diri akan bertaubat, dan akan berupaya penuh untuk memenuhi janjinya tersebut. Berupayalah sebisa mungkin untuk tidak lalai / lupa akan janji kita.

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.
[59:19]

Menurut Al-ghozali ada 3 hal yang mengkerangkai setiap perbuatan, yaitu Ilmu hal / Keadaan dan Amal. Begitupun halnya dengan taubat. Sesorang harus mengerti, tahu ilmu tentang apa itu dosa, kemudian kenapa harus taubat. Setelah itu dirinya mengambil keputusan hati untuk beritiqod untuk melakukan perbaikan diri. Sehingga hati / jiwanya senantiasa diliputi oleh semangat perbaikan diri. Baru setelah itu akan terlihat wujudnya dalam amal fisiknya.

Taubat bisa diibaratkan seperti seorang pembalap mobil off road, lalu ia salah mengambil rute Rally. Pada saat ia tersadar bahwa ia telah jauh tersesat dari lintasan yang ditetapkan oleh panitia Lomba, maka ia pasti akan kembali ketitik awal dimana terakhir kalinya ia yakin masih dalam rute yang benar.

Kemudian dengan serta merta ia bergegas memacu mobilnya secepat mungkin. Karena sang pembalap tadi sadar bahwa secara waktu ia minimal telah rugi 2 kali. Kerugian pertama ia telah menyia-nyiakan waktunya untuk menempuh rute rally yang salah. Kerugian yang kedua ia harus menyediakan waktu untuk ngebut kendaraannya kembali rute awal yang benar.

Sehingga kalau ia termasuk pembalap yang sadar jika sedang “balapan”, maka ia minimal harus “menggeber” kendaraannya minimal 2 kali lipat dari sebelumnya, agar ia minimal bisa mengejar ketertinggalannya dari pembalap-pembalap yang lainnya.

Begitupun dengan taubat. Ketika sadar bahwa telah menempuh jalan yang salah / batil, maka sesegera mungkin berhenti, lalu berupaya mencari dan kembali ke jalan yang benar.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
[3:133]
Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri , mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
[3:135]

Maka langkah taubat yang benar setelah ia sadar, kemudian kembali titik awal.. adalah Ash-laha.. yaitu mengejar ketertinggalan dengan sungguh-sungguh.

Ashlaha diartikan sebagi perbaikan, maksudnya melakukan perbaikan ruhaniyyah dan jasmaniyyah menuju keridloan Alloh sejati.

Perbaikan ini pula diartikan sebagai memurnikan kembali fitroh kita. Beberapa langkah Aslaha dicantumkan dalam Alqur’an sebagai berikut;

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ,
[30:30]

adalah menghadapkan, menyesuaikan, memasukkan diri dan kehidupan kita kepada dien yang sesuai dengan fitroh diri, yaitu Dien Alloh.

Langkah selanjutnya adalah berupaya melaksanakan syariat Islam dengan benar. Kemudian hidup bersama-sama dengan orang yang benar / shodiq.

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
[9:119]

Berjanji setia untuk memurnikan tauhid kepada Alloh, hidup bersyari’at Islam, dan berkepemimpinan Alloh Rosul dan Orang-orang yang beriman.

Hal yang serupa telah terjadi pada sahabat Nabi bernama Umar bin Khottob. Selama ini ia telah menjadi orang yang sangat keras memerangi Islam. Kemudian Beliau yang pada sadar bahwa selama ini ia telah salah. Salah dalam mengambil konsep kebenaran, salah dalam berprinsip. Salah dalam memandang siapa yang harusnya dijadikan teman, siapa yang harusnya jadi lawan. Salah memilih pimpinan, salah mengambil masyarakat, salah dalam bersistem, berideologi, salah aqidah… tegasnya tauhidnya salah.

Kemudian setelah ia sadar akan kekeliruannya tadi maka bersegeralah ia mencari Rosullulloh SAW. Untuk apa ?

Untuk berangkat mencari kawan baru.. yaitu Nabi dan para sahabatnya yang sodiq dan Sholih…. Untuk apa ?

Untuk berjanji setia; bahwa sejak saat itu ia akan betul-betul bertauhid, tidak akan musyrik, musyrik dalam segala implentasinya, sekaligus hidup hanya dengan aturan, syariat Alloh, yaitu syariat Islam.. dan yang terakhir siap dibina, dibimbing dan dipimpin oleh Rosululloh SAW dalam masyarakat, pemerintahan Islam. Yang semua itu disimpulkan dalam 2 kalimah Syahadah.

Dan setelah itu Jadilah Umar, sebagai orang yang Ash-laha. Yaitu orang yang memicu amal sholehnya. Yang dulunya adalah penentang Islam, kini ia akan memenggal kepala siapa saja yang berani mengganggu Rosululloh dan sahabatnya. Yang dulunya adalah orang yang sangat membela dan cinta kepada kejahatan, kebatilan.. tapi kini ia adalah orang yang memiliki kebencian yang mendalam terhadap kepada kebatilan, tegas… memiliki sikap furqon yang jelas antara yang haq dan batil.

Inilah gambaran contoh orang yang bertaubat. Ia bertaubat dengan segenap jiwanya. Bahkan sampai akhir hayatnya. Tinggal semua yang kita bicarakan tadi akan kembali kepada pertanyaan yang sangat esensi, bagaimanakah dengan diriku?

Jika setiap orang yang sadar bahwa ia telah salah kemudian mereka bergegas untuk memutihkan diri kepada Islam. Adapun pula mereka yang sadar bahwa hidup ini sangat memerlukan peningkatan maka mereka juga tetap kembali kepada Alloh dan melakukan Ashlaha…

Percepatan perbaikan....siapa takut???

Cut Nyak Dien (1848-1908)

Perempuan Aceh Berhati Baja

Nangroe Aceh Darussalam merupakan daerah yang banyak melahirkan pahlawan perempuan yang gigih tidak kenal kompromi melawan kaum imperialis. Cut Nyak Dien merupakan salah satu dari perempuan berhati baja yang di usianya yang lanjut masih mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan Belanda sebelum ia akhirnya ditangkap.

