Home » » Right Now !!!

Right Now !!!

Right Now !!!, sekaranglah saatnya. Saat untuk apa ? tentu saja saatnya membaca diri, sekaligus memperbaiki diri. Tidak ada lagi waktu untuk bersantai-santai. Karena kalau bukan sekarang, kapan lagi man?
Kenapa? Ya setidaknya ada beberapa hal yang melandasi kenapa harus sekarang; hal ini, diantaranya :


Hidup Manusia tidak bisa lepas dari Penyakit

Satu hal yang tidak bisa pungkiri adanya, bahwa memang banyak penyakit disekitar kita. Terkhusus disini adalah penyakit non-fisik. Wabah penyakit akal, penyakit qolbu dan penyakit masyarakat sudah begitu kompleks eksistensinya. Diri kita senatiasa dilingkupi oleh penyakit/masalah diri dan lingkungan dimana pun kita berada. Namun dari semua jenis penyakit tadi pada akhirnya akan kembali kepada satu pertanyaan, yaitu bagaimana dengan diri kita ? jangan-jangan terjangkit juga tuh sama virus...

Karena hanyalah diri kitalah yang akan diEvaluasi atas perbuatan kita selama hidup ini, oleh Pencipta kita. Bukan bapak kita, bukan ibu kita, bukan teman dekat kita, ataupun oranglain disekitar kita.

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
[74:38]

Ingat man....!!!

Setiap pendengaran, akan dimintai pertanggungjawabannya, setiap penglihatan, akan dimintai pertanggungjawabannya dan setiap hati akan dimintai pertanggungjawabannya.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
[17:36]

Masalahnya, saat diri sudah merasakan pendengaran kita sudah penuh dengan dosa / penyakit, penglihatan sudah sarat dengan visualisasi dosa/maksiat, begitupun hati ini sudah penuh dengan kecendrungan kepada kejahilan, apa tindakan kita?

Setidaknya kan ada beberapa tindakan yang cenderung dilakukan oleh manusia…

Merasa cukup nyaman, dan tidak ada kekhawatiran sedikitpun mengenai kekotoran diri. Bahkan merasa bahagia bergelimang dengan seluruh kebatilan yang ada. Sebisa mungkin memenuhi kepuasan diri, dan rela diperbudak oleh hawa nafsu. Wah serem banget tuh....

Ataukah bersikap apatis, cuek, seolah apa gunanya capek-capek memikirkan hal tersebut. Tidak begitu perduli apakah akal kita sedang sakit atau tidak, qolbu kita berpenyakit atau tidak, bahkan tidak begitu perduli apakah masyarakat kita berpenyakit atau tidak. Padahal setiap hari kita hidup dan berinteraksi didalamnya. Yaa perbaikan diadakan seperlunya saja. Jika itupun sedang mau, atau pun karena banyak teman. Jika tidak, yaa sesuai adanya saja….

Ataukah diri kita termasuk orang-orang yang bersegera kepada kebaikan… melakukan segala upaya perbaikan diri dan pembersihan diri ?

Apa itu Dosa / Maksiat

Dosa / maksiat, bukanlah sekedar pelanggaran aturan Islam didunia. Dosa / maksiat, bukan juga sekedar lalai dari melaksanakan Perintah Alloh dan sengaja melaksanakan apa-apa yang dilarangNya, tetapi dosa adalah segala sesuatu yang dengannya kita akan lebih kesulitan untuk mendapatkan hidayah. Ia adalah yang akan memberatkan lisan kita untuk bisa mengucapkan Laa ilaa ha illalloh diakhir kehidupan. Ia jua yang akan menyusahkan kita untuk bisa menjawab Free test dialam barzah yang dilakukan oleh para malaikat.

Dosa jugalah yang akan memberatkan timbangan kita kesebelah kiri, yang menyebabkan kita mendapatkan kitab catatan amal dengan tangan sebelah kiri. Sekaligus karena dosa-lah Alloh akan menyiksa kita dengan adzabnya yang keras, sebagaimana yang terjadi pada masyarakat fir’aun, mereka adalah yang tidak mengakui, mendustakan ayat –ayat Alloh,

adalah sebagai keadaan kaum Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.
[3:11]

Oleh sebab itu penyakit / dosa / maksiat ini adalah hal yang tidak boleh berlama-lama bersarang dalam diri kita. Ada baiknya kita mengetahui benar tentang hal – hal yang menyebabkan diri kita bermaksiat;
Sebab2 terjadi kemaksiatan

Pertama, adalah karena manusia mengikuti hawa Nafsunya yang buruk, ketika hawa nafsu mendominasi akal dan qolbu kita, maka yang terjadi adalah akal yang maksiat, qolbu yang maksiat, hingga membuahkan amal yang maksiat. Sebagimana kemaksiatan yang pernah terjadi pada diri Qobil ketika membunuh saudaranya Habil, karena mengikuti hawa nafsunya:

Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.
[3:50]
Inilah yang sering dijadikan alasan klasik setiap pelaku kejahatan, sedang gelap mata. Gelap tertutupi oleh Nafsu yang menyelimuti.

