Tika, sebut saja begitu. Tampilannya
oke juga. Begitu kata orang-orang. Maklum, doi blesteran punya. Ayah Singapur,
Ibu Singecet. Upss.. itu sih kerja bakti bebenah rumah atuh ya? Itu bahasa Jawa
yang artinya; ayah yang ngapur, ibu yang ngecat. He..he..he..
Yup, Tika dijuluki sama teman
sekelasnya sebagai si gadis seksi.
Kalo mau dibandingin sama Norah Jones? Ya, kira-kira setingkat di bawah
penyanyi yang ngetop via tembang Dont Know Why itu lah. Waduh, pantesan tuh
gerombolannya Rudy pada ijo matanya kalo Tika lewat di hadapan mereka.
Tika, adalah gadis muslimah. Tapi,
kayaknya doi masih doyan hidup bebas sesuka hatinya. Agama, menurutnya cuma
urusan sholat, zakat, dan puasa. Paling banter Islam yang doi kenal adalah pas
perayaan Maulid, Isra Miraj, dan juga lebaran. Selain itu, doi nggak ngeh soal
Islam. Kasihan banget ya?
Sobat muda muslim, Tika juga punya
teman main lho. Namanya, Rangga. Tapi sumpah, ini bukan Rangga si mata elang di
film A2DC? Kebetulan aja memang namanya sama. Oya, Rangga-nya Tika ini
mirip-mirip Justin Timberlake yang pernah punya skandal sama Britney Spears.
Maklumlah seleb, full skandal. Duh, kok mