JANGAN JADI AKHWAT NARSIS!!

Di zaman Arab jahiliyah, wanita selalu menjadi subjek kekerasan dan pelecehan kaum pria. Wanita dianggap sebagai aib bagi keluarga. Maka tidak jarang jika yang lahir dari rahim sang istri seorang anak perempuan, jawabannya adalah kubur hidup-hidup. Ini pun yang pernah dilakukan Umar bin Khattab sebelum menemukan Islam. Hal serupa pun terjadi di zaman Cina kuno. Wanita lah yang selalu menjadi objek penumbalan kepada para dewa demi menyenangkan sang dewa. Dan dalam setiap peradaban kuno posisi wanita selalu saja diletakan dalam level yang sama: 1. Sama-sama hina, 2. Sama-sama hanya dianggap symbol pelampiasan hasrat seksual kaum pria. 

Islam lah yang kemudian merubah semua itu. Posisi wanita diletakkan sedemikian tinggi dalam Islam. Derajat wanita diposisikan sedemikian terhormat. Bagaimana tidak, bahkan kata Rosulullah, syurga itu adalah dibawah telapak kaki ibu. Ya, ibu. Dan seorang ibu tidak lain adalah seorang wanita. Tidak hanya itu, Islam lah yang kemudian membebaskan kaum wanita dari santapan mata-mata liar kaum pria dengan disyariatkan menutup aurat. Dan setau saya, hanya Islam yang menyediakan syariat sedemikian terhormat kepada kaum wanita. 

Sampai akhirnya seiring perkembangan zaman, posisi wanita semakin dihargai dimata dunia. Banyak perkumpulan-perkumpulan wanita terbentuk dan diberikan hak bersuara. Sekarang sudah tidak heran jika Anda melihat ada wanita yang menjadi bos disebuah perusahaan. Dan jangan kaget pula jika ada satpam yang juga seorang wanita. Sayangnya ada miss persepsi diantara kebanyakan wanita. Dengan dibukanya ruang kebebasan berpendapat dan berekspresi banyak diantara mereka yang out of control. Atas nama kebebasan mereka seenaknya saja menggunakan pakaian, mengumbar aurat kemana-mana, dan ketika ada yang mengingatkan mereka selalu bilang, “apa hak loe ngelarang-larang gue?” Masih atas nama kebebasan berekspresi, ada sebagian wanita yang seenaknya saja bergoyang-goyang menggumbar syahwat diberbagai kesempatan publik, termasuk di televisi, dan membranding nama goyangannya tersebut dengan berbagai nama mulai dari goyang ngebor, goyang ngecor, goyang nyangkul, goyang pasak bumi, goyang kayang, goyang patah-patah, goyang gali sumur, goyang benerin genteng, goyang nyampu halaman, goyang bersihin WC, bahkan goayang giling beras pun ada. Hehehe… 

Mereka tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang membahayakan bagi kaum mereka sendiri atau izinkan saya menyebutnya sebagai tindakan harakiri alias bunuh diri. Coba bayangkan, Karena ulah segelintir wanita semacam itu, makin banyak laki-laki yang kembali memperlakukan wanita semena-mena, entah sekedar menyiuli mereka, menggoda-goda, pegang-pegang, bahkan sampai memperkosa (ingat perisitwa yang marak dan mulai jadi trend belakangan ini? Yup, Anda benar jika menjawab pemerkosaan dalam angkot). Parahnya lagi banyak diantara wanita-wanita tersebut yang bukannya marah atau merasa dihinakan dengan tindakan terebut justru merasa bahwa itu adalah bentuk penghargaan, penghormatan, dan pencurahan kasih sayang kaum laki-laki kepada wanita (biasanya cewek-cewek bermental kagak bener nih yang kayak begini). Astagfirullahal ‘adzim… 

Nah, diera kecanggihan teknologi informasi seperti sekarang ini wanita semakin mendapat angin segar. Mereka lebih mampu mengekspresikan diri dalam berbagai media, terlebih media sosial yang belakangan ini menjadi konsumsi favorit masyarakat. Kehadiran media sosial ini menjadi suatu indicator eksistensi kaum wanita di mata banyak orang. Tanpa terkecuali kaum akhwat (defisini penulis: wanita berjilbab besar, aktif di organisasi keislaman, memiliki pemahaman Islam yang cukup baik) 

Akhwat-akhwat ini saya yakin sadar dengan berbagai konsekuensi ketika mereka memutuskan untuk bergabung dengan suatu media social, katakanlah Facebook dalam hal ini. Konsukuensinya adalah mereka rela membuka kehidupan pribadi mereka kepada banyak orang, baik yang mungkin mereka sudah kenal atau bahkan kepada yang belum mereka kenal, entah dengan menampilkan alamat rumah, no handphone, hobi, dan minatnya terhadap sesuatu. Yang lebih kongkrit lagi, yakni dengan update status setiap hari dan upload foto-foto disetiap momentum yang mereka lakukan. 

Saya sendiri, memiliki cukup banyak teman akhwat difriend list akun facebook saya baik yang saya kenal atau yang tidak kenal (yang begini, biasanya mereka yang add duluan lalu saya confirm hehehe ikutan narsissss dikit lah). Dari sekian banyak akun-akun tersebut sebagian besar selalu update status yang saya pikir menurunkan dapat harga diri mereka sebagai seorang akhwat. Contohnya, “Duh lagi kesepian nih sendirian dirumah.” Kontan biasanya banyak kaum pria yang comment: “Mau aku temenin ga? Di jamin puas deh!” atau “Wah, kan ada akyu, jadi kamu gak akan kesepian,” atau “Qt jalan-jalan aja yuk?” dan komentar-komentar lain, yang kalau menurut saya bermakna melecehkan. 

Kalau akhwat yang bijak mungkin akan mikir, ketika mereka mengupdate status semacam itu, akan ada dua keburukan yang akan dialaminya. Pertama, harga dirinya sebagai wanita baik-baik akan turun dimata publik, terlebih jika banyak pria yang memberi komentar-komentar melecehkan. Kedua, ia memberikan peluang orang lain untuk membahayakan dirinya. Contoh kasus status alay diatas, taruhlah begini, ketika ia mengupdate status tersebut, tentu akan dilihat semua orang yang ada dalam friend list. Syukur-syukur gak ada yang berniat jahat, tapi akan menjadi masalah jika ada yang berbuat jahat. Bahkan boleh jadi orang yang tadinya gak berniat berbuat jahat seakan diberi kesempatan berbuat jahat, entah merampok dirumah tersebut atau bahkan melampiaskan nafsu seksualitasnya dengan memperkosa, apalagi ketika mereka lihat foto-foto di wall atau album atau profil picture-nya, itu akhwat cantik. Hmmm… bukan tidak mungkin akan jadi mangsa. 

Mungkin ada diantara pembaca yang nyeletuk begini, ah… itu sih imajinasi penulis aja! Hey… sebentar, ente inget dengan kata-katanya Bang Napi? Kejahatan itu tidak terjadi hanya karena ada niat dari si pelaku tetapi juga karena ada kesempatan! Waspadalah! Waspadalah! Waspadalah! Jadi memang benar, kejahatan itu bukan hanya terjadi karena si pelaku sudah meniatkan berbuat jahat, tetapi juga karena ente-ente pada tuh yang membuka kesempatan mereka untuk berbuat jahat (maaf, bukan bermaksud su’udzon). 

Inget, itu baru dari status lho! Belum lagi dari kegemaran mengupload foto-foto. Masalahnya ini yang jauh lebih berbahaya. Kadang-kadang saya mikir hanya akhwat-akhwat kurang bijak aja yang dengan sangat bangga mengupload foto-foto mereka di Facebook. Mengapa saya katakan begitu, begini ya… coba deh ente mikir, ketika ente upload foto, kemudian dilihat oleh banyak kaum laki-laki atau bahkan ikhwan, secara tidak langsung ente udah mengotori mata dan hati mereka tuh! Dan itu artinya ente ndak bijak, Cuma mikirin dunia ente sendiri, kagak mau mikirin gimana imbasnya buat orang lain. (lagi-lagi maaf, bukan bermaksud su’udzon) 

Saya sempat menemukan kondisi memilukan sekaligus memalukan semacam ini berkali-kali, terutama ketika berkunjung ke kontrakan atau kos-kosan cowok, pria, laki-laki, parahnya lagi ikhwan pun ada yang begitu, mereka memperbincangkan seorang akhwat sambil melihat-lihat foto-foto mereka di Facebook. 

“Wah si akhwat ini cantik banget ya,” 

“Bakal calon istri ana nih akh kayaknya.” 

“Subhanallah, kayak bidadari aja.” 

Dan seterusnya… dan seterusnya… 

Sampai disini mungkin ada yang nyeletuk lagi, “Yeh… itu sih salah ikhwannya aja. Suruh siapa lihat-lihat foto akhwat!” Lagi-lagi saya ingin utarakan pesannya Bang Napi, “Kejahatan (dibaca: dosa) itu bisa terjadi bukan hanya karena niat dari pelakunya tetapi juga karena adanya kesempatan!” Taruhlah begini, ente upload foto, lalu tampil di headline dan dilihat banyak orang. Sangat mungkin saat foto-foto itu tampil di headline ada sekian banyak lelaki yang juga tanpa sengaja melihat, syukur-syukur mereka bisa jaga pandangan, masalahnya kalau nggak gimana? Apalagi kecenderungan laki-laki ‘kan lemah dalam menahan godaan, terutama urusan syahwat. Itu baru satu kejahatan lho: mengotori pandangan dan hati kaum pria. 

Selain itu, coba bayangkan begini, ketika Anda upload foto di facebook, bukan tidak mungkin ada foto-foto yang unsensored ikut terpampang, semisal Anda lagi narsis atau lagi gaya manja atau lagi tidur atau lagi kelihatan lekuk tubuh atau lagi lain-lainnya. Boleh jadi izzah alias harga diri Anda sebagai seorang akhwat akan jatuh bahkan terjun bebas, “Oh ternyata mba ini kayak gini ya aslinya,” atau “Wah, dikampus doank kelihatan alim, ternyata aslinya narsis juga tuh!” atau lain-lainnya, yang tentu akan memudarkan alias menurunkan nilai kewibawaan Anda dimata banyak orang, terlebih adik angkatan Anda. 

Lebih parah lagi, ketika Anda, kaum akhwat, mengupload foto, kemudian ada yang mencuri foto Anda yang mengeditnya menjadi sedemikian rupa (disandingkan dengan gambar tidak senonoh) bagaimana perasaan Anda? Ada kisah nyata, seorang akhwat mengupload foto-fotonya di facebook, tanpa sepengetahuannya ternyata ada yang mencuri alias mengcopy foto-fotonya tersebut dan mengeditnya dengan gambar-gambar tidak senonoh (biasanya atasannya wajah tuh akhwat, bawahannya gambar bugil). Ia baru tahu bahwa foto-fotonya disalahgunakan ketika ada salah seorang temannya yang memberi tahu bahwa foto-foto syur itu dipampang disebuah forumnya para pornonista! Si akhwat langsung syok luar biasa ketika ia meluncur ke TKP. Ia tidak mampu lagi menahan rasa malu. Berhari-hari ia tidak mau keluar rumah karena malu. Sampai akhirnya ada salah seorang teman yang memberitahu bahwa forum tersebut sudah diberangus. Namun, tahukah Anda, ternyata foto-fotonya sudah disimpan banyak member di forum tersebut, sampai kemudian forum yang baru muncul, dan lagi-lagi menampilkan foto-foto syur akhwat tersebut. Nau’dzubillahi min dzalik. 

Anda, terutama kaum akhwat, bisa membayangkan jika hal tersebut terjadi pada diri Anda? Apa yang akan Anda lakukan jika hal tersebut terjadi? Saya berpesan dan semoga Anda bisa menggarisbawahi: MENJAGA LEBIH BAIK DARI PADA MENGOBATI, SEBELUM NASI MENJADI BUBUR, SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN: MENDING GAK USAH DEH PASANG-PASANG FOTO DI DUNIA MAYA APALAGI DI TEMPEL DI MIMBAR MASJID. Hehehe… 

Sedari lama, saya pernah menasehati kaum akhwat (terutama yang pernah satu organisasi, khususnya satu bidang) untuk tidak mengupload foto-foto mereka sembarangan. Alhamdulillah, ada yang sadar tapi tidak sedikit juga yang ngeyel. Untuk yang pada ngeyel, saya berlepas diri dari tuntutan yang akan antuna lakukan di akhirat kelak. 

Lalu bagaimana solusinya agar terhindar dari semua kemudharatan ini? 

  1. Jangan update status alay, lebay, unyu-unyu, ababil, galau, atau status gak penting lainnya di facebook (atau social media manapun). Update lah dengan status-status berbobot yang bisa membawa nilai positif untuk orang lain, mencerahkan orang lain, dan menginspirasi orang lain untuk berbuat kebaikan. Gunakan media social sebagai ladang bagi Anda untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya. Ingat Sabda Rosul, “Baliguni walaw Aayah,” sampaikanlah walaupun 1 ayat! Taruhlah, setiap hari misalnya Anda mengupdate status dengan tausiyah, hadist Nabi, ayat Qur’an kemudian ada sekian banyak orang tercerahkan karenanya, sudah tentu ALLAH pun akan memberikan hadiah untuk Anda. Hadiah special berupa pahala. Lebih spesialnya lagi, jika orang-orang yang Anda cerahkan itu menularkan bibit kebaikannya kepada orang lain, sehingga semakin banyak orang yang berbuat kebaikan, itu artinya tabungan pahala Anda pun semakin besar, hingga di akhirat kelak Anda tidak sadar bahwa Anda memiliki Bank Pahala yang begitu banyak. 
  2. Jangan pernah upload foto di Facebook, kasus yang saya utarakan diatas adalah satu dari sekian banyak kasus yang menimpa kaum akhwat. Saya yakin benar itu bukan satu-satunya kasus yang terjadi. Lagipula apa sih untungnya Anda upload-upload foto? Untuk pamer kecantikan? Biar dilirik banyak lelaki? Biar dianggap kembang kampus? Biar cepet dapet jodoh ikhwan keren? Halah!! Lupakan aja semua itu. Inget, Mba Bro..! Kalau mereka memuji Anda dengan panggilan si cantik, bidadari, jelita, atau lainnya lantas apa efeknya untuk Anda? Saya yakin yang ada justru Anda bisa lupa diri, takabur, lalu berubah jadi sombong! Padahal Anda tahu, yang pantas sombong hanya ALLAH saja. Ketika Anda sombong, boleh jadi secara tidak langsung Anda ingin menyaingi ALLAH. Lagipula, bukankah sebaik-baiknya Anda pamer kecantikan hanya untuk suami Anda saja? Lalu ngapain pamer kecantikan kepada orang-orang yang bukan mahram Anda? (Maaf ya, ini cuma contoh gak ada niat mensu’udzoni antuna) Taruhlah kalaupun Anda tetap ingin upload foto (untuk Facebook), tolong di setting private atau setting custom agar cuma yang Anda tag saja yang bisa melihat, tidak dengan setting public. Kebanyakan dari orang itu, cuma bisa pakai saja tanpa ngerti fasilitas-fasilitas yang disediakan Facebook kepadanya. Untuk yang seperti ini, izinkan saya mengucap: Ndeso!!!! Hehehe… Sedangkan untuk media social lain, kalaupun Anda ngeyel pengen tetap pasang foto, Anda bisa resize foto Anda dengan ukuran yang kecil, dengan begitu jika ada orang iseng yang mau ngesave atau copy foto Anda mereka cuma dapat ukuran seiprit itu. Gunakan ukuran sekecil mungin. Anda bisa edit foto Anda baik lewat Photoshop, Picassa, Ms. Picture Manager, atau program lain yang Anda ketahui lalu resize ukurannya. 
  3. Jangan sekali-kali meng-add ataupun meng-confirm orang-orang yang belum Anda kenal, terlebih orang tersebut adalah laki-laki (bahkan ada kok laki-laki yang pakai akun palsu bernama perempuan. Buat yang berbuat begini, gue udah tau trik-trik loe tong). Beruntung jika orang tersebut bukan orang jahat, lalu jika orang jahat? Sayangnya, Anda mungkin akan berujar begini, “Ah, gak boleh su’udzon gitu!” Saya lagi-lagi menegaskan, alangkah baiknya jika Anda menjaga diri Anda dari berbagai kemungkinan yang terjadi, terlebih dari kejahatan orang lain. 
  4. Jangan mengisi data diri Anda secara lengkap. Hal ini sangat berbahaya ketika ada orang jahat yang melihat kemudian mengintai Anda kemudian melancarkan tindak kejahatan kepada Anda. Contoh kecil dari status alay di atas, “Duh lagi kesepian nih sendirian dirumah.” Bayangkan jika orang jahat atau yang Anda beri kesempatan berbuat jahat tersebut melihat data diri, alamat rumah, kemudian mendatangi rumah Anda untuk berbuat kejahatan. Apa yang bisa Anda lakukan jika sudah begini? Selain itu, jangan sekali-sekali mempublish alamat email Anda. Karena para hicker sering beraksi melalui alamat email Anda ini. Sekarang banyak sekali software-sofware untuk menghick media social, terutama facebook, dan cara termudah adalah dengan mengetahui alamat emailnya. Bahkan saya pun bisa saja menghick akun facebook Anda jika saya memang berniat jahat. Atau untuk yang biasa ke warnet, setelah Anda membuka entah itu media social, blog, web, atau apapun milik Anda pribadi, pastikan akun Anda sudah benar-benar di close! Karena jika tidak, itu artinya Anda memberi peluang orang lain untuk menyalahgunakan akun Anda. 
  5. Jangan mudah percaya dengan produk-produk yang sering ditag ke wall facebook Anda, terutama produk-produk elektronik (entah laptop, kamera, handphone, dll), khususnya lagi yang berlabel BM alias Black Market. Kebanyakan yang seperti ini cuma hoax alias scam alias tukang tipu alias penjahat cyber. Kalaupun bener, Anda harus benar-benar teliti dan waspada terhadap gerak-gerik penjualnya. Usahakan pakai rekening bersama (silakan tanya mbah google aja, apa itu rekening bersama atau klo bayarnya boleh pakain dollar, coba gunakan Paypal). Sebagai bahan pembelajaran, sempat suatu kali saya kena tipu. Waktu itu, saya niat mau beli kamera Canon DLSR. Harga yang terpampang disana hanya 3 juta-an, padahal saya tahu benar harga aslinya sekitar 6 – 7 juta an. Karena waktu itu udah ngiler dan sangat menyakinkan promonya. Gimana nggak meyakinkan, itu penjahat hick akunnya Pak Adang Darajatun untuk promo—begini kalimatnya: Kemarin saya baru jalan-jalan ke bea cukai, lihat-lihat barang sitaan disana. Ternyata banyak barang elektronik yang dijual murah. Saya beli Kamera Canon, Macbook Air Aple, Blackberry. Jika ada yang ingin beli, hubungi sepupu saya saja, saya kasi no contactnya via inbox. Setelah itu saya segera hubungi “Pak Adang” via inbox kemudian diberi no contactnya atas nama Ari Susanti. Besoknya saya transferlah itu uang. Ini kali pertama saya bertransaksi online, jadi masih lugu dengan geliat mencurigakan. Ternyata hingga berhari-hari barang tidak pernah sampai dan no penjahat bernama Ari Susanti tersebut tidak pernah aktif lagi. Semoga kebodohan saya ini, bisa menjadi pelajaran berharga bagi Anda. 
  6. Memohonlah kepada ALLAH agar DIA menghindarkan Anda dari segala kejahatan hamba-hambanya. Setiap pagi dan petang biasanya, yang rutin melakukan dzikir pagi dan petang akan menemukan doa indah tersebut, “Audzubikalimatillahit tammati min syarri maa kholaq” (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat ALLAH yang sempurna dari keburukan yang dia ciptakan, atau dalam versi lain, Aku berlindung dengan kalimat-kalimat ALLAH yang sempurna dari keburukan dan kejahatan hamba-hambaNYA) 
  7. Perbanyaklah shodaqoh! Salah satu keutamaan shodaqoh adalah bisa mengindarkan Anda dari segala bala alias musibah alias keburukan. Dalam sebuah hadist disabdakan begini, “Bala tidak akan mendahului shodaqoh.” Jadi demi menjaga diri Anda dari segala bala, banyak-banyaklah sedekah. Demi ALLAH banyak sekali keutamaan dalam shodaqoh ini. Banyak orang sudah merasakannya. Dan yang terpenting: ALLAH TIDAK AKAN PERNAH MENGINGKARI JANJINYA! Jadi, Anda nggak perlu takut ALLAH tidak akan menurunkan keutamaan shodaqoh ini kepada Anda 
Tulisan ini saya buat bukan untuk menggurui, su’udzon, apalagi mengutuki. Ini semata-mata sebagai bentuk tanggung jawab saya sesama saudara kepada saudara lainnya, terutama kaum hawa, agar terhindar dari keburukan. Saya mohon maaf jika ada diantara sahabat sekalian yang tersinggung. Demi ALLAH, saya tidak ada niat sedikitpun untuk membuat Anda marah. Semoga bermanfaat. Ketemu lagi dalam tulisan saya selanjutnya. See You 

Freemasonry, Talmud dan Sejarahnya di Indonesia

Sejarah Freemasonry 

Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun. 

Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini adalah membangun kembali cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman atau Solomon Temple.

Tentang Haikal Sulaiman atau Solomon Temple ini sendiri banyak sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah satu tafsir yang paling populer adalah, bahwa Haikal Sulaiman berada di tanah yang kini di atasnya berdiri Masjidil Aqsha. 

Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi (SM), Nabi Sulaiman membangun Haikal di atas Gunung Soraya di wilayah Palestina. Tapi pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan kembali oleh seorang bernama Zulbabil yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya itulah, ia membangun kembali Haikal Sulaiman. 

Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa Romawi menaklukkan Palestina dan membakar serta menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Kerusakan terus-menerus dialami setelah penyerbuan Bangsa Hadriyan. Begitu pula saat kekuasaan Muslim, konon Haikal Sulaiman di hancurkan dan sebagai gantinya didirikan Masjidil Aqsha pada abad ke-7. 

Tapi tafsir lain tentang hal ini juga mengartikan Haikal Sulaiman juga sebagai wilayah kekuasan yang luas membentang. Bahkan ada yang menariknya hingga sampai wilayah Khaibar, saat kaum Yahudi diusir di zaman Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Karena itu, mereka meyakini harus menguasai seluruh dunia, bahkan hingga tanah Khaibar, tempat mereka terusir dahulu karena penghianatanya pada Rasulullah dan piagam Madinah. 

Dan untuk itulah mereka bekerja dan membangun, yaitu untuk merebut Haikal Sulaiman dan mendirikan kekuasannya secara nyata, serta mempengaruhi pemerintahan dan kekuasan yang mampu mereka pengaruhi. Dan untuk menebar kekuasaan itu, salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh gerakan ini adalah agama-agama, terutama agama Samawi atau agama-agama wahyu, Kristen dan Islam. 

Sebelum kaum muslimin sadar tentang bahaya gerakan Freemason, perlawanan terhadap organisasi ini terlebih dulu dilakukan oleh kalangan pemimpin gereja. Perlawanan gereja Katholik ini terjadi karena Freemason telah menjadi organisasi tempat berkumpulnya kaum anti-agama. Dalam sebuah artikel berjudul The Earlier Period Of Freemasonry yang di Mimar Sinan, Turki, Freemason disebut sebagai tempat berkumpul para anggota Mason yang mencari kebenaran di luar gereja. Dan ini menjadikan awal abad-18 sebagai tahun-tahun yang penuh pertarungan antara gereja Katholik dengan Freemason di Eropa. Sejak awal berdirinya, Fremason telah menyokong kebebasan beragama, sama persis dengan yang terjadi belakangan ini di berbagai negara, liberalisasi keagamaan. 

Freemason berdiri di Inggris secara resmi pada tahun 1717. Tapi tampaknya, sebelum tahun itu pun, Freemasonry telah eksis. Bahkan sejak abad sebelumnya. Tahun 1641, seorang keluarga kerajaan Inggris, Robert Moray tercatat sebagai anggota cabang Freemason di Edinburg, tepatnya 20 Mei 1641. nama lain yang juga tercatat sebagai anggota Freemason sebelum tahun 1717 adalah Elias Ashmole tercatat sebagai anggota Freemasonry di Lanchasire pada 16 Oktober 1646. Dan ia juga salah seorang dari royal family atau keluarga kerajaan. 

Dari catatan di atas, sebetulnya bisa ditarik kesimpulan bahwa tahun 1717 hanya tahun pemantapan saja dari tahap-tahap yang telah dilakukan oleh gerakan Freemson. Tahun ini dijadikan sebagai tahun ekspansi untuk melakukan dan menancapkan pengaruh mereka di seluruh dunia. 

Tahun 1717 ini dijadikan sebagai tonggak bagi Freemason unuk memulai perangnya yang akan sangat panjang kepada umat beragama dan kepada agama itu sendiri. Seorang kepala gereja protestan di London yang bernama Anderson dan berdarah Yahudi menjadi motor penggeraknya pada 24 Juni 1717. Pada momentum inilah Freemason mendirikan Grand Lodge of England dengan menggabungkan empat lodge menjadi satu. 

Banyak sumber Freemason menjelaskan bahwa sejarah berdirinya gerakan ini berakar jauh dan bisa dilacak hingga ke masa Ordo Knight of Templar saat perang Salib di Yerusalem, Palestina. Saat Paus Urbanus II, tahun 1095, usai Konsili Clermont menyerukan Perang Suci atau Crusade dan memobilisasi kaum Kristiani di seluruh Eropa untuk turut berperang merebut Yerusalem kembali dari kekuasaan Muslim. Paus Urbanus II membakar emosi massa dengan cara mengabarkan kabar bohong. Ia mengatakan umat Kristen di Palestina telah dibunuh, dibantai dan dibakar di dalam gereja-gereja oleh pasukan Turki Seljuk yang Muslim. Ia juga membakar kemarahan kaum Kristiani dengan mengatakan bahwa kaum kafir (Muslim Turki, pen.) telah dan sedang menguasai makam Yesus Kristus. 

Paus Urbanus II menyerukan agar seluruh pertikaian yang terjadi selama ini antar pemeluk dan kesatrian Kristen harus diakhiri, karena ada musuh yang lebih berbahaya dan harus segera dihancurakan: Islam dan kaum Muslimin. Ia juga mengiming-iming dengan bujukan surgawi, bahwa siapa yang berangkat ke medan perang kan dibebaskan dari seluruh dosa dan di jamin akan mendapat surga. Hasilnya, ribuan kaum Kristiani berangkat menuju Palestina dengan kemarahan. Dan setibanya di sana, terjadi pembantaian besar-besaran atas penduduk Yerussalem dan Palestina. 

Selama dua hari penyerbuan terjadi pembantaian yang tak bisa diterima akal sehat dan rasa kemanusiaan. Sebanyak 40.000 penduduk Palestina terbantai. Beberapa sejarawan menggambarkan, saat itu darah menggenangi tanah Yerusalem. Ada yang menyebut darah menggenang setinggi mata kaki, bahkan ada yang menggambarkan darah menggenang hingga lutut manusia dewasa. Tentara berperang dengan motivasi mendapatkan emas dan permata, dan juga banyak para kesatria Prancis tercatat membelah perut korban-korban mereka. Merka mencari emas atau permata yang kemungkinan di telan penduduk Palestina sebagai upaya penyelamatan harta. 

Setelah mereka menguasai tanah Palestina, pasukan Salib yang terdiri dari banyak unsur mulai mendirikan kelompoknya masing-masing. Mereka tergabung dalam ordo-ordo tertentu. Para anggota ordo ini datang dari seluruh tanah Eropa, yang ditampung di biara-biara tertentu dan berlatih cara-cara militer di dalam biara tersebut. Dan satu dari sekian ordo yang sangat mencuat namanya adalah Ordo Knight of Templar. 

Knight of Templar juga disebut sebagai tentara miskin Pengikut Yesus Kristus dan Kuil Sulaiman. Disebut miskin karena tergambar dari logo yang mereka gunakan, seperti dua tentara yang menunggang seekor keledai. Untuk menunjukkan bahwa mereka miskin, sampai-sampai satu keledai harus dinaiki dua orang tentara Knight of Templar. Bahkan tercatat, mereka dipaksa untuk makan tiga kali saja dalam semingu. Sedangkan nama Kuil Sulaiman mereka pakai karena mereka menjadikan markas mereka yang dipercayai sebagai situs runtuhnya Kuil Sulaiman atau Solomon Temple. Tapi sesungguhnya, pemilihan markas di bukit ini bukan sebuah kebetulan yang bersifat geografis semata, karena para pendiri ordo Knight of Templar sesunguhnya punya cirta-cita sendiri untuk mengembalikan kejayaan dan berdirinya Kuil Sulaiman sebagai tempat suci kaum Yahudi atau tempatnya kaum Mason. Sepanjang bisa terlacak, pendiri ordo ini adalah dua kesatria Prancis, yaitu Hugh de Pavens dan God frey de St Omer. Spekulasi dari kalangan sejarawan mengatakan, bahwa ada darah-darah Yahudi yang mengalir dalam tubuh dan cita-cita para pendiri Ordo Knigh of Templar. Para perwira tinggi Kristen tersebut, sesungguhnya proses convertion yang mereka lakukan hanyalah cara untuk menyelamatkan diri, dan sesungguhnya mereka masih berpegang teguh pada doktrin-doktrin Yahudi, terutama Kabbalah. 

Meski mereka menamakan diri sebagai tentara miskin, sesunguhnya mereka tidak miskin sama sekali. Atau setidaknya, masa miskin itu hanya mereka rasakan di awal-awal berdirinya Knight of Templars. Dalam waktu yang singkat mereka mampu menjadi sangat kaya raya dengan jalan melakukan kontrol penuh terhadap peziarah Eropa yang datang ke Palestina. Salah satunya adalah dengan cara merekrut anak-anak muda putra para bangsawan Eropa yang tentu saja akan melengkapi anak mereka dengan perbekalan dana yang seolah tak pernah kering jumlahnya. Mereka juga disebut sebagai perintis sistem perbankan pertama pada abad pertengahan. 

Saat itu banyak orang-orang Eropa yang ingin pindah atau setidaknya berziarah ke Palestina. Dan tentu saja perjalanan yang jauh dari Eropa memerlukan bekal yang tidak sedikit. Ada yang membawa seluruh harta mereka dalam perjalanan, tapi karena tentara Salib disepanjang perjalanan hidup dalam kondisi ayng sangat mengenaskan dan mereka sangat tergiur oleh harta kekayaan, tidak jarang terjadi perampokan bahkan saling bunuh antar orang Kristen disepanjang perjalanan menuju Palestian. Lalu ditemukan cara, para peziarah tidak perlu membawa harta mereka dalam perjalanan. Mereka hanya perlu menitipkannya pada sebuah perwakilan Templar di Eropa, mencatat dan menghitung nilainya dan mereka berangkat ke Palestina berbekal catatan nilai harta yang nantinya akan ditukarkan dengan nilai uang yang sama di Palestina. Gerakan ini banyak didominasi oleh Ordo Knight of Templar yang membuat mereka sangat kaya raya karena mendapat keuntungan dari sistem bunga yang mereka kembangkan. Dan inilah embrio atau cikal bakal perbankan yang kita keanl sekarang. 

Markas Knight of Templar di Perancis menjadi rumah penghimpunan harta terbesar di Eropa. Lambat laun mereka menjadi bankir bagi para Paus dan Raja. Bagaimana tidak cepat kaya, setiap tahunyya King Henry II of England mendonasikan uang untuk menanggung biaya hidup 15.000 tentara Knight of Templar dan juga Knight Hospitaler selama mereka berperang dalam Perang Salib di tahun 1170. Untuk menggambarkan betapa besarnya institusi perbankan yang dijalankan Templar, pada saat itu organisasi ini memiliki 7.000 pegawai lebih hanya untuk mengurusi masalah keuangan. Mereka juga memiliki tak kurang dari 870 istana, kastil, dan rumah-rumah para bangsawan yang terbentang dari London hingga Yerusalem. 

Karena ordo ini sangat berkuasa, lambat laun mereka mulai menampakkan ciri aslinya, yakni sebagai penganut Mason. Mereka mengembangkan doktrin dan ajaran mistik, juga kekuatan sihir di biara-biara mereka. Mereka memuja setan dan mendatangkan roh-roh untuk berkomunikasi. Apa yang mereka praktikkan ini disebut sebagai Kabbalah, sebuah tradisi mistik Yahudi kuno yang telah berkembang bahkan sejak zaman sebelum Fir'aun. 

Mengetahui hal ini, Raja Prancis Philip le Bel, pada tahun 1307 mengeluarkan seruan untuk menangkap dan membubarkan ordo Knight of Templar karena dituduh telah melakukan bid'ah. Dalam perkembangannya, Paus Clement V turut bergabung untuk memerangi kaum Mason ini dengan mengeluarkan kembali vonis inquisisi. Terjadi banyak penangkapan dan interogasi, dan beberapa pimpinan Ordo Knight of Templar yang bergelar Grand Master (penyebutan ini masih dipakai sebagai tingkat tertinggi dalam gerakan Freemasonry sampai sekarang, pen) ikut menjadi korban. Dari beberapa penangkapan dan interograsi didapatkan keterangan bahwa anggota-anggota Templar telah melakukan kejahatan seksual terhadap beberapa perempuan bangsawan, melakukan sodomi, menyembah kucing, memakan daging teman-teman mereka sendiri yang sudah mati. Bahkan salah seorang saksi mata mengatakan, para Templar memperkosa perawan-perawan hingga hamil dan bayinya dibunuh dengan cara yang sadis untuk kemudian di bakar dan diambil minyaknya, dijadikan minyak suci untuk persembahan para pemimpin mereka. 

Pada tahun 1307, Raja Philip IV memerintahkan penangkapan Jacques de Molay. Dan setelah melalui penyiksaan demi penyiksaan, de Molay mengakui segala ritual bid'ah yang dilakukan oleh Ordo Templar. Pada tahun 1312, Ordo Knight of Templar dilarang dan dibubarkan. Dan atas perintah Gereja dan Raja, dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1314, para pimpinan Templar dihukum mati, termasuk Jacques de Molay, salah satu Grand Master terpenting Ordo Templar. Jacques de Molay sendiri divonis sebagai heretic (bid'ah) atau kafir dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup di depan raja Philip IV. Dan sebelum menghembuskan napasnya, de Molay mengeluarkan kata-kata bahwa Raja Philip dan Paus Clement harus mengikutinya, mati, dalam waktu satu tahun. Dan sejarah mencatat, Raja Philip IV meninggal tujuh bulan kemudian, disusul Paus Clement sebulan setelah Raja Philip mangkat. 

Setelah itu terjadi pemusnahan besar-besaran, sekali lagi atas kaum Yahudi, dan kali ini bermula dengan kasus Knight of Templar atau kaum Mason. Pemusnahan ini tak hanya terjadi di Palestina, tapi juga terjadi di Eropa. Mereka diburu untuk ditangkap dan dibunuh. Sampai akhirnya mereka berhasil melarikan diri dan mendapat perlindungan dari Raja Skotlandia, Robert The Bruce yang dilantik dan menduduki singgasana Raja pada tahun 1306. Dan di tanah baru ini pula mereka menyusun kekuatan kembali. Dan Skotlandia menjadi salah satu yang menentukan dalam perkembangan gerakan Freemason. 

Versi yang lebih tua dari sejarah Freemason adalah kisah yang menyebutkan pembentukan Freemasonry pada zaman Raja Israel, Herodes Agripa I yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Freemason pada zaman ini dibentuk untuk membendung ajaran agama yang disampaikan oleh Nabi Isa as. Konon waktu itu namanya The Secret Power atau kekutan yang Tersembunyi. 

Tujuan utamanya adalah memusuhi pengikut Nabi Isa, menculik mereka, membunuh, melarang penyebaran agama baru tersebut, termasuk membunuhi baya-bayi Kristen. Tapi, berkenaan dengan segala kesadisan yang dilakukan Herodes ini, para sejarawan dunia, meyakini bahwa hal tersebut hanyalah mitos belaka dalam tradisi agama Kristen. Herodes Agripa I menjalankan segala misi The Secret Power ini dibantu dua pengikut setianya, Heram Abioud sebagai Wakil Presiden gerakan dan Moab Leumi sebagai pemegang rahasia utama gerakan ini. Tapi beberapa anggota Freemason juga mempercayai dan menarik sejauh mungkin sejarah mereka ke masa lalu, bahkan hingga ke zaman Fir'aun. Itu pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa mereka kerap kali menggunakan simbol-simbol Mesir Kuno dalam tradisi dan aktivitas ritual mereka, seperti penggunaan Dewa Horus, Piramida, Matahari dan berbagai simbol Mesir lainnya. Penggunaan ini bermula dari penggalian Kuil Sulaiman oleh para Templar dan penemuan doktrin dan ajaran Kabbalah yang terus-menerus mereka eksplorasi dan diajarkan dari mulut ke mulut. Penggalian ini begitu serius mereka lakukan sehingga kelak akan mempengaruhi cara pandang kaum Templar dan juga rencana mereka pada kehidupan dunia. 

Bahkan yang cukup mengejutkan adalah, dalam manuskrip-manuskrip kuno Mason dikatakan, orang pertama Mason adalah Adam! Kejadian itu berawal ketika Adam dan Hawa memakan daun dari pohon terlarang di taman surga. Daun yang disebut sebagai daun pengetahuan, dan karena itu pula Tuhan mereka melarang mereka memakannya. Dr. Albert Mackei, seorang anggota Mason dengan tingkatan 33 derajat dalam Encyclopedia of Freemasonry manuliskan, daun pengetahuan itu kelak diturunkan pada dua anak Adam dan Hawa, Seth dan Nimrod dengan kisah The Tower of Babel. Kedua anak ini pula menyusun bahasa untuk ilmu pengetahuan yang akan diturunkan kepada manusia-manusia berikutnya. Tapi, dalam perkamen-perkamen tua itu disebutkan bahwa, Tuhan dengan sengaja mengacaukan bahasa manusia yang mengakibatkan rahasia ilmu pengetahuan, yang diturunkan Adam dengan memakan daun dari pohon terlarang, hilang dan tak diketahui manusia-manusia setelah Seth dan Nimrod. Dan itu pula yang menjadi alasan kedua kaum ini memerangi Tuhan. 

Bahkan menurut Talmud, setan-setan adalah keturunan dari Adam dan Hawa. Setelah Adam diusir dari surga, ia enggan mencampuri istrinya, Hawa. Dan pada saat itulah, dua setan perempuan mendatanggi Adam yang langsung digauli keduanya oleh Adam. Dalam Talmud disebutkan, Adam menggauli setan perempuan bernama Lilith selama lebih dari 130 tahun lamanya dan melahirkan banyak anak-anak setan begitu pula dengan Hawa selama ditinggal oleh Adam, Hawa juga digauli oleh setan laki-laki dan melahirkan banyak anak setan. 

Tentang Talmud 

Talmud, Kitab Hitam Yahudi Zionis 

(Judul asli "Kitab Israil al-aswad: al-kanz al-marshud fi fadha'ih at-talmud", ditulis oleh Prof. Abdullah Syarqawy, dosen Filsafat Islam dan Perbandingan Agama Fakultas Darul U'lum, Universitas Kairo, Mesir. Di Indonesia diterbitkan oleh Sahara Publisher, 2006). 

"Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan orang yang memutar-mutar lidahnya membaca al-Kitab, agar kamu menyangka bahwa yang dibacanya itu adalah sebagian dari al-Kitab, dan mereka juga mengatakan, "Ia (yang dibaca itu datang) adalah dari sisi Allah, "Padahal ia bukanlah dari sisi Allah, sedang mereka mengetahui." (QS. Ali 'Imran 3:78) 

Taurat merupakan kitab yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Nabi Musa as guna menuntun Bani Israel, umat Nabi Musa as, kembali ke jalan yang lurus. Namun Bani Israil lebih menyukai kesesatan. Mereka menentang dan menolak ajakan Musa untuk menyembah Tuhan yang satu dan lebih mempercayai Samiri yang mengajak mereka menyembah patung sapi betina. 

Taurat Musa mereka anggap tidak lengkap dan sebab itu harus direvisi dan dibuat sebuah kitab suci lagi yang lengkap memuat perintah Tuhan kepada bangsa Yahudi, lebih tinggi, lebih abadi, dan sebab itu lebih suci. Maka lahirlah Talmud. Apakah Talmud itu? Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Darul'Ulum, Kairo, Prof. Ahmad Syalabi menulis, Taurat bukanlah satu-satunya kitab suci bagi bangsa Yahudi, tetapi ada riwayat-riwayat lain yang disampaikan dan dibawa oleh para pendeta-pendeta Yahudi secara turun temurun. Riwayat-riwayat inilah yang kemudian dikenal dengan Talmud." (Muqaranatul Adyan: Al-Yahudiyah, 1990). 

Pakar peneliti Talmud, Dr. Augutst Rohling menyatakan, "Kaum Yahudi meyakini bahwa Talmud adalah lebih suci ketimbang Taurat" (al-kanz al-Mashud, Bab II). Bahkan Dr. Joseph Barcklay dengan tegas menyatakan jika seluruh bagian dari Talmud merupakan pengingkaran terhadap Taurat Musa (Hebrew Literature, hal 40). 

Dalam Babba Metsia, volume 33a, salah seorang Pendeta Yahudi berkata, "Orang yang mempelajari Taurat berarti telah melakukan sebuah keutamaan yang tidak layak diberi imbalan, orang yang mempelajari Mishnah berarti telah melakukan sebuah keutamaan yang layak diberi imbalan, sedangkan orang yang mempelajari Gemara berarti telah melakukan sebuah keutamaan yang paling besar." 

Bahkan Rabbi Roski dalam Erubin Volume 216 menulis, "Jadikan perhatianmu kepada ucapan-ucapan para Rabbi (Talmud) melebihi perhatianmu kepada Syari'at Musa (Taurat)". Kitab Shagijan pun menulis, "......Tak ada ampun bagi siapa saja yang meninggalkan Talmud dan hanya mempelajari Taurat, karena ajaran para Rabbi lebih utama dari ajaran Musa." 

Talmud Palestina dan Baylonia 

Ada berbagai kitab yang dianggap merupakan bagian dari Talmud. Namun ada dua kitab aras utama yakni Talmud Palestina dan Talmud Babylonia. Talmud Babylonia yang merupakan Talmud yang dibuat oleh para pendeta Yahudi di Babylonia dan isinya memaparkan secara panjang lebar dan dengan bahasa yang dimengerti semua pihak dari isi Talmud Palestina, yang hanya dimengerti oleh kalangan terbatas karena memiliki kunci-kunci yang pelik dan bahasa yang rumit. Sebab itu, Talmud yang paling otoritatif dan dipakai oleh kaum Zionis Yahudi sampai sekarang. 

Zionis-Yahudi sangat mempercayai Talmud yang diyakini berasal dari perkataan Tuhan Yahweh kepada Musa. Bahkan Talmud dianggap lebih suci ketimbang Taurat Musa, karena mereka meyakini jika Tuhan Yahweh mengalami kesulitan dalam sesuatu hal atau urusan, maka Tuhan Yahweh akan berkonsultasi dengan para Rabbi Yahudi, bukan dengan Musa. Sebab itu kedudukan Rabbi Yahudi tinggi, lebih otoritatif, lebih mulia, ketimbang Musa as. 

Padahal, menurut seorang filsuf yang juga Rabbi Tertinggi bangsa Yahudi pada zamannya, Rabbi Maimonides (Moses bin Maimon, 1190 M), bangsa Yahudi sesungguhnya tidak pernah bisa memastikan dengan tepat satu pun doktrin dari Talmud karena sejarahnya yang sangat kacau-balau. Maimonides berkata, "Sejak zaman Nabi Musa dulu sampai zaman Rabbi Judah Hanasi (135-220 M), para pendeta Yahudi tidak pernah sepakat tentang kebenaran satu doktrin pun yang ada pada "Undang-undang lisan" (Talmud) yang diajarkan secara terbuka. Para pemimpin agama Yahudi atau nabi dari setiap generasi menulis beberapa catatan tentang kitab tersebut berdasarkan kepada apa-apa yang ia dengar dari guru-guru pendahulunya untuk disampaikan kepada kaumnya." 

Maimonides melanjutkan, "Demikianlah, setiap rabbi menulis catatan-catatan yang banyak dan tersebar di mana-mana itu dikumpulkan, dan dari seluruh catatan tersebut dirangkumnya dan dibagi-bagi dalam perkara hukum, tradisi, keputusan, dan lain-lain dan dijadikannya sebagai sebuah itab undang-undang. " (Hebrew Literature, sebuah pengantar oleh Dr. Joseph Barcklay, hal.13) 

Kitab Iblis 

Hampir seluruh isi dari Talmud merupakan ajaran Iblis yang intinya mengklaim jika hanya bangsa Yahudi-lah yang merupakan manusia, kekasih dan bahkan Guru dari Tuhan, bangsa terpilih, dan bangsa kuat yang mampu mengalahkan Tuhan dalam banyak urusan, sedangkan bangsa selain Yahudi adalah ghoyim atau gentiles yang dianggap bukanlah manusia, melainkan binatang. 

Inilah yang dipercaya dan diyakini oleh Zionisme-Yahudi sampai sekarang. Sebab itu, mereka selalu bekerja demi kepentingan golongan mereka dan sama sekali tidak sudi untuk berkompromi menyangkut kepentingan mereka. Bangsa-bangsa selain Yahudi seharusnya mengetahui ini dan sebab itu sama sekali jangan pernah mau berunding dengan kaum Zionis-Yahudi karena mereka dipastikan akan berkhianat . Sejarah panjang kemanusiaan telah membuktikan hal ini. 