Pahlawan Kemerdekaan Nasional kelahiran Lampadang, Aceh, tahun 1848, ini sampai akhir hayatnya teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Wanita yang dua kali menikah ini, juga bersuamikan pria-pria pejuang. Teuku Ibrahim Lamnga, suami pertamanya dan Teuku Umar suami keduanya adalah pejuang-pejuang kemerdekaan bahkan juga Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

TJOET NJAK DIEN lahir pada 1848 dari keluarga kalangan bangsawan yang sangat taat beragama. Ayahnya bernama Teuku Nanta Seutia, uleebalang VI Mukim, bagian dari wilayah Sagi XXV. Leluhur dari pihak ayahnya, yaitu Panglima Nanta, adalah keturunan Sultan Aceh yang pada permulaan abad ke-17 merupakan wakil Ratu Tajjul Alam di Sumatra Barat. Ibunda Cut Nyak Dhien adalah putri uleebalang bangsawan Lampagar.

Sebagaimana lazimnya putri-putri bangsawan Aceh, sejak kecil Tjoet Njak Dien memperoleh pendidikan, khususnya pendidikan agama. Pendidikan ini selain diberikan orang tuanya, juga para guru agama. Pengetahuan mengenai rumah tangga, baik memasak maupun cara menghadapi atau melayani suami dan hal-hal yang menyangkut kehidupan sehari-hari, didapatkan dari ibunda dan kerabatnya. Karena pengaruh didikan agama yang amat kuat, didukung suasana lingkungannya, Tjoet Njak Dhien memiliki sifat tabah, teguh pendirian dan tawakal.

Tjoet Njak Dien dibesarkan dalam lingkungan suasana perjuangan yang amat dahsyat, suasana perang Aceh. Sebuah peperangan yang panjang dan melelahkan. Parlawanan yang keras itu semata-mata dilandasi keyakinan agama serta perasaan benci yang mendalam dan meluap-luap kepada kaum kafir.

Tjoet Njak Dien dinikahkan oleh orang tuanya pada usia belia, yaitu tahun 1862 dengan Teuku Ibrahim Lamnga putra dari uleebalang Lam Nga XIII. Perayaan pernikahan dimeriahkan oleh kehadiran penyair terkenal Abdul Karim yang membawakan syair-syair bernafaskan agama dan mengagungkan perbuatan-perbuatan heroik sehingga dapat menggugah semangat bagi yang mendengarkannya, khususnya dalam rangka melawan kafir (Snouck Hourgronje, 1985: 107). Setelah dianggap mampu mengurus rumah tangga sendiri, pasangan tersebut pindah dari rumah orang tuanya. Selanjutnya kehidupan rumah tangganya berjalan baik dan harmonis. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki.

Jiwa pejuang memang sudah diwarisi Cut Nyak Dien dari ayahnya yang seorang pejuang kemerdekaan yang tidak kenal kompromi dengan penjajahan. Dia yang dibesarkan dalam suasana memburuknya hubungan antara kerajaan Aceh dan Belanda semakin mempertebal jiwa patriotnya.

Ketika perang Aceh meletus tahun 1873, suami Tjoet Njak Dien turut aktif di garis depan sehingga merupakan tokoh peperangan di daerah VI Mukim. Karena itu Teuku Ibrahim jarang berkumpul dengan istri dan anaknya. Tjoet Njak Dien mengikhlaskan keterlibatan suaminya dalam peperangan, bahkan menjadi pendorong dan pembakar semangat juang suaminya. Untuk mengobati kerinduan pada suaminya yang berada jauh di medan perang, sambil membuai sang buah hatinya ia menyanyikan syair-syair yang menumbuhkan semangat perjuangan. Ketika sesekali suaminya pulang ke rumah, maka yang dibicarakan dan dilakukan Tjoet Njak Dien tak lain adalah hal-hal yang berkaitan dengan perlawanan terhadap kaum kafir Belanda.

Begitu menyakitkan perasaaan Cut Nyak Dien akan kematian suaminya yang semuanya bersumber dari kerakusan dan kekejaman kolonial Belanda. Hati ibu muda yang masih berusia 28 tahun itu bersumpah akan menuntut balas kematian suaminya sekaligus bersumpah hanya akan menikah dengan pria yang bersedia membantu usahanya menuntut balas tersebut. Hari-hari sepeninggal suaminya, dengan dibantu para pasukannya, dia terus melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda.

Dua tahun setelah kematian suami pertamanya atau tepatnya pada tahun 1880, Cut Nyak Dien menikah lagi dengan Teuku Umar, kemenakan ayahnya. Sumpahnya yang hanya akan menikah dengan pria yang bersedia membantu menuntut balas kematian suami pertamanya benar-benar ditepati. Teuku Umar adalah seorang pejuang kemerdekaan yang terkenal banyak mendatangkan kerugian bagi pihak Belanda.

Perlawanan terhadap Belanda kian hebat. Beberapa wilayah yang sudah dikuasai Belanda berhasil direbutnya. Dengan menikahi Tjoet Njak Dien mengakibatkan Teuku Umar kian mendapatkan dukungan. Meskipun telah mempunyai istri sebelumnya, Tjoet Njak Dien lah yang paling berpengaruh terhadap Teuku Umar. Perempuan inilah yang senantiasa membangkitkan semangat juangnya, mempengaruhi, mengekang tindakannya, sekaligus menghilangkan kebiasaan buruknya.

Sekilas mengenai Teuku Umar. Teuku Umar terkenal sebagai seorang pejuang yang banyak taktik. Pada tahun 1893, pernah berpura-pura melakukan kerja sama dengan Belanda hanya untuk memperoleh senjata dan perlengkapan perang. Setelah tiga tahun berpura-pura bekerja sama, Teuku Umar malah berbalik memerangi Belanda. Tapi dalam satu pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 Pebruari 1899, Teuku Umar gugur.