Hal yang kedua, yang menyebabkan orang mengikuti hawa Nafsunya adalah; mengikuti kebanyakan orang (Demokrasi). Suatu sikap, perbuatan yang dilakukan oleh mayoritas orang seringkali menjadi pembenaran pada perbuatan tersebut, padahal tetap saja salah.

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta .
[6:116]

Sebagai contoh saja homoseks menjadi suatu yang benar, legal, bahkan dianggap sebagai bagian dari HAM ketika kebanyakan orang mulai melakukan homoseks tersebut. Contoh ini terjadi pada kaum Sodom di zaman Nabi Luth. Bahkan sekitar 300 ribu kaum Gay + lesbi menuntut hak mereka di washington DC pada tahun 1993. Cekcek....bagaimana sekarang???

Sebab yang ketiga, latar belakang terjadinya dosa / kemaksiatan adalah; karena kebodohan / tidak memiliki ilmu. Kesalahan, pelanggaran adalah sangat mungkin terjadi pada orang-orang yang minim masalah ilmunya, sebagaimana yang diungkap didalam Al-Qur’an :

Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki , sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[16:119]

Maka berisap-siap lah bagi kamu yang merasa minim tentang hal ilmu ini, ilmu yang menghantarkan kita kepada kehidupan yang benar, ilmu yang akan menyebabkan kita bisa selamat duniaa dan Akhirat, bakal memilki peluang berdosa ketimbang jika kamu rajin meniti ilmu, ya tentunya ilmu Islam dong...

Sebab yang keempat adalah mereka yang sangat mementingkan kenikmatan, kemewahan duniawi. Kemewahan menjadi suatu simbol kejayaan, kehormatan manusia. Dengannya ia merasa nyaman dan mulia diantara manusia-manusia yang lain. Hampir kebanyakan manusia tidak menolak jika mendapatkan kemewahan ini. Padahal dengan kemewahan, orang justru akan menjadi lebih berpeluang untuk menjadi sombong, lebih lalai bahkan berbuat kerusakan di sektor yang lain agar kemewahan pada dirinya langgeng.

Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.
[11:116]

Sodara, jika tadi kita mengurai tentang apa yang merupakan sebab-sebab kemaksiatan terjadi. Waspadalah terhadap pintu-pintu kemaksiaatan tersebut. Jangan sekali-kali dibiarkan terbuka. Kemudian adakah efek, akibat yang ditimbulkan oleh maksiat?

Akibat dari maksiat

Akibat yang bisa ditimbulkan memiliki dampak yang sangat fatal bagi setiap individu yang melakukannya, diantaranya:
  1. Akan menghalangi ilmu pengetahuan
  2. Akan menghalangi rezeki dari Alloh 
  3. Akan menggelapkan hati 
  4. Akan menghalangi dari ketaatan 
  5. Akan cenderung melakukan maksiat terus 
  6. Akan hina dihadapan Alloh 
  7. Akan merusak akal 
  8. Akan menutupi hati 
  9. Menghalangi syafaat dari Rosul dan Malaikat
Begitu banyak yang kerugian yang diderita ketika kita melakukan sebuah pelanggaran / maksiat / dosa.
Siapapun diri kita, pastilah tidak ada yang menginginkan mengalami kerugian-kerugian tersebut, bukan?
Nyaris tidak ada manusia yang sehat akalnya mau menjadi mahluk yang dibenci bahkan diazab Alloh.. bahkan bisa jadi dila’nat oleh mahluk-mahluk Alloh lainnya.

Saat nya berubah !!!

Tentunya diam bukanlah suatu solusi. Tetapi haruslah ada perbaikan. Perbaikan dari awal. Secepatnya!... yaitu sekarang!!

Bagaimanakah petunjuk, bimbingan menuju perubahan tersebut? petunjuk, bimbingan yang membuat Alloh memaafkan kita, sekaligus membersihkan masing-masing diri dari segala kejahilan yang pernah bersarang dalam diri.
Taubat sebagai solusi; obat dan media peningkatan diri.

Solusi yang diberikan Alloh kepada kita adalah dengan satu kata. Yaitu Taubat!
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada Allah dan tulus ikhlas agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.

So...., mau kapan lagi sobat???

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan Hanya Baca Saja, Di Tunggu Komentarnya ^_^

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.