Karean begitu buruknya, maka banyak kalangan dari para peneliti Talmud menegaskan bahwa Talmud merupakan kitab hitam iblis yang sangat tidak layak disebut sebagai kitab suci. Namun inilah yang menjadi dasar ideologi kaum Zionis sampai sekarang.(Rz)
Ayat-Ayat Setan Talmud. 
  1. "Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang." (Kerithuth 6b hal.78 Jebhammoth 61a)
  2. "Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagi budak untuk melayani orang-orang Yahudi." (Midrasch Talpioth 225
  3. "Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin." (Zohar II, 4b)
  4. "Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahan lebih daripada babi yang sakit." (Orachi Chaiim57,6a)
  5. "Tuhan (Yahweh) tidak pernah marah kepada orang-orang Yahudi, melainkan hanya (marah) kepada orang-orang non-Yahudi. "(Talmud IV/8/4a)
  6. "Dimana saja mereka (orang-orang Yahudi) datang, mereka akan menjadi pangeran raja-raja." (Sanhedrin 104a)
  7. "Terhadap seorang non-Yahudi tidak menjadikan Orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri seorang Yahudi. Isteri non-Yahudi tidak termasuk." (Talmud IV/4/52b)
  8. "Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya." (Talmud IV/4/81 dan 82b)
  9. "Orang-orang Yahudi harus selalu berusaha untuk menipudaya orang-orang non-Yahudi." (Zohar I, 168a)
  10. "Jika dua orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi keuntungannya." (Choschen Ham 183, 7)
  11. Tetaplah terus berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar uang untuk itu." (Abhodah Zarah 2a T)
  12. "Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya." (Babba Bathra 54b)
  13. "Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan."(Babha Kama 113a)
  14. "Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya." (Talmud IV/3/54b)
  15. "Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya." (Talmud IV/1/113b)
  16. "Orang Yahudi boleh mempraktekkan riba terhadap orang non-Yahudi." (Talmud IV/2/70b)
  17. "Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) datang, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang Yahudi." (Erubin)
Erubin 2b, "Barangsiapa yang tidak taat kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka".
Moed Kattan 17a, "Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka hendaklah ia pergi ke suatu kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu disana"
Sanhedrin 58b, "Jika seorang kafir menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus dibunuh".
Sanhedrin 57a, "Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja baginya".
Baba Kamma 37b, "Jika lembu seorang Yahudi melukai lembu kepunyaan orang Kanaan, tidak perlu ada ganti rugi; tetapi, jika lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang Yahudi maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya".
Baba Mezia 24a, "Jika seorang Yahudi menemukan barang hilang milik orang kafir, ia tidak wajib mengembalikan kepada pemiliknya". (Ayat ini ditegaskan kembali di dalam Baba Kamma 113b),
Sanhedrin 57a, "Tuhan tidak akan mengampuni seorang Yahudi 'yang mengawinkan anak-perempuannya kepada seorang tua, atau memungut menantu bagi anak-lakinya yang masih bayi, atau mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir)' ...".
Sanhedrin 57a, "Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman mati, Apa yang sudah dicuri oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya".
Baba Kamma 37b, "Kaum kafir ada di luar perlindungan hukum, dan Tuhan membukakan uang mereka kepada Bani Israel".
Baba Kamma 113a, "Orang Yahudi diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir".
Yebamoth 98a, "Semua anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang".
Abodah Zarah 36b, "Anak-perempuan orang kafir sama dengan 'niddah' (najis) sejak lahir".
Abodah Zarah 22a – 22b, "Orang kafir lebih senang berhubungan seks dengan lembu".
Gittin 69a, "Untuk menyembuhkan tubuh ambil debu yang berada di bawah bayang-bayang jamban, dicampur dengan madu lalu dimakan".
Shabbath 41a, "Hukum yang mengatur keperluan bagaimana kencing dengan cara yang suci telah ditentukan".
Yebamoth 63a, " ... Adam telah bersetubuh dengan semua binatang ketika ia berada di Sorga".
Yebamoth 63a, "...menjadi petani adalah pekerjaan yang paling hina ".
Sanhedrin 55b, "Seorang Yahudi boleh mengawini anak-perempuan berumur tiga tahun (persisnya, tiga tahun satu hari)".
Sanhedrin 54b, "Seorang Yahudi diperbolehkan bersetubuh dengan anak-perempuan, asalkan saja anak itu berumur di bawah sembilan tahun".
Kethuboth 11b, "Bilamana seorang dewasa bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak ada dosanya".
Yebamoth 59b, "Seorang perempuan yang telah bersetubuh dengan seekor binatang diperbolehkan menikah dengan pendeta Yahudi. Seorang perempuan Yahudi yang telah bersetubuh dengan jin juga diperbolehkan kawin dengan seorang pendeta Yahudi".
Abodah Zarah 17a, "Buktikan bilamana ada pelacur seorangpun di muka bumi ini yang belum pernah disetubuhi oleh pendeta Talmud Eleazar".
Hagigah 27a, "Nyatakan, bahwa tidak akan ada seorang rabbi pun yang akan masuk neraka".
Baba Mezia 59b, "Seorang rabbi telah mendebat Tuhan dan mengalahkan-Nya. Tuhan pun mengakui bahwa rabbi itu memenangkan debat tersebut".
Gittin 70a, "Para rabbi mengajarkan, 'Sekeluarnya seseorang dari jamban, maka ia tidak boleh bersetubuh sampai menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan sejauh setengah mil, konon iblis yang ada di jamban itu masih menyertainya selama waktu itu, kalau ia melakukannya juga (bersetubuh), maka anak-keturunannya akan terkena penyakit ayan".
Gittin 69b, "Untuk menyembuhkan penyakit kelumpuhan campur kotoran seekor anjing berbulu putih dan campur dengan balsem; tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari penyakit itu, tidak perlu memakan kotoran anjing itu, karena hal itu akan membuat anggota tubuh menjadi lemas ".
Pesahim 11a, "Sungguh terlarang bagi anjing, perempuan, atau pohon kurma, berdiri di antara dua orang laki-laki. Karena musibah khusus akan datang jika seorang perempuan sedang haid atau duduk-duduk di perempatan jalan ".
Menahoth 43b-44a, "Seorang Yahudi diwajibkan membaca doa berikut ini setiap hari, 'Aku bersyukur, ya Tuhanku, karena Engkau tidak menjadikan aku seorang kafir, seorang perempuan, atau seorang budak belian' ".
Di dalam Talmud, ayat Gittin 57b ada dikisahkan tentang dibantainya 4 juta orang Yahudi oleh orang Romawi di kota Bethar. Gittin 58a, mengklaim bahwa 16 juta anak-anak Yahudi dibungkus ke dalam satu gulungan dan dibakar hidup-hidup oleh orang Romawi.
Demografi tentang zaman kuno menyatakan orang Yahudi di seluruh dunia pada masa penjajahan oleh Romawi tidak sampai berjumlah 16 juta, bahkan 4 juta pun tidak ada)
Abodah Zarah 70a, "Seorang rabbi ditanya, apakah anggur yang dicuri di Pumbeditha boleh diminum, atau anggur itu sudah dianggap najis, karena pencurinya adalah orang-orang kafir (seorang bukan-Yahudi bila menyentuh guci anggur, maka anggur itu dianggap sudah najis). Rabbi itu menjawab, tidak perlu dipedulikan, anggur itu tetap halal ('kosher') bagi orang Yahudi, karena mayoritas pencuri yang ada di Pumbeditha, tempat dimana guci-guci anggur itu dicuri, adalah orang-orang Yahudi". (Kisah ini juga ditemukan di dalam Kitab Gemara, Rosh Hashanah 25b).
Perjanjian Kecil, Soferim 15, Kaidah 10, "Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, 'Tob shebe goyyim harog' ("Bahkan orang kafir yang baik sekali pun seluruhnya harus dibunuh"). Orang-orang Israeli setiap tahun mengikuti acara nasional ziarah ke kuburan Simon ben Yohai untuk memberikan penghormatan kepada rabbi yang telah menganjurkan untuk menghabisi orang-orang non-Yahudi2.
Di Purim, pada tanggal 25 Februari 1994 seorang perwira angkatan darat Israel, Baruch Goldstein, seorang Yahudi Orthodoks dari Brooklyn, membantai 40 orang muslim, termasuk anak-anak, tatkala mereka tengah bersujud shalat di sebuah masjid. Goldstein adalah pengikut mendiang Rabbi Meir Kahane, yang menyatakan kepada kantor berita CBS News, bahwa ajaran yang dianutnya mengatakan orang-orang Arab itu tidak lebih daripada anjing, sesuai ajaran Talmud".3 Ehud Sprinzak, seorang profesor di Universitas Jerusalem menjelaskan tentang falsafah Kahane dan Goldstein, "Mereka percaya adalah teiah menjadi iradat Tuhan, bahwa mereka diwajibkan untuk melakukan kekerasan terhadap 'goyim', sebuah istilah Yahudi untuk orang-orang non-Yahudi".4
Rabbi Yizak Ginsburg menyatakan, "Kita harus mengakui darah seorang Yahudi dan darah orang 'goyim' tidaklah sama".5 Rabbi Jacov Perrin berkata, "Satu juta nyawa orang Arab tidaklah seimbang dengan sepotong kelingking orang Yahudi".6
Kata Talmud tentang Yesus dan Kekristenan
"Pada malam kematiannya, Yesus digantung dan 40 hari sebelumnya diumumkan bahwa Yesus akan dirajam (dilempari batu) hingga mati karena ia telah melakukan sihir dan telah membujuk orang untuk melakukan kemusyrikan (pemujaan terhadap berhala)...Dia adalah seorang pemikat, dan oleh karena itu janganlah kalian mengasihaninya atau pun memaafkan kelakuannya" (Sanhedrin 43a)
"Yesus ada dalam neraka, direbus dalam kotoran (tinja) panas" (Gittin 57a)
"Ummat Kristiani (yang disebut 'minnim') dan siapa pun yang menolak Talmud akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dihukum di sana bersama seluruh keturunannya" (Rosh Hashanah 17a)
"Barangsiapa yang membaca Perjanjian Baru tidak akan mendapatkan bagian 'hari kemudian' (akhirat), dan Yahudi harus menghancurkan kitab suci ummat Kristiani yaitu Perjanjian Baru" (Shabbath 116a) 

Sejarah Freemasonry di Indonesia 

Satu abad "Kebangkitan Nasional" berdengung disekitar pendengaran kita. Menurut buku pelajaran dari SD hingga SMA, pada tanggal 20 Mei 1908 telah terjadi suatu pergerakan menuju awal gerakan nasional dalam mengatasi penjajahan di bumi Indonesia yang dipromotori oleh mahasiswa-mahaiswa STOVIA yang biasa disebut dengan "Budi Utomo". Dr. Sutomo pun di daulat menjadi salah satu "pengisi" awal dari pergerakan Budi Utomo. Dari SD sampai SMA bahkan mungkin perguruan tinggi kita sudah di doktrin tentang kedahsyatan hari yang disebut kebangkitan nasional ini yang selalu menjadi titik awal kaum terpelajar di Indonesia. 

Kita bahkan tidak mengetahui atau bahkan tak acuh tentang bagaimana sejatinya pergerakan Budi Utomo ini. Budi Utomo merupakan pergerakan yang menurut fakta sejarah sejatinya masih bersifat sangat kedaerahan, belum mencakup tingkat nasional dan bahkan masih berada di dalam taraf kelokalan. 

Gerakan ini ternyata menyimpan sebuah tabir misteri yang berkaitan dengan sebuah organisasi rahasia Yahudi Internasional di bawah pendudukan Belanda yang disebut dengan organisasi Freemason (Tarekat Mason Bebas) atau yang dikenal pada waktu penjajahan Belanda disebut dengan "Vrijmetselarrij" . Fakta ini jarang sekali diungkap kedalam ranah pendidikan nasional karena memang sangat dirahasiakan sekali usaha dari organisasi terselubung ini. 

Di dalam buku "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962**" dijelaskan dengan gamblang bagaimana campur tangan freemason terhadap Budi Utomo dalam kaitanya menyebarluaskan faham keyahudian di dalam tubuh budi Utomo ini. Kita dapat lihat pada kutipan berikut ini: 

"...pengaruh Tarekat Mason Bebas atas emansipasi segmen penduduk Indo-Eropa telah mendapat perhatian , tidaklah terlupakan bahwa mereka juga mempunyai pengaruh dalam gerakan nasional Indonesia. Kaum Mason Bebas sudah pada tahap dini mengadakan hubungan dengan salah satu organisasi politik Indonesia yang pertama, yang bernama "Budi Utomo" ". (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. xviii). 

Pada awal masa gerakan nasional kaum Mason bebas sudah berusaha menguasai perpolitikan Indonesia dengan cara sokongan keuangan bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang berbakat. Kehebatan kaum Mason Bebas di Indonesia ini pada kemudian hari tampak pada pendirian sekolah-sekolah dan perpustakaan yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, kita dapat lihat lokasi-lokasi dan waktu berdirinya sekolah-sekolah bentukan kaum Freemason ini,: 

1875 di Semarang
1879 di Batavia
1885 di Yogyakarta, dua sekolah
1887 di Surakarta dan Magelang
1888 di Buitenzorg (Bogor)
1889 di Padang dan Probolinggo
1892 di Semarang, sekolah kedua
1897 di tegal
1898 di Bandung dan Manado
1899 di Aceh
1900 di Malang
1903 di Malang, sekolah kedua
1905 di Bandung, sekolah kedua
1907 di Blitar
1908 di Surabaya
1900 di Padang, Magelang (sekolah kedua) dan Medan, Makssar, Kediri
1926 di Malang, sekolah ketiga 

Selain mendirikan sekolah-sekolah, para anggota Tarekat Mason Bebas di Indonesia ini juga mendirikan berbagai perpustakaan di berbagai daerah. Di semarang pada tahun 1875 di buka peprustakaan yang disebut "De Verlichting" dan pada tahun 1917 ditempatkan di Perpustakaan Pusat dan Ruang Baca Umum. Jenis perpustakaan itu dengan berjalannya waktu, muncul hampir bersamaan dengan di semua tempat yang ada loge. Pada tahun 1877 didirikan sebuah perpustakaan di Padang dan kemudian: 

1878 di Yogya
1879 di Surabaya
1882 di Salatiga
1889 di Probolinggo
1890 di Buitenzorg (Bogor)
1891 di Bandung
1892 di Menado
1895 di Manado
1897 di Tegal
1899 di Medan
1902 di Ambon
1902 di Malang
1908 di Magelang
1907 di Blitar 

Sumber: ruangpelangi

Islam & Sosialisme ; H.O.S. Tjokroaminoto


“Bagi kita, orang Islam, tak ada sosialisme atau rupa-rupa “isme” lain-lainnya, yang lebih baik, lebih elok dan lebih mulia, melainkan sosialisme yang berdasar Islam itulah saja” (HOS Tjokroaminoto)

Tahun 1924 di Mataram, HOS Tjokroaminoto seorang pendiri dan sekaligus ketua Sarekat Islam (SI) menulis buku “Islam dan Sosialisme”. Buku tersebut ditulis oleh Tjokro, di samping karena pada waktu itu tengah terjadi pemilihan-pemilihan ideologi bangsa, juga lantaran pada waktu itu paham ideologi yang digagas para tokoh dunia sedang digandrungi oleh kalangan pelajar Indonesia, di antaranya sosialisme, Islamisme, kapitalisme dan liberalisme.

Buku Tjokroaminoto ini diterbitkan kembali oleh penerbit TriDe tahun 2003, yang meskipun merupakan pikiran lama, tetapi menjadi penting bagi generasi muda sekarang untuk memberikan inspirasi bagi pemikiran-pemikiran kedepan, pemikiran-pemikiran mendasar, untuk membangun fondasi kokoh bagi kemajuan Indonesia. Memuat tentang pemahaman arti sosialisme, sosialisme dalam Islam, sosialisme Nabi Muhammad serta sahabat-sahabat nabi yang berjiwa sosialis dan komparasi-komparasi sosialisme ala Barat dengan sosialisme ala Islam.

Diantara bab yang menarik untuk di bahas adalah “Sosialisme Dalam Islam” Bab I hal 24 – 41 (Penerbit TriDe). Berikut ini petikan dari Sosialisme dalam Islam :

Dasarnya Sosialisme Islam

“Kaanannasu ummatan wahidatan”
Peri-kemanusiaan adalah menjadi satu persatuan”, begitulah pengajaran di dalam Qur’an yang suci itu, yang menjadi pokoknya sosialisme. Kalau segenap peri-kemanusiaan kita anggap menjadi satu persatuan, tak boleh tidak wajiblah kita berusaha akan mencapai keselamatan bagi mereka semuanya.

Ada lagi satu sabda Allah di dalam Al Qur’an memerintahkan kepada kita, bahwa kita“harus membikin perdamaian (keselamatan) diantara kita”. Lebih jauh di dalam al Qur’an ada dinyatakan, bahwa “kita ini telah dijadikan dari seorang-orang laki-laki dan seorang-orang perempuan” dan “bahwa Tuhan telah memisah-misahkan kita menjadi golongan-golongan dan suku-suku, agar supaya kita mengetahui satu sama lain”.

Nabi kita Muhammad s.a.w. telah bersabda, bahwa “Tuhan telah menghilangkan kecongkakan dan kesombongan di atas asal turunan yang tinggi. Seorang Arab tidak mempunyai ketinggian atau kebesaran yang melebihi seorang asing, melainkan barang apa yang telah yakin bagi dia karena takut dan baktinya kepada Tuhan”. Bersabda pula Nabi kita s.a.w. bahwa “Allah itu hanyalah satu saja, dan asalnya sekalian manusia itu hanyalah satu, mereka ampunnya agama hanyalah satu juga”.

Berasalan sabda Tuhan dan sabda Nabi yang saya tirukan ini, maka nyatalah, bahwa sekalian anak Adam itu ialah anggotanya satu badan yang beraturan (organich lichaam), karena mereka itu telah dijadikan dari pada satu asal. Apabila salah satu anggotanya mendapat sakit, maka kesakitannya itu menjadikan rusak teraturnya segenap badan (organisme).
Barang apa yang telah saya uraikan ini, adalah saya pandang menjadi pokoknya sosialisme yang sejati, yaitu sosialisme cara Islam (bukan sosialisme cara Barat).

Akan menunjukkan, bahwa agama Islam itu sungguh-sungguh menuju perdamaian dan keselamatan, maka di dalam bab ini baiklah saya uraikan maknanya perkataan “Islam”. Adapun makna ini adalah empat rupa:
  1. Islam –menurut pokok kata “Aslama” –maknanya: menurut kepada Allah dan kepada utusannya dan kepada pemerintahan yang dijadikan dari pada umat Islam. (“Ya ayyuhalladzina amanu athi’ulloha wa’athi urrosula waulilamri minkum”)
  2. Islam –menurut pokok kata “Salima” –maknanya: selamat. Tegasnya: apabila orang dengan sungguh-sungguh menjalankan perintah-perintah agama Islam, maka tak boleh tidak ia akan mendapat keselamatan di dunia dan keselamatan di akhirat, karena orang Islam itu harus bertabi’at selamat, begitulah menurut hadist sabda Nabi kita yang suci Mohammad s.a.w.: “Afdhalul mukminina islaman man salimal muslimuna min lisanihi wayadihi”, artinya:orang mukmin yang teranggap utama dalam pada menjalankan agama Islam, ialah mereka yang mempunyai tabi’at selamat yang menyelamatkan sekalian orang Islam, karena dari pada bicaranya dan tangannya.
  3. Islam, menurut pokok-kata “Salmi” –maknanya: rukun. Tegasnya: orang yang menjalankan agama Islam haruslah rukun. (An aqimuddina wala tatafarraq fiha”, artinya: Hendaklah (kamu) mendirikan agama (Islam) dan janganlah (kamu) sama berselisihan.
  4. Islam, menurut pokok-kata “Sulami”– maknanya: tangga, ialah tangga atau tingkat-tingkat untuk mencapai keluruhan dunia dan keluruhan akhirat. Jikalau orang Islam dengan sungguh-usngguh menjalankakn agamanya, maka tak boleh tidak mereka akan mencapai derajat yang tinggi sebagai yang telah di jalankan oleh khulafaurrasyidin.
Dasarnya Perintah-perintah Agama yang Bersifat Sosialistich

Dalam pada mengarangkan perintah-perintah yang berhubungan dengan jalannya ibadah, maka Nabi kita Muhammad s.a.w., ialah pengubah terbesar tentanghal-ikhwal pergaulan hidup manusia bersama (sociale Hervormer) yang terkenal oleh dunia, tiadalah melupakan asas-asas demokrasi tentang persamaan dan persaudaraan dan juga asas-asas sosialisme.

Menurut perintah-perintah agama yang telah ditetapkan oleh Nabi kita, maka sekalian orang Islam, kaya dan miskin, dari rupa-rupa bangsa dan warna kulit, pada tiap-tiap hari Jum’at haruslah datang berkumpul di dalam masjid dan menjalankan shalat dengan tidak mengadakan perbedaan sedikitpun juga tentang tempat dan derajat, di bawah pimpinannya tiap-tiap orang yang dipilih di dalam perkumpulan itu. Dua kali dalam tiap-tiap tahun sekalian penduduknya satu kota atau tempat, datanglah berkumpul akan menjalankan shalat dan berjabatan tangan serta berangkul-rangkulan satu sama lain dengan rasa persaudaraannya. Dan akhirnya tiap-tiap orang Islam diwajibkan satu kali di dalam hidupnya akan mengunjungi Mekah pada waktu yang telah ditentukan, bersama dengan berpuluhdan beratus ribu saaudaranya Islam.

Di dalam kumpulan besar ini, beribuan mereka yang datang dari tempat yang dekat tempat yang jauh sama bertemuan disatu tempat pusat, semuanya sama berpakaian satu rupa yang sangat sederhana, buka kepala dan kaki telanjang, orang-orang yang tertinggi dan terendah derajatnya dari rupa-rupa negeri dan tempat, rupa-rupa pula bangsa dan warna kulitnya; kumpulan besar yang kejadian pada tiap-tiap tahun ini adalah satu pertunjukan sosialme cara Islam dan ialah contoh besar dari pada “persamaan” dan “persaudaraan”. Di dalam kumpulan ini tidak menampak perbedaan sedikitpun juga diantara seorang raja dengan hambanya. Hal inilah bukan saja menanam tetapi juga melakukan (mempraktekkan) perasaan, bahwa segala manusia itu termasuk bilangannya satu persatuan dan diwajibkan kepada mereka itu akan berlaku satu sama lain dengan persamaan yang sempurna sebagai anggota-anggotanya satu persaudaraan.