Sejak meninggalnya Teuku Umar, selama 6 tahun Tjoet Njak Dien mengordinasikan serangan besar-besaran terhadap beberapa kedudukan Belanda. Segala barang berharga yang masih dimilikinya dikorbankan untuk mengisi kas peperangan. Cut Nyak Dien kembali sendiri lagi. Tapi walaupun tanpa dukungan dari seorang suami, perjuangannya tidak pernah surut, dia terus melanjutkan perjuangan di daerah pedalaman Meulaboh. Dia seorang pejuang yang pantang menyerah atau tunduk pada penjajah. Tidak mengenal kata kompromi bahkan walau dengan istilah berdamai sekalipun.

Perlawanannya yang dilakukan secara bergerilya itu dirasakan Belanda sangat mengganggu bahkan membahayakan pendudukan mereka di tanah Aceh, sehingga pasukan Belanda selalu berusaha menangkapnya tapi sekalipun tidak pernah berhasil.

Keterlibatan Tjoet Njak Dien dalam perang Aceh nampak sekali ketika terjadi pembakaran terhadap Mesjid Besar Aceh. Dengan amarah dan semangat yang menyala-nyala berserulah ia, “Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh! Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu mesjid kita dibakarnya! Mereka menentang Allah Subhanahuwataala, tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?” (Szekely Lulofs, 1951:59).

Lama-lama pasukan Tjoet Njak Dien melemah. Kehidupan putri bangsawan ini kian sengsara akibat selalu hidup di dalam hutan dengan makanan seadanya. Usianya kian lanjut, kesehatannya kian menurun, seiring dengan bertambahnya usia, Cut Nyak Dien pun semakin tua. Penglihatannya mulai rabun dan berbagai penyakit orang tua seperti encok pun mulai menyerang. Di samping itu jumlah pasukannya pun semakin berkurang, ditambah lagi situasi yang semakin sulit memperoleh makanan. Tapi, ketika Pang Laot Ali, tangan kanan sekaligus panglimanya, menawarkan untuk menyerah sebagai jalan pembebasan dari kehidupan yang serba terpencil dan penuh penderitaan ini, Tjoet Njak Dien menjadi sangat marah. Pang Laot Ali tetap tak sampai hati melihat penderitaan pimpinannya. Akhirnya ia menghianatinya. Kepada Belanda ia melaporkan persembunyiannya dengan beberapa syarat, di antaranya jangan melakukan kekerasan dan harus menghormatinya.

Begitu teguhnya pendirian Cut Nyak Dien sehingga ketika sudah terkepung dan hendak ditangkap pun dia masih sempat mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan Belanda. Pasukan Belanda yang begitu banyak akhirnya berhasil menangkap tangannya.

Ketika tertangkap wanita yang sudah tak berdaya dan rabun ini, mengangkat kedua belah tangannya dengan sikap menentang. Dari mulutnya terucap kalimat, “Ya Allah ya Tuhan inikah nasib perjuanganku? Di dalam bulan puasa aku diserahkan kepada kafir”.

Tjoet Njak Dien marah luar biasa kepada Pang Laot Ali. Sedangkan kepada Letnan Van Vureen yang memimpin operasi penangkapan itu sikap menentang mujahidah ini masih nampak dengan mencabut rencong hendak menikamnya.

Tapi walaupun di dalam tawanan, dia masih terus melakukan kontak atau hubungan dengan para pejuang yang belum tunduk. Tindakannya itu kembali membuat pihak Belanda berang sehingga dia pun akhirnya dibuang ke Sumedang, Jawa Barat. yang berati mengingkari salah satu butir perjanjiannya dengan Pang Laot Ali.

DI SUMEDANG tak banyak orang tahu perempuan ini. Tua renta dan bermata rabun. Pakaiannya lusuh, dan hanya itu saja yang melekat di tubuhnya. Sebuah tasbih tak lepas dari tangannya, juga sebuah periuk nasi dari tanah liat. Dia datang ke Sumedang bersama dua pengikutnya sebagai tahanan politik Belanda, yang ingin mengasingkannya dari medan perjuangannya di Aceh pada 11 Desember 1906.

Perempuan tua itu lalu dititipkan kepada Bupati Sumedang Pangeran Aria Suriaatmaja, yang digelari Pangeran Makkah. Melihat perempuan yang amat taat beragama itu, Bupati tak menempatkannya di penjara, tetapi di rumah H. Ilyas, seorang tokoh agama, di belakang Kaum (masjid besar Sumedang). Di rumah itulah perempuan itu tinggal dan dirawat.

Di antara mereka yang datang banyak membawakan makanan atau pakaian, selain karena mereka menaruh hormat dan simpati yang besar, juga karena Ibu Perbu tak bersedia menerima apapun yang diberikan oleh Belanda.

Keadaan ini terus berlangsung hingga 6 November 1908, saat Ibu Perbu meninggal dunia. Dimakamkan secara hormat di Gunung Puyuh, sebuah komplek pemakaman para bangsawan pangeran Sumedang, tak jauh dari pusat kota Sumedang. Sampai wafatnya, masyarakat Sumedang belum tahu siapa sesungguhnya perempuan yang banyak memberikan manfaat bagi masyarakat itu, bahkan hingga kemerdekaan Indonesia.

Ketika masyarakat Sumedang beralih generasi dan melupakan Ibu Perbu, pada tahun 60-an berdasarkan keterangan dari pemerintah Belanda baru diketahui bahwa Tjoet Njak Dhien, seorang pahlawan wanita Aceh yang terkenal telah diasingkan ke Pulau Jawa, Sumedang, Jawa Barat. Pengasingan itu berdasarkan Surat Keputusan No. 23 (Kolonial Verslag 1907:12). Akhirnya dengan mudah dapat dipastikan bahwa Ibu Perbu tak lain adalah Tjoet Njak Dhien yang diasingkan Belanda bersama seorang panglima berusia 50 tahun dan seorang kemenakannya bernama Teungku Nana berusia 15 tahun.

Perjuangan Tjoet Njak Dien menimbulkan rasa takjub para pakar sejarah asing, sehingga banyak buku yang melukiskan kehebatan pejuang wanita ini. Zentgraaff mengatakan, para wanita lah yang merupakan de leidster van het verzet (pemimpin perlawanan) terhadap Belanda dalam perang besar itu. Aceh mengenal Grandes Dames (wanita-wanita besar) yang memegang peranan penting dalam berbagai sektor.

sumber :

http://www.kapanlagi.com/clubbing/showthread.php?t=22593

APA FREEMASONRY ITU?

Freemasonry terdiri dari dua kata “free” yang berarti bebas atau medeka, dan “masonry” yang berarti tukang batu (bangunan. Freemasonry berarti tukang batu (bangunan) yang merdeka. Gerakan ini adalah organisasi Yahudi Internasional yang tidak ada hubungannya dengan tukang batu yang dahulu memang ada pada abad-abad pertengahan. Ia juga tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembangunan kapal atau katedral besar seberti dugaan banyak orang. Yang sebenarnya, kiprah gerakan ini adalah bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan menuasia, merusak tatanan politik, ekonomi, dan sosial di negeri-negeri yang mereka tempati. Mereka memang hobi merusak bangsa dan pemerntahan “Coyim” (Non-Yahudi).

Tujuan akhir gerakan ini ada membangun kembali Haikal Sulaiman yang terletak di masjd Al-Aqsha (Al-Quds) yang sekarang diduduki Israel mengibarkan bendera israel, serta mendirikan pemerintahan Zionisme Internasional, seperti yang ingin di terapkan dalam protokolat, sebuah rencana busuk pemuka Yahudi. Kita bisa merenungkan seorang Yahudi, pembela fanatik Freemasonry dan Zionisme, mengatakan:
“Freemasonry menurut sejarahnya, derajat dan pengajarannya adalah merupakan sebuah perkumpulan Yahudi. Kata-kata, sandi dan upacara ritualnya dari A sampai Z adalah berjiwa Yahudi”.
Tahun 1717 (dianggap sebagai awal berdiri Freemasonry) gerakan ini mengadakan konferansi di London yang dipimpin oleh anderson, seorang Yahudi Inggris. Secara formal, orang ini menjabat kepala greja Protestan Inggris, Dari berbaga pertemuan yang mereka lakukan, telah disepakati adanya pembagian jenjang dalam gerakan tersebut, yaitu:

1) Frremasonry Simbollik Umum

Arti “simbolik” adalah bahwa dalam acara-acara ritual yang mereka lakukan selalu menggunakan lambang-lambang (simbol) yang memiliki arti tertentu. Ia sekaligus melambangkan suatu peristiwa atau kejadian yang telah disebutkan di dalam kitab Taurat.

Sedangkan arti umum adalah bahwa jenjang ini hanya di peruntukan bagi anggota atau mereka yang Non-Yahudi (Goyim). Sebab, untuk orang yahudi dan keturunannya, telah disiapkan jenjang khusus bagi mereka.

Anggaran dasar pada jenjang ini bersifat terbuka. Tujuannya untuk mengecoh dan menyesatkan anggapan orang terhadap gerakan ni sebagai orbanisadi rahasia. Terkesan dari anggaran dasar tersebut bahwa gerakan ini bergerak di lapangan sosial kemanusiaan, terbuka untuk semua, orang. Boleh di ikuti oleh berbagai sekte dan agama, serta tidak ikut mencampuri keyakinan dan tidak mempunyai tujuan-tujuan politis dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Seolah-olah, fokus perhatiannya adalah ditujukan untuk kesatuan dan persatuan umat manusia, menciptakan perdamaian, serta berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya dan kemanusiaan, memeratakan pengajaran dan pendidikan, memberantas kemiskinan dan kebodohan, membantu kaum papa dan yang sakit. Semboyan besar mereka adalah: Kebebasa, Persaudaraan dan persamaan, (liberty, egality, fratemity).

Jenjang Freemasonry Simbolik Umum ini mempunyai aneka perkumpulan acara pesta-pesta di berbagai kota besar. Pesta-pesta yang dilakukan di kota-kota kecil adalah merupakan satu kesatuan dengan pesta-pesta di kota-kota besar, yang sekaligus merupakan kesatuan besar dari pesta, raya yang terdapat di ibukota sebuah negeri. Ini juga merupakan sindikat pesta internasional yang berada di Amerika Serikat, Inggris Prancis dan Italia. Di indonesia, bentuk-bentuk pesta ini antara lain adalah Dinner’s Club, Coffe Morning, Med Club, perkumpulan arisan mobil dan rumah, kontes Cover Girl dan pemilihan Putri Kampus yang diselenggarakan oleh majalah hiburan tertentu, Abang dan None Jakarta, dan masih banyak lagi.

Freemasonry Simbolik Umum memiliki tngkatan. Tingkatan Pertama (pemula), diberi predikat “saudara.” Tingkat kedua diberi predikat “pekerja.” Tingkat ketiga, diberi predikat “Guru.” Untuk naik ketingkat yang lebih tinggi tergantung kepada keikhlasa yang bersangkutan dan intensitas keterlibatan emosionainya pada tujuan-tujuan Freemasonry serta hasrat yang kuat terhadap gerakan zionisme internasional. Kenaikan tingkat ini sah apabila seseorang telah melewati upacara batpis dan atau pemberkatan. Pada upacara tersebut akan di bacakan oleh sang ketua tingkat tentang sumpah, tugas, kewajiban dan tanggung jawab terhadap organisasi.

Pada tingkatan ini masing-masing memiliki simbol-simbol, isyarat, kata sandi, pakaian khas tertentu, lencana, tanda pangkat, simbol-simbol tersebut mengandung ta’wil tertentu. Telah di kenal adanya simbol matahari, bulan, mata, dua tangan yang sedang berjabatan. Tunas, warna biru dan palu, dan lain-lain identitas tersebut merupakan lambang yahudi murni, yang tidak perlu penafsiran apapun, seperti haikal sulaiman, bentuk pisau jagal, lambang super kudus, tempat-tempat lilin yang bentukanya menyerupai Haikal Sulaiman. Semua itu di maksudkan untuk menjaga dan memantau keberadaan anggotanya dan sistem aktifitas mereka agar tidak kendor semangtnya untuk mencapai tujuan-tujuan yang di kehendaki. Tidak semua orang bisa diterima sebagai anggota Gerakan Freemasonry Simbolik Umum ini. Mereka ini haruslah orang-orang pilihan yang memiliki profesi tertentu dan mempunyai prasarana yang cukup untuk dapat hidup di suatu lingkungan yang luas, mengetahui aneka ragam pengetahuan dasar, keturunan terhormat, berkelakuan baik, berumur 21 tahun ke atas (kecuali anak-anak dari anggota Freemasonry cukup berumur 18 tahun), berdomisili di daerah yang memiliki cabang Freemasonry, dan sayarat-syarat yang tertulis maupun tidak. Namun bila ada tiga cabang tetap perkumpulan pesta Freemasonry Simbolik Umum menolak seorang untuk menjadi anggota, maka ia tidak dapat di terima sebagai anggota.

