Home » » ISLAM SATU-SATUNYA DOKTOR

ISLAM SATU-SATUNYA DOKTOR

Sodara Bersyukurlah kita jika sampai pada hari ini Alloh masih memberikan karunia kepada kita berupa fisik yang sehat. Otak kita masih bisa berfikir dengan jernih. Mata kita masih tajam dalam membedakan antara jauh-dekat, hitam-putih serta indahnya alam semesta ini. Begitupun dengan kaki,  buktinya kita masih bisa melangkahkan diri ketempat dimana kita bertujuan. Begitu pun dengan seluruh fungsi organ yang lainnya saat ini dan semoga seterusnya masih menempati fungsinya dengan baik. inilah yang disebut kondisi tubuh yang normal /sehat.

Namun bagaimanakah kiranya jika kita mengalami keadaan fisik yang tidak normal dari biasanya, yang sering kita sebut sebagi penyakit. Tentu menderita rasanya, bukan..?

Biasanya orang yang sedang sakit merasakan suatu  hal yang disebut dengan istilah penderitaan. Contoh; kamu mungkin pernah merasakan sakit gigi. Ketika sehat, gigi tersebut merupakan bagian mekanis pertama dari sistem pencernaan manusia. Seluruh makanan dari yang keras sampai dengan yang paling alot sekalipun dilumat habis oleh gigi kita. Setiap harinya kita menggunakan gigi ini kira-kira 3 kali untuk menggerus 3 piring makanan di tambah dengan cemilan lainnya. Berarti setahunnya gigi kita kira-kira telah menggerus makanan yang masuk kedalam mulut kita sekitar 1.095 piring makanan ditambah dengan seabreg makanan cemilan yang mungkin jumlahnya lebih banyak. Namun apa jadinya jika mengalami yang dinamakan sakit gigi. Jangankan satu piring, satu sendok saja masuk makanan kedalam mulut kita,  sakitnya bukan main. Gigi yang selama ini berjasa besar, saat itu tidak bisa berbuat banyak. Justru menimbulkan masalah.

Gara-gara gigi yang sakit, kepala ikut menjadi pening.hati tidak tenang, cenderung emosional. Wah pokoknya gawat deh..!
Sikap pertama yang biasanya diambil adalah berhenti dari memakan makanan yang membuat gigi menjadi sakit, hindari makanan yang banyak mengandung gula, dan sejenisnya.

Sikap kedua yang biasanya diambil adalah mencari obat atau datang ke dokter. Kemudian dengan sabar dilanjutkan dengan terapi pengobatan yang telah disarankan.

Sakit gigi baru satu dari sekian banyak sakit yang biasanya diderita oleh manusia. Padahal masih ada sakit flu, sakit mata, sakit perut hingga sakit hati. Begitu banyak diri kita dikelilingi oleh penyakit.

Dimulai dari Penyakit.

Apa itu penyakit

Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan gangguan pada mahluk, atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau kelainan sistem jaringan pada organ tubuh mahluk hidup, atau sesuatu yang mendatanggkan keburukan[1]

Secara umum penyakit tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Ada banyak gangguan-gangguan yang membuat hidup ini menjadi tidak normal. Bagi orang-orang yang menyadarinya pastilah merasa tidak enak, menderita. Dan sesegera mungkin ingin sembuh. Percaya-gak percaya sebenarnya setiap diri kita terancam banyak sekali penyakit, atau jangan-jangan tanpa kita sadari, diri kamu sedang mengidap salah satu dari penyakit-penyakit tersebut.

Klasifikasi Penyakit

Setidaknya kita bisa mengklasifikasikan dalam hidup ini pada 2 kelompok besar penyakit. Pertama : penyakit Fisik. Kedua: penyakit non-Fisik.

Penyakit Fisik

Penyakit fisik, adalah penyakit yang selama ini  kita familiar mengenalnya. Merupakan seluruh gangguan kesehatan yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau kelainan sistem jaringan pada pada organ tubuh mahluk hidup. Sifatnya menyerang organ-organ fisik. Biasanya temporari dan sebagian besar dapat dengan mudah ditemukan obatnya, atau mudahnya tinggal datang ke dokter yang bersangkutan.

Penyakit non-Fisik

Penyakit jenis kedua; penyakit non-Fisik. Tipe penyakit ini tidaklah menyerang fisik. Namun memiliki dampak yang sama terhadap kehidupan. Gangguan / ketidaknormalan. Bahkan penderitaan. Penyakit ini juga jumlahnya banyak. Namun masih dipertanyakan obatnya yang mujarab.

Penyakit non-fisik ini bisa kita klasifikasikan kedalam 3 kategori; yaitu :

Pertama; Penyakit akal




Penyakit akal, adalah kondisi akal yang tidak sebagaimana mestinya; setidak-tidaknya dalam paradigma dan isi. Akal ini tentunya diciptakan Alloh memiliki fungsi tertentu, tidak asal jadi. Akal yang sehat seharusnya bisa menyampaikan diri manusia kepada keimanan, bahkan taqwa dengan segala input dari indra yang diproses di akal.

Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.
[10:110]



Allah menganugerahkan al hikmah  kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran .(2:269)

Akal yang sehat adalah akal yang bisa mengambil pelajaran, dan hikmah dan menuju kepada keimanan. Tentunya akal yang sehat juga bisa mengenali dengan baik tentang apa yang benar, apa yang salah, tahu prinsip apa yang harus dipegang. Apa saja yang bisa menyelamatkan dan apa saja yang bisa menjerumuskan. Akal yang sehat juga bisa mengenali siapa-siapa yang merupakan teman dan siapa musuh. Akal yang familiar dengan sinyal-siyal hidayah, akal yang akrab dengan qur’an. Setiap input dari kehidupannya senantiasa berbuah keimanan dan amal sholeh.

Sedangkan akal yang sakit / tidak sehat, adalah akal yang kesulitan, bahkan tidak bisa mengambil pelajaran, hikmah apalagi menuju kepada keimanan. Akal yang sakit, biasanya salah kaprah dalam mengenali apa yang benar, apa yang salah, salah kaprah dalam apa yang harus dipegang. Tidak peduli tentang apa menyelamatkan dan apa saja yang bisa menjerumuskan. Akal yang juga salah memposisikan tentang siapa-siapa yang merupakan teman dan siapa musuh. Akal yang familiar dengan sinyal-sinyal kemaksiatan, akal yang asing dengan Qur’an. Setiap input dari kehidupannya senantiasa berbuah dosa dan kemaksiatan.

Ke dua; Penyakit Qolbu

Penyakit non-fisik yang kedua adalah penyakit Qolbu. Biasanya Qolbu berpenyakit, gara-gara dimulai aqal yang berpenyakit. Salah persepsi, salah paradigma, menyebabkan salah juga dalam itiqod juga salah dalam niat. Akibatnya qolbu yang tidak terpelihara ini akan memiliki hasil yang negatif terhadap setiap input dari aqal. Dan keimanan tidak akan bisa tumbuh subur dalam lahan qolbu seperti ini. Setiap datang sinyal-sinyal hidayah tidak akan direspon sebagaimana mestinya.
Dan sesungguhnya dalam Al Qur'an ini Kami telah ulang-ulangi , agar mereka selalu ingat.  Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari .17:41



 Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman. Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan  dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
[36:10-11]
Dari ayat-ayat diatas jelas, bahwa ada orang-orang yang justru menghindari kebenaran. Dan mereka itu adalah orang yang kurang baik dalam mempergunakan akal mereka.

Ke Tiga; Penyakit Masyarakat / Sistem

Penyakit non-fisik yang ketiga adalah penyakit masyarakat, penyakit yang menjangkiti suatu komunitas, bukan secara individu. Biasanya penyakit tipe ini terbangun oleh individu-individu yang yang berpenyakit akal dan qolbunya. Bentuk dari penyakit ini biasanya berupa tatanan, mekanisme, sistem kehidupan bermasyarakat yang tidak benar. Masyarakat yang  membiarkan perzinahan terjadi. Sistem kehidupan yang menyelenggarakan bentuk-bentuk kegiatan pelanggaran syari’at, memfasilitasi maksiat dan menghalalkan yang haram, mengharamkan yang halal. Sistem kehidupan yang menyuruh kepada kemungkaran dan melarang keberadaan setiap aktivitas yang ma’ruf.

Contoh klasik dalam kisah-kisah Qur’an adalah masyarakat Fir’aun + pengikutnya di zaman N Musa, atau Namrudz+pengukitnya di Zaman N Ibrahim. Mereka merupakan sampel bentuk kehidupan, masyarakat tatanan, sistem hidup yang tidak normal berdasarkan Qur’an.



serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya.
[8:52]

Islam sebagai terapi Akal

Sebagaimana yang telah kita urai tadi, Akal yang sehat adalah akal yang bisa mengambil pelajaran, hikmah dan menuju kepada keimanan. Akal yang bisa mengenali dengan baik tentang apa yang benar, apa yang salah, tahu prinsip yang harus dipegang. Apa saja yang bisa menyelamatkan dan apa saja yang bisa menjerumuskan. Akal yang sehat juga bisa mengenali siapa-siapa yang merupakan teman dan siapa musuh. Akal yang familiar dengan sinyal-siyal hidayah, akal yang akrab dengan Qur’an. Setiap input dari kehidupannya senantiasa berbuah keimanan dan amal sholeh.
 Semoga....!!!


Kamus besar bahasa Indonesia, hal 863[1]

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan Hanya Baca Saja, Di Tunggu Komentarnya ^_^

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.