Kumpulan besar yang kejadian pada tiap-tiap tahun ini bukan saja menunjukkan persamaan harga dan persamaan derajat diantara orang dengan orang, tetapi juga menunjukkan persatuan maksud dan tujuan pada jalannya segenap peri-kemanusiaan. Berpuluh ribu orang laki-laki dan perempuan, tua dan muda, datang di lautan pasir itu dengan segala kemudaratan di dalam perjalannya, hanyalah dengan satu maksud yaitu akan menunjukkan kehormatan dan kepujiannya kepada satu Allah, yang meskipun mereka bisa mendapatkan dimana-mana tempat dan pada tiap-tiap saat, tetapi kecintaan mereka kepada Allah itu diperumumkan di dalam satu kumpulan bersama-sama sebagai Tuhan mereka bersama, ialah Tuhan yang mencinta mereka semuanya –Rabbil ‘alamin. Cita-cita yang terlahir di dalam kumpulan besar ini ialah guna menunjukkan pada waktu yang bersama akan keadaan lahir yang membuktikan persaudaraan bersama dan rasa cinta-mencinta di dalam batin, agar supaya di dalam rohnya tiap-tiap orang Islam tertanamlah cita-cita bersal dari satu Tuhan dan cita-cita persaudaraan diantara manusia dengan manusia.

Sosialisme di dalam Islam bukan saja diajarkan sebagai teori, tetapi dilakukan (dipraktikkan) juga sebagai wajib.

Kedermawanan Cara Islam

Nabi kita menyuruh kita berlaku dermawan dengan asas-asas yang bersifat sosialis. Sedang Quran berulang-ulang menyatakan, bahwa memberi sedekah itu bukannya bersifat kebajikan, tetapi bersifat satu wajib yang keras dan tidak boleh dilalaikannya. Kecuali yang lain-lainnya, maka tentang pemberian sedekah itu Allah ta’ala ada bersabda di dalam Quran beginilah maksudnya:
“Kamu tidak pernah akan dapat mencapai keadilan, kecuali apabila kamu telah memberikan daripada apa yang kamu cintai; dan Tuhan mengetahui apa yang kamu berikan itu”.
Di satu tempat yang lain, Allah ta’ala bersabda di dalam Quran begini maksudnya:

“Barang siapa memberi sedekah dari pada kekayannya, guna membuat lebih suci dirinya. Dan tidak supaya kebajikannya akan diberi upahan. Tetapi barang siapa memberikan kekayannya untuk keperluan perkaranya dia punya Tuhan, yaitu Tuhan yang Maha luhur. Dan kemudiannya tidak boleh tidak dia akan bersenang dengan dia punya upahan”.

Masih ada lagi lain-lain perintah Tuhan yang mewajibkan kita memberi sedekah dari pada kekayaan kita. Satu dua sabda Nabi kita, yang menunjukkan sifat sosialis yang terkandung di dalam aturan pemberian sedekah, adalah seperti yang berikut:

“Sekalian makhluk Tuhan adalah Tuhan ampunnya keluarga dan ialah yang sangat berbakti (percaya) kepada Tuhan yaitu barang siapa berusaha berbuat sebanyak-banyaknya kebajikan kepada makhluk Tuhan”.

“Memberi sedekah adalah satu wajib bagi kamu. Sedekah hendaklah diberikan oleh orang kaya diberikan kepada orang miskin”.
“Siapakah yang sangat dikasihi oleh Tuhan? Yaitu barang siapa mendatangkan sebesar-besarnya kebaikan bagi makhluk Tuhan”.

Sepanjang pengetahuan saya, maka hanyalah Nabi kita itu saja pemberi wet yang telah menetapkan ukuran besar-kecilnya kedermawanan yang berupa sedekah. Sepanjang kemauan Islam maka sedekah ada dua macamnya, yaitu sedekah yang bergantung dari kemauannya pemberi, dan sedekah yang diwajibkan, ialah zakat namanya. Menurut perintah Tuhan di dalam Al Qur’an maka zakat haruslah diberikan kepada delapan golongan manusia: 1. Orang-orang fakir; 2. Orang-orang miskin; 3. ‘Amil, yaitu orang-orang yang diserahi pekerjaan mengumpulkan dan membagi zakat; 4. Mu’amalah kulubuhum (mereka yang hatinya harus dilembekkan akan menurut kepada agama Islam), yakni orang-orang yang meskipun sudah masuk agama Islam, tetapi kerajinannya kepada agama masih lembek, atau orang-orang ternama yang boleh melakukan pengaruh di atas masuknya lain-lain orang kepada agama Islam; 5. Buat membeli lepas orang-orang budak belian. 6. Orang-orang berhutang yang tidak berkuasa membayar hutang itu, yakni hutang untuk keperluan ke-islaman; 7. Orang-orang yang melakukan perbuatan untuk memajukan agama Tuhan dan 8. Orang-orang bepergian, yang tidak akan dapat menyampaikan maksud perginya kalau tidak dengan pertolongannya sesama orang Islam.

Adapun besarnya zakat adalah ditentukan sekian, sehingga apabila segenap peri-kemanusiaan menurut hukum Islam tentang zakat, ditambah pula dengan kedermawanan yang lain-lainnya sebagai yang dikehendaki oleh Islam, maka di dunia kita akan datanglah peri-keadaan sosialisme, peri-keadaan sama rata sama rasa, ialah peri-keadaan selamat.

Maksudnya melakukan perintah tentang kedermawanan di dalam wet Islam, ternyata ada tiga rupa, yang mana masing-masing sama mempunyai dasar sosialis.

  1. Akan membangun rasa ridha mengorbankan diri dan rasa melebihkan keperluan umum dari pada keperluan diri sendiri. “Lebih baik mati sendiri, tetapi janganlah membiarkan lain orang mati karena kelaparan”, –inilah rupanya yang telah menjadi pokoknya cita-cita.
  2. Akan membahagi kekayaan sama-rata di dalam dunia Islam. Dengan lantaran menjadikan peberian zakat sebagai salah satu rukun Islam, adalah dikehendaki; supaya umpamanya ada orang mendapat tinggalan warisan harta-benda yang besar, orang-orang yang miskin dan kekurangan akan mendapat bahagian dari pada kekayaan itu.
  3. Akan menuntun persaan orang, supaya tidak anggap kemiskinan itu satu kehinaan, supaya orang anggap kemiskinan itu ada lebih baik dari pada kejahatan. Sekalian orang suci dalam Islam sukalah menjadi miskin, sedang kita punya Nabi yang mulia itu sendiri telah berkata: “Kemiskinan itu menjadikan besar hati saya”. (Al Fakir fakhri).
Dasar sosialistik yang tersebut ketiga ini perlu sekali ditanamkan dalam hati orang dalam pergaulan hidup bersama antara bangsa Arab pada zaman dulu, karena banyaklah diantara mereka yang congkak di atas asal-turunan dan peri-keadaan yang asal dari nenek moyangnya, tetapi lebih perlu pula sekarang ini ditanamkan dalam hatinya orang-orang bangsawan dan hartawan dalam pergaulan hidup bersama pada zaman sekarang.

Persaudaraan Islam

Islam adalah sebenar-benarnya satu agama yang bersifat demokratis dan telah menetapkan beberapa banyak hukum yang bersifat demokratis bagi orang-orang yang memluk dia. Islam menentukan persaudaraan yang harus dilakukan benar-benar diantara orang-orang Islam di negeri yang mana pun juga, baik yang berkulit merah ataupun berkulit kuning, berkulit putih atau hitam, yang kaya atau yang miskin. Persaudaraan Islam sangatlah elok dan indah sifatnya. Ia dapat menghilangkan permusuhan yang asal dari turun-turunan yang sudah berabad lamanya; orang asing dijadikannya sahabat karib dan persahabatannya itu lebih kuat dari pada perhubungan saudara yang asal dari darah.

Persaudaraan Islam sampai pada tingkat yang tinggi sekali, yaitu terbukti: sepeninggalnya Nabi Muhammad s.a.w. pimpinan Republik Arab tidak diberikan kepada kaluarganya yang terdekat dan tercinta, tetapi diberikan kepada salah seorang sahabtnya. Isalm telah menghapuskan perbdaan karena bangsa dan karena kulit sampai begitu luasnya, sehingga beberapa orang Abyssine yang “hitam kulitnya” telah menjadi pemimpin yang sangat terhotmat diantara orang-orang Islam, sedang tiga orang anggota yang sangat ternama dari pada pergaulan hidup Islam bersama –yaitu Hasan, Bilal dan Suhail masing-masing berasal dari Basrah, Habash, (Abyssine) dan Rum (Tuki di Azie) –ketiganya ini berbeda-beda juga warna kulitnya. Islam membunh perbedaan karena kaste dan karena klas begitu sempurna, sehingga orang-orang budak belian telah dijadikan komandan dari bala-tentara Islam memerintah di atas orang-orang dari asal turunan yang tinggi dan tinggi pula derajatnya. Perkawinan antara budak belian dengan orang merdeka yang ternama dirayakan dengan seharusnya, dan anak-anak yang terlahir dari pada mereka dihormat satu rupa juga sebagai anak-anak turunan bangsawan.

Hingga pada dewasa ini di tanah Arab adalah berlaku persamaan yang sempurna antara orang dengan orang, dan seorang penuntutn unta, seorang saudagar kaya dan seorang yang mempunyai tanah, makan dan minum dan hidup bersama-sama dengan tidak ada perbedaannya. Bahkan di Hindia, di dalam negeri Islam Bopal, orang-orang budak makan di meja bersama-sama dengan tuannya. Meskipun Nabi kta s.a.w. pada zamannya tidak atau tidak bisa menghapuskan aturan budak belian—(kaum miskin, kaum proletar, dalam abad ke 20 ini pun nasibnya tidak lebih baik dan tidak lebih menyenangkan dari pada nasibnya orang-orang budak belian di negeri Islam), tetapi Nabi kita, ialah Pengubah dunia yang terbesar, telah membeli tusukan yang terkeras kepada aturan budak belian, yaitu dengan lantaran derajatnya budak belian disamakannya dengan derajatnya orang merdeka. Diperintahkan oleh Nabi kita, supaya orang-orang budak belian diberi makanan satu rupa yang dimakan oleh tuannya, diberi pakaian satu rupa yang dipakai oleh tuannya. Orang merdeka diperkenankan berkawin sama budak belian, dan orang-orang bnudak belian mendapat persamaan hak dan persamaan perikeadaan dalam hukum dengan orang-orang merdeka.

Di Hindustan adalah beberapa raja pada dulu-kala yang asal turunan dari orang-orang budak belian. Diantara yang lain-lainnya, maka raja Kutubuddin yang ketika masih anak-anak menjadi budak belian, telah memerintahkan negeri yang amat besar dengan segala kebijaksanaan. Beberapa orang dari pada raja-raja yang tersebut itu, ialah pemimpin yagn sangat bijaknya dan mashur karena tinggi pelajarannya.

Menara Kutub Minar di kota Delhi (Hindustan), yang didirikan oleh raja yang pertama-tama asal budak belian di Hindustan pada permulaan abad yang ke 13, sekarang ini masih berdiri sebagai protes terhadap kepada pengarang-pengarang bangsa Eropa yang dengan buta-tulinya senantiasa membusuk-busukkan aturan budak belian Muslim. Kutub Minar itulah satu tanda peringatan yang gagah menunjukkan betapa besar jasanya Islam kepada orang-orang budak Islam.