Setiap anggota menerima diploma keanggotaan yang diberikan setelah dilakukan upacara penobatan dalam sebuah resepsi. Padanya diharuskan mengucapkan sumpah khusus berupa janji setia dan menyimpan rahasia organisasi. Ada sumpah khusus anggota biasa dan ada untuk anggota penting. Setiap anggota di berikan tanda pengenal. Ada tanda pengenal penobatan, kenaikan tingkat, dan untuk anggota baru. Tanda pengenal ini di maksudkan sebagai setifikasi anggota dan menghindari adanya orang yang menyusup kedalam tubuh Gerakan Freemasonry. Setiap anggota memiliki suara dan gelar-gelar tertentu sesuai dengan besarnya jumlah iuran yang diberikan. Ada gelar “partisipan tahunan,” “partisipan tetap”, “dermawan”, “pemberi sedekah” (memperoleh lencana bergambar bunga mawar yang terbuat dari sutra), “sosiawan” (memperoleh lencana bergambar bunga mawar kembar terbuat dari sutra), serta predikat “pembela” (diberi lencana bergambar bunga mawar kembar tiga yang juga terbuat dari sutra)

2) Freemasasonry royal (kejaan)

Anggota pada jenjang ini seluruhnya yahudi asli.tetapi demi kepentingan siasat licinya,meraka menerima orang-orang goyim yang berhasil mencapai tingkat “guru yang agung”sampai tingkat ke-33,yaitu telah berhasil menunaian prestasi kerja kepada yahudi dan zionisme internasional. Masalnya mereka menerima keanggotaan jamaluddin al-aftaghani muhammad abduh didalam jajaran ini setelah kedua orang itu berhasil membantu menghancurkan Kekhilafahan Islam Turki Utsmani. Namun keanggotaan mereka ini tidak lebih dari tingkat “teman sejawat” biasanya mereka yang diterima adalah dari kalangan raja-raja, presiden, Perdana Mentri, Ketua Partai, Ketua Parlmen dan orang-orang yang menduduki posisi strategis lainnya

Freemasonry Royal ini mempunyai tingkat tertentu, yaitu “teman sejawat” yang merupakan tingkatan paling awal (rendah), dan tingkatan paling tinggi yang disebut, “teman sejawat agung” (teman raja-raja kota suci Yerusalem) yang nantinya berhak menjadi calon anggota Freemasonry alam semesta. Masing-masing tingkatan memiliki simbol tertentu yang sama diantara mereka. Tingkatan bawah tidak dapat mengenal anggota tingkatan yang berada diatas mereka. Tetapi anggota yang berada di atas mereka dapat mengenal anggota yang berada di bawah mereka. Hubungan di antara mereka harus melalui pimpinan mereka yang menduduki tingkat “teman sejawat agung.” Bagi anggota tingkatan “tingkatan sejawat” tidak dibolehkan mengetahui markas Freemasonry alam semesta.

3) Freemasonry Alam Semesta

Para angota tingkatan ini merupakan pimpinan perkumpulan Freemasonry Royal kejaraan, yahudi asli, plus penguasa dan, pemimpin israel yang bergelar “sibijak yang agung.” Markasnya hanya ada satu, tetapi tidak ada yang tau dimana berada, kecuali para anggotanya. Dari markas inilah keluar seluruh kebijakan dan berbagi strategi, perintah pengumuman kepada segenap, perkumpulan pesta, pada tingkatan Freemasonry simbolik umum dan kerajaan serta mengurus seluruh kepentingan anggota Freemasonry seluruh dunia. Di bawah ini di uraikan hal-hal yang mereka lakukan, antara lain:  
  1. Mengatur berbagai Revolusi yang akan dan telah terjadi di sebuah negeri tertentu untuk tunjuan keyahudiannya
  2. Menyebarluaskan fitnah demi kepentingan yahudi dan zionisme internasional 
  3. Melakukan perebutan kekuasaan terhadap pemimpin negara yang tidak bisa di ajak kompromi atau yang merugikan yahudi 
  4. Menyalakan api permusuhan dan peperangan antara satu negara dengan negara lain. 
  5. Mendirikan berbagai partai dan organisasi yang barbakti kepada Fremasonry alam semesata. 
  6. Mengatur berbagai pemilu yang berlangsung di berbagai negeri untuk memenangkan tokoh tertentu yang di jagokan yahudi. 
  7. Terlibat langsung dalam rangka mempopulerkan antek-anteknya dan menempatkan mereka pada posisi-posisi strategis dalam pengambilan keputusan-keputusanpolitik, militer, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya. 
  8. Melakukan studi-studi tertentu untuk mengetahui keinginan-keinginan masyarakat, dan atau melakukan poll pendapat untuk mengetahui opini umum. 
  9. Berperan aktif dalam dunia pendidikan dalam pembuatan kurikulum, metode pengajaran, dan hal-hal mengenai dunia pendidikan. 
  10. Melakuakan pembentukan berbagai gagasan dan ide untuk di sodorkan ketengah masyarakat melalui media cetak dan elektronik. 
  11. Berusaha menguasai sebagian besar jenis media massa dalam mencapai tujuan-tujuannya.

Right Now !!!

Right Now !!!, sekaranglah saatnya. Saat untuk apa ? tentu saja saatnya membaca diri, sekaligus memperbaiki diri. Tidak ada lagi waktu untuk bersantai-santai. Karena kalau bukan sekarang, kapan lagi man?
Kenapa? Ya setidaknya ada beberapa hal yang melandasi kenapa harus sekarang; hal ini, diantaranya :


Hidup Manusia tidak bisa lepas dari Penyakit

Satu hal yang tidak bisa pungkiri adanya, bahwa memang banyak penyakit disekitar kita. Terkhusus disini adalah penyakit non-fisik. Wabah penyakit akal, penyakit qolbu dan penyakit masyarakat sudah begitu kompleks eksistensinya. Diri kita senatiasa dilingkupi oleh penyakit/masalah diri dan lingkungan dimana pun kita berada. Namun dari semua jenis penyakit tadi pada akhirnya akan kembali kepada satu pertanyaan, yaitu bagaimana dengan diri kita ? jangan-jangan terjangkit juga tuh sama virus...

Karena hanyalah diri kitalah yang akan diEvaluasi atas perbuatan kita selama hidup ini, oleh Pencipta kita. Bukan bapak kita, bukan ibu kita, bukan teman dekat kita, ataupun oranglain disekitar kita.

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
[74:38]

Ingat man....!!!

Setiap pendengaran, akan dimintai pertanggungjawabannya, setiap penglihatan, akan dimintai pertanggungjawabannya dan setiap hati akan dimintai pertanggungjawabannya.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
[17:36]

Masalahnya, saat diri sudah merasakan pendengaran kita sudah penuh dengan dosa / penyakit, penglihatan sudah sarat dengan visualisasi dosa/maksiat, begitupun hati ini sudah penuh dengan kecendrungan kepada kejahilan, apa tindakan kita?

Setidaknya kan ada beberapa tindakan yang cenderung dilakukan oleh manusia…

Merasa cukup nyaman, dan tidak ada kekhawatiran sedikitpun mengenai kekotoran diri. Bahkan merasa bahagia bergelimang dengan seluruh kebatilan yang ada. Sebisa mungkin memenuhi kepuasan diri, dan rela diperbudak oleh hawa nafsu. Wah serem banget tuh....

Ataukah bersikap apatis, cuek, seolah apa gunanya capek-capek memikirkan hal tersebut. Tidak begitu perduli apakah akal kita sedang sakit atau tidak, qolbu kita berpenyakit atau tidak, bahkan tidak begitu perduli apakah masyarakat kita berpenyakit atau tidak. Padahal setiap hari kita hidup dan berinteraksi didalamnya. Yaa perbaikan diadakan seperlunya saja. Jika itupun sedang mau, atau pun karena banyak teman. Jika tidak, yaa sesuai adanya saja….

Ataukah diri kita termasuk orang-orang yang bersegera kepada kebaikan… melakukan segala upaya perbaikan diri dan pembersihan diri ?

Apa itu Dosa / Maksiat

Dosa / maksiat, bukanlah sekedar pelanggaran aturan Islam didunia. Dosa / maksiat, bukan juga sekedar lalai dari melaksanakan Perintah Alloh dan sengaja melaksanakan apa-apa yang dilarangNya, tetapi dosa adalah segala sesuatu yang dengannya kita akan lebih kesulitan untuk mendapatkan hidayah. Ia adalah yang akan memberatkan lisan kita untuk bisa mengucapkan Laa ilaa ha illalloh diakhir kehidupan. Ia jua yang akan menyusahkan kita untuk bisa menjawab Free test dialam barzah yang dilakukan oleh para malaikat.

Dosa jugalah yang akan memberatkan timbangan kita kesebelah kiri, yang menyebabkan kita mendapatkan kitab catatan amal dengan tangan sebelah kiri. Sekaligus karena dosa-lah Alloh akan menyiksa kita dengan adzabnya yang keras, sebagaimana yang terjadi pada masyarakat fir’aun, mereka adalah yang tidak mengakui, mendustakan ayat –ayat Alloh,

adalah sebagai keadaan kaum Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.
[3:11]

Oleh sebab itu penyakit / dosa / maksiat ini adalah hal yang tidak boleh berlama-lama bersarang dalam diri kita. Ada baiknya kita mengetahui benar tentang hal – hal yang menyebabkan diri kita bermaksiat;
Sebab2 terjadi kemaksiatan

Pertama, adalah karena manusia mengikuti hawa Nafsunya yang buruk, ketika hawa nafsu mendominasi akal dan qolbu kita, maka yang terjadi adalah akal yang maksiat, qolbu yang maksiat, hingga membuahkan amal yang maksiat. Sebagimana kemaksiatan yang pernah terjadi pada diri Qobil ketika membunuh saudaranya Habil, karena mengikuti hawa nafsunya:

Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.
[3:50]
Inilah yang sering dijadikan alasan klasik setiap pelaku kejahatan, sedang gelap mata. Gelap tertutupi oleh Nafsu yang menyelimuti.

Hal yang kedua, yang menyebabkan orang mengikuti hawa Nafsunya adalah; mengikuti kebanyakan orang (Demokrasi). Suatu sikap, perbuatan yang dilakukan oleh mayoritas orang seringkali menjadi pembenaran pada perbuatan tersebut, padahal tetap saja salah.

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta .
[6:116]

Sebagai contoh saja homoseks menjadi suatu yang benar, legal, bahkan dianggap sebagai bagian dari HAM ketika kebanyakan orang mulai melakukan homoseks tersebut. Contoh ini terjadi pada kaum Sodom di zaman Nabi Luth. Bahkan sekitar 300 ribu kaum Gay + lesbi menuntut hak mereka di washington DC pada tahun 1993. Cekcek....bagaimana sekarang???

Sebab yang ketiga, latar belakang terjadinya dosa / kemaksiatan adalah; karena kebodohan / tidak memiliki ilmu. Kesalahan, pelanggaran adalah sangat mungkin terjadi pada orang-orang yang minim masalah ilmunya, sebagaimana yang diungkap didalam Al-Qur’an :

Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki , sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[16:119]

Maka berisap-siap lah bagi kamu yang merasa minim tentang hal ilmu ini, ilmu yang menghantarkan kita kepada kehidupan yang benar, ilmu yang akan menyebabkan kita bisa selamat duniaa dan Akhirat, bakal memilki peluang berdosa ketimbang jika kamu rajin meniti ilmu, ya tentunya ilmu Islam dong...