Islam dan Anasir-anasir Sosialisme

Menurut pendapatan saya di dalam faham sosialisme adalah tiga anasir, yaitu: kemerdekaan (virjheid-liberty), persamaan (gelijkheid-equality) dan persaudaraan (broederschap-fraternity). Ketiganya anasir ini adalah dimasukkan sebanyak-banyaknya di dalam peraturan-peraturan Islam dan di dalam perikatan hidup bersama yang telah dijadikan oleh Nabi kita yang suci Muhammad s.a.w.

a. Kemerdekaan
Tiap-tiap orang Islam tidak harus takut kepada siapa atau apa pun juga, melainkan diwajibkan takut kepada Allah saja. “Lahaula wala kuwwata illa billah” (Tidak ada pertolongan dan kekuatan, melainkan dari pada Allah belaka). “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” (Hanyalah Tuhan saja yang kita sembah dan hanyalah Tuhan sendiri yang kita mintai pertolongan).

Beberapa orang Arab, yang tidak biasa tinggal berumah yang tetap, belum pernah melihat rumah batu, yang dulu dengan pakaiannya yang buruk dikirmkan menghadap raja-raja Persi dan Roma yang berkuasa, meskipun raja-raja ini mempertunjukkan kekuasaan dan kebesarannya, orang-orang Arab tadi tiadalah menundukkan badannya dan kelihatan tidak bertakut sedikit pun juga di mukanya raja-raja tadi.

Sesungguhnya di dunia ini tidak ada barang sesuatu yang menakutkan mereka. Mereka merasa tidak menanggung jawab kepada apa pun juga, melainkan kepada mereka ampunya persaan batin sendiri, kepad mereka ampunya Allah yang Maha Kuasa, Maha Besar dan Maha Tinggi. Mereka itu merdekalah seperti hawa dan merasakan seluas-luasnya kemerdekaan yang orang dapat memikirkannya.

Quran yang suci menyatakan:

“Kemurahan, yang Tuhan akan mengaruniakan sebanyak-banyak kepada manusia, tiadalah dapat dicegahkan oleh siapa pun juga; barang apa yang Tuhan mempertegahkan, tiadalah dapat dikaruniakan kepada manusia kalau tidak dengan perantaraan Tuhan, dan Dialah yang kuasa dan berpengetahuan.” (Surah XXXV).

b. Persamaan

Tentang “persamaan” maka orang-orang Muslimin dalam zaman dulu bukan saja semua anggap dirinya sama, tetapi mereka semua anggap menjadi satu. Diantara orang-orang Muslimin tidak ada sesuatu perbedaan yang mana pun juga macamnya. Dalam pergaulan hidup bersama diantara mereka tidak ada perbedaan derajat dan tidak ada pula sebab-sebab yang boleh menimbulkan perbedaan klas. Tentang hal ini Khalifah Sayidina Umar r.a. adalah sangat kerasnya. Salah satu suratnya menceritakan satu perkara yang menunjukkan asas-asasnya dengan seterang-terangnya. Kecuali yang lain-lainnya maka ia telah menulis kepada Abu Ubaidah, yang salinannya kurang lebih begini:

…Begitulah bicara saya disebabkan oleh Jabalah Ibn Ayhim dari suku bangsa Gassan, yang datang pad kita dengan sanak saudaranya dan kepala dari suku bangsanya, yang saya terima dan saya jamu dengan sepatutnya. Di muka saya mereka menyatakan pengakuan memeluk agama yang benar, sayapun bermuka-cita bahwa “Allah telah menguatkan agama yang hak dan bertambah banyak orang yang memeluknya, lantaran mereka itu datang masuk dan mengetahui apa yang ada di dalam rahasia. Kita bersama pergi ziarah ke Mekkah, dan Jabalah pergi mengelilingi ka’bah tujuh kali. Ketika ia pergi keliling, maka kejadianlah ada seorang laki-laki dari suku bangsa Fizarah menginjak dia punya vest hingga jatuh dari pundaknya. Jabalah membelukkan diri sambil berkata: “Celakalah kamu! Kamu telah menelanjangkan belakangku di dalam ka’bah yang suci”. Si penginjak bersumpah, bahwa ia berbuat yang demikian itu tidak dengan sengaja. Tetapi lalu dipukul oleh Jabalah, dipecahkan hidungnya dan dicabut empat giginya yang sebelah muka. Si miskin yang teraniaya segeralah datang pada saya dan mengadukan keberatannya sambil meminta pertolongan saya. Maka saya perintahkan membawa Jabalah di muka saya, dan saya tanya apakah yang menyebabkan padanya telah memukul saudaranya Islam dengan cara yang demikian ini, mencabut gigi dan memecahkan hidungnya. Ia pun menjawab, bahwa orang tadi telah menginjak vest dan menelanjangkan belakangnya, dengan ditambah perkataan: kalau tidak mengingat hormat yang ia harus tunjukkan kepada ka’bah yang suci, niscaya orang itu telah dibunuh olehnya. Saya pun menjawab, bahwa ia telah melahirkan pengakuan yang terang memberatkan dirinya sendiri; dan apabila orang yang menanggung kerugian itu tidak memberi ampun padanya, saya mesti menuntut perkara padanya selaku pembalasan. Ia menjawab, bahwa ia raja dan orang yang lainnya itu orang tani”. Saya menyatakan padanya, bahwa hal itu tidak dapat diperdulikan, mereka keduanya adalah orang Islam dan oleh karenanya mereka bersamaanlah adanya. Sesudahnya itu ia minta, supaya dia punya hukuman dipertangguhkan sampai keesokan harinya. Saya menanya kepada orang yang mendapat kerugian, apakah ia suka menunggu selama itu; iapun melahirkan mufakatnya. Tetapi pada waktu malam Jabalah dan teman-temannya sama melarikan dirinya”.

Gibbon, seorang pengarang riwayat bangsa Inggris yang terkenal namanya (meninggalkan dunia dalam tahun 1794) telah berkata yang salinannya kurang lebih begini:

“Tetapi berjuta orang Afrika dan Asia yang sama berganti agama (memeluk agama Islam-pen) dan sama menguatkan tali ikatannya orang-orang Arab yang percaya (beragama Islam.—pen); mereka telah menyatakan kepercayaannya kepada satu Allah dan kepada utusan Allah, itulah niscaya dari sebab tertarik oleh barang yang indah, tetapi dari sebab dipaksanya. Dengan lantaran mengulangi ucapan satu kalimat dan kehilangan sepotong daging, maka orang hamba rakyat atau budak belian, orang hukuman atau penjahat, dalam sekejap mata berdirilah menjadi sahabat yang merdeka dan bersamaan derajatnya yang mengikat dipecahkan, sumpah tidak berkawin dihapuskan oleh pelajaran yang sesuai dengan keadaan ‘alam, kekuatan-kekuatan batin yang tidur di dalam gedung terungku menjadi bangunlah karena mendengar terompetnya orang-orang Arab, dan di dalam mengumpulkan dunia jadi satu, tiap-tiap anggotanya satu pergaulan hidup bersama yang baru itu naiklah sampai kepada muka yang dijadikan oleh ‘alam menurut dia punya kekuatan dan keberanian”. (Tidak dirintangi oleh wet-wet yang memperbedakan bangsa, klas atau warna kulit, seperti yang lumrahnya ada di dalam pergaulan hidup bersama yang bersifat kapitalistik ini. –pen).

Persamaan yang ‘adil serupa itu telah menyebabkan segenap umat Islam menjadi satu badan, satu nyawa. Cita-cita persamaan yang dinyatakan oleh Nabi Muhammad s.a.w. adalah seperti berikut:

“Segala orang Islam adalah sebagai satu orang. Apabila seorang-orang merasa sakit dikepalanya, seluruh badannya merasa sakit juga, dan kalau matanya sakit, segenap badannya pun merasa sakit juga”. “Segala orang Islam adalah sebagai satu bina-bina, beberapa bahagian menguatkan bahagian yang lain-lainnya, dengan laku yang demikian itu juga yang satu menguatkan yang lainnya”.

Orang Islam tidak memperkenankan juga orang-orang yang tidak Islam membuat perbedaan antara orang dengan orang. Apabila mereka menerima utusan-utusannya raja Kristen, dan ketika utusan itu menurut ‘adat kebiasaannya sendiri berjongkok di mukanya kepala-kepala Muslimin, maka kepala-kepala ini tidak meluluskan utusan tadi berjongkok, sebab mereka itu sama-sama makhluk Tuhan belaka.

c.Persaudaraan

Persaudaraan diantara orang-orang Islam satu sama lain adalah sangat bagusnya. Rasa cinta diantara mereka itu seperti rasa cinta diantara saudara yang sebenar-benarnya. Di dalam Quran ada sabda Tuhan, menyatakan bahwa Tuhan sendiri menaroh kecintaan dan rasa persaudaraan di dalam hatinya tiap-tiap orang Islam akan mencintai dan merasa bersaudara kepada sesama saudara Islam. “Dan Tuhan menaruh kecintaan di dalam hati mereka itu. Meskipun kamu (Muhammad) telah memberikan segala apa yang ada di dalam dunia, tiadalah kamu akan dapat menjadikan kecintaan di dalam hati mereka. Tetapi Tuhan telah menjadikan kecintaan diantara mereka itu”, begitulah sabda Tuhan di dalam Al Quran.

Adalah pula satu dua ayat di dalam Quran, yang maksudnya harus saya buka disini, seperti yang berikut:
“Peganglah kokoh tali Tuhan yang mengikat semuanya, janganlah menimbulkan percerai-beraian, dan ingatlah akan kemurahan Tuhan kepada kamu, ketika Tuhan menaruh kecintaan di dalam hatimu pada kalanya kamu bermusuhan satu sama lain, dan sekarang kamu menjadi saudara karena karunia Tuhan”.

Sabda Nabi kita tentang persaudaraan:
“Orang-orang Islam adalah saudara di dalam agama dan tidak boleh tindas-menindas satu sama lain, juga tidak boleh melalaikan tolong-menolong satu sama lain, juga tidak boleh hina menghina satu sama lain”.

“Barang siapa tidak bercinta kepada makhluk Tuhan dan kepada anak-anaknya sendiri, Tuhan tidak akan mencintai dia”.

“Tidak seorang mempunyai kepercayaan yang sempurna, sebelum ia mengharapkan bagi saudaranya barang apa yang dia mengharap bagi dirinya sendiri”.

Cita-cita persaudaraan yang disiarkan oleh Nabi kita muhammad s.a.w. adlah bagietu luasnya, sehingga Nabi kita telah minta kepada orang-orang yang mengikuti dia, hendaklah mereka berlaku di atas dia sebagai saudaranya sendiri.

Kekuatannya persaan sama-sama dan persaudaraan Islam adalah begitu besar, sehingga Faridduin Attar, seorang Sufi Islam besar, pada suatu waktu telah melahirkan pengharapannya begini: “Mudah-mudahanlah kesusahan sekalian orang ditarohkan di dalam hatiku, agar supaya sekalian mereka itu terhindar dari kesusahannya”.

Dengan sebenarnyalah Tuan M. A. Hamid Snow boleh berkata dengan suka citanya, kira-kira seperti berikut:

“Satu warnanya Islam yang nyata, ialah satu pelajaran yang menyatakan halnya persaudaraan dan Persamaan. Pada pintunya Islam, segala apa saja adalah terhindar dari pada bau-bau yang menunjukkan klas atau kecongkakan dalam pergaulan hidup bersama. “

Dengan sebenar-benarnyalah persaudaraan di dalam Islam adalah sesempurna-sempurnanya persaudaraan, baik didunia maupun persaudaraan di akherat.

Referensi : “Islam & Sosialisme”, HOS Tjokroaminoto, Penerbit TriDe, Yogyakarta, 2003