Sebab yang keempat adalah mereka yang sangat mementingkan kenikmatan, kemewahan duniawi. Kemewahan menjadi suatu simbol kejayaan, kehormatan manusia. Dengannya ia merasa nyaman dan mulia diantara manusia-manusia yang lain. Hampir kebanyakan manusia tidak menolak jika mendapatkan kemewahan ini. Padahal dengan kemewahan, orang justru akan menjadi lebih berpeluang untuk menjadi sombong, lebih lalai bahkan berbuat kerusakan di sektor yang lain agar kemewahan pada dirinya langgeng.

Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.
[11:116]

Sodara, jika tadi kita mengurai tentang apa yang merupakan sebab-sebab kemaksiatan terjadi. Waspadalah terhadap pintu-pintu kemaksiaatan tersebut. Jangan sekali-kali dibiarkan terbuka. Kemudian adakah efek, akibat yang ditimbulkan oleh maksiat?

Akibat dari maksiat

Akibat yang bisa ditimbulkan memiliki dampak yang sangat fatal bagi setiap individu yang melakukannya, diantaranya:
  1. Akan menghalangi ilmu pengetahuan
  2. Akan menghalangi rezeki dari Alloh 
  3. Akan menggelapkan hati 
  4. Akan menghalangi dari ketaatan 
  5. Akan cenderung melakukan maksiat terus 
  6. Akan hina dihadapan Alloh 
  7. Akan merusak akal 
  8. Akan menutupi hati 
  9. Menghalangi syafaat dari Rosul dan Malaikat
Begitu banyak yang kerugian yang diderita ketika kita melakukan sebuah pelanggaran / maksiat / dosa.
Siapapun diri kita, pastilah tidak ada yang menginginkan mengalami kerugian-kerugian tersebut, bukan?
Nyaris tidak ada manusia yang sehat akalnya mau menjadi mahluk yang dibenci bahkan diazab Alloh.. bahkan bisa jadi dila’nat oleh mahluk-mahluk Alloh lainnya.

Saat nya berubah !!!

Tentunya diam bukanlah suatu solusi. Tetapi haruslah ada perbaikan. Perbaikan dari awal. Secepatnya!... yaitu sekarang!!

Bagaimanakah petunjuk, bimbingan menuju perubahan tersebut? petunjuk, bimbingan yang membuat Alloh memaafkan kita, sekaligus membersihkan masing-masing diri dari segala kejahilan yang pernah bersarang dalam diri.
Taubat sebagai solusi; obat dan media peningkatan diri.

Solusi yang diberikan Alloh kepada kita adalah dengan satu kata. Yaitu Taubat!
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada Allah dan tulus ikhlas agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.

So...., mau kapan lagi sobat???

ISLAM SATU-SATUNYA DOKTOR

Sodara Bersyukurlah kita jika sampai pada hari ini Alloh masih memberikan karunia kepada kita berupa fisik yang sehat. Otak kita masih bisa berfikir dengan jernih. Mata kita masih tajam dalam membedakan antara jauh-dekat, hitam-putih serta indahnya alam semesta ini. Begitupun dengan kaki,  buktinya kita masih bisa melangkahkan diri ketempat dimana kita bertujuan. Begitu pun dengan seluruh fungsi organ yang lainnya saat ini dan semoga seterusnya masih menempati fungsinya dengan baik. inilah yang disebut kondisi tubuh yang normal /sehat.

Namun bagaimanakah kiranya jika kita mengalami keadaan fisik yang tidak normal dari biasanya, yang sering kita sebut sebagi penyakit. Tentu menderita rasanya, bukan..?

Biasanya orang yang sedang sakit merasakan suatu  hal yang disebut dengan istilah penderitaan. Contoh; kamu mungkin pernah merasakan sakit gigi. Ketika sehat, gigi tersebut merupakan bagian mekanis pertama dari sistem pencernaan manusia. Seluruh makanan dari yang keras sampai dengan yang paling alot sekalipun dilumat habis oleh gigi kita. Setiap harinya kita menggunakan gigi ini kira-kira 3 kali untuk menggerus 3 piring makanan di tambah dengan cemilan lainnya. Berarti setahunnya gigi kita kira-kira telah menggerus makanan yang masuk kedalam mulut kita sekitar 1.095 piring makanan ditambah dengan seabreg makanan cemilan yang mungkin jumlahnya lebih banyak. Namun apa jadinya jika mengalami yang dinamakan sakit gigi. Jangankan satu piring, satu sendok saja masuk makanan kedalam mulut kita,  sakitnya bukan main. Gigi yang selama ini berjasa besar, saat itu tidak bisa berbuat banyak. Justru menimbulkan masalah.

Gara-gara gigi yang sakit, kepala ikut menjadi pening.hati tidak tenang, cenderung emosional. Wah pokoknya gawat deh..!
Sikap pertama yang biasanya diambil adalah berhenti dari memakan makanan yang membuat gigi menjadi sakit, hindari makanan yang banyak mengandung gula, dan sejenisnya.

Sikap kedua yang biasanya diambil adalah mencari obat atau datang ke dokter. Kemudian dengan sabar dilanjutkan dengan terapi pengobatan yang telah disarankan.

Sakit gigi baru satu dari sekian banyak sakit yang biasanya diderita oleh manusia. Padahal masih ada sakit flu, sakit mata, sakit perut hingga sakit hati. Begitu banyak diri kita dikelilingi oleh penyakit.

Dimulai dari Penyakit.

Apa itu penyakit

Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan gangguan pada mahluk, atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau kelainan sistem jaringan pada organ tubuh mahluk hidup, atau sesuatu yang mendatanggkan keburukan[1]

Secara umum penyakit tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Ada banyak gangguan-gangguan yang membuat hidup ini menjadi tidak normal. Bagi orang-orang yang menyadarinya pastilah merasa tidak enak, menderita. Dan sesegera mungkin ingin sembuh. Percaya-gak percaya sebenarnya setiap diri kita terancam banyak sekali penyakit, atau jangan-jangan tanpa kita sadari, diri kamu sedang mengidap salah satu dari penyakit-penyakit tersebut.

Klasifikasi Penyakit

Setidaknya kita bisa mengklasifikasikan dalam hidup ini pada 2 kelompok besar penyakit. Pertama : penyakit Fisik. Kedua: penyakit non-Fisik.

Penyakit Fisik

Penyakit fisik, adalah penyakit yang selama ini  kita familiar mengenalnya. Merupakan seluruh gangguan kesehatan yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau kelainan sistem jaringan pada pada organ tubuh mahluk hidup. Sifatnya menyerang organ-organ fisik. Biasanya temporari dan sebagian besar dapat dengan mudah ditemukan obatnya, atau mudahnya tinggal datang ke dokter yang bersangkutan.

Penyakit non-Fisik

Penyakit jenis kedua; penyakit non-Fisik. Tipe penyakit ini tidaklah menyerang fisik. Namun memiliki dampak yang sama terhadap kehidupan. Gangguan / ketidaknormalan. Bahkan penderitaan. Penyakit ini juga jumlahnya banyak. Namun masih dipertanyakan obatnya yang mujarab.

Penyakit non-fisik ini bisa kita klasifikasikan kedalam 3 kategori; yaitu :

Pertama; Penyakit akal




Penyakit akal, adalah kondisi akal yang tidak sebagaimana mestinya; setidak-tidaknya dalam paradigma dan isi. Akal ini tentunya diciptakan Alloh memiliki fungsi tertentu, tidak asal jadi. Akal yang sehat seharusnya bisa menyampaikan diri manusia kepada keimanan, bahkan taqwa dengan segala input dari indra yang diproses di akal.

Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.
[10:110]



Allah menganugerahkan al hikmah  kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran .(2:269)

Akal yang sehat adalah akal yang bisa mengambil pelajaran, dan hikmah dan menuju kepada keimanan. Tentunya akal yang sehat juga bisa mengenali dengan baik tentang apa yang benar, apa yang salah, tahu prinsip apa yang harus dipegang. Apa saja yang bisa menyelamatkan dan apa saja yang bisa menjerumuskan. Akal yang sehat juga bisa mengenali siapa-siapa yang merupakan teman dan siapa musuh. Akal yang familiar dengan sinyal-siyal hidayah, akal yang akrab dengan qur’an. Setiap input dari kehidupannya senantiasa berbuah keimanan dan amal sholeh.

Sedangkan akal yang sakit / tidak sehat, adalah akal yang kesulitan, bahkan tidak bisa mengambil pelajaran, hikmah apalagi menuju kepada keimanan. Akal yang sakit, biasanya salah kaprah dalam mengenali apa yang benar, apa yang salah, salah kaprah dalam apa yang harus dipegang. Tidak peduli tentang apa menyelamatkan dan apa saja yang bisa menjerumuskan. Akal yang juga salah memposisikan tentang siapa-siapa yang merupakan teman dan siapa musuh. Akal yang familiar dengan sinyal-sinyal kemaksiatan, akal yang asing dengan Qur’an. Setiap input dari kehidupannya senantiasa berbuah dosa dan kemaksiatan.

Ke dua; Penyakit Qolbu

Penyakit non-fisik yang kedua adalah penyakit Qolbu. Biasanya Qolbu berpenyakit, gara-gara dimulai aqal yang berpenyakit. Salah persepsi, salah paradigma, menyebabkan salah juga dalam itiqod juga salah dalam niat. Akibatnya qolbu yang tidak terpelihara ini akan memiliki hasil yang negatif terhadap setiap input dari aqal. Dan keimanan tidak akan bisa tumbuh subur dalam lahan qolbu seperti ini. Setiap datang sinyal-sinyal hidayah tidak akan direspon sebagaimana mestinya.
Dan sesungguhnya dalam Al Qur'an ini Kami telah ulang-ulangi , agar mereka selalu ingat.  Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari .17:41



 Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman. Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan  dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
[36:10-11]
Dari ayat-ayat diatas jelas, bahwa ada orang-orang yang justru menghindari kebenaran. Dan mereka itu adalah orang yang kurang baik dalam mempergunakan akal mereka.

Ke Tiga; Penyakit Masyarakat / Sistem

Penyakit non-fisik yang ketiga adalah penyakit masyarakat, penyakit yang menjangkiti suatu komunitas, bukan secara individu. Biasanya penyakit tipe ini terbangun oleh individu-individu yang yang berpenyakit akal dan qolbunya. Bentuk dari penyakit ini biasanya berupa tatanan, mekanisme, sistem kehidupan bermasyarakat yang tidak benar. Masyarakat yang  membiarkan perzinahan terjadi. Sistem kehidupan yang menyelenggarakan bentuk-bentuk kegiatan pelanggaran syari’at, memfasilitasi maksiat dan menghalalkan yang haram, mengharamkan yang halal. Sistem kehidupan yang menyuruh kepada kemungkaran dan melarang keberadaan setiap aktivitas yang ma’ruf.

Contoh klasik dalam kisah-kisah Qur’an adalah masyarakat Fir’aun + pengikutnya di zaman N Musa, atau Namrudz+pengukitnya di Zaman N Ibrahim. Mereka merupakan sampel bentuk kehidupan, masyarakat tatanan, sistem hidup yang tidak normal berdasarkan Qur’an.



serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya.
[8:52]

Islam sebagai terapi Akal

Sebagaimana yang telah kita urai tadi, Akal yang sehat adalah akal yang bisa mengambil pelajaran, hikmah dan menuju kepada keimanan. Akal yang bisa mengenali dengan baik tentang apa yang benar, apa yang salah, tahu prinsip yang harus dipegang. Apa saja yang bisa menyelamatkan dan apa saja yang bisa menjerumuskan. Akal yang sehat juga bisa mengenali siapa-siapa yang merupakan teman dan siapa musuh. Akal yang familiar dengan sinyal-siyal hidayah, akal yang akrab dengan Qur’an. Setiap input dari kehidupannya senantiasa berbuah keimanan dan amal sholeh.
 Semoga....!!!


Kamus besar bahasa Indonesia, hal 863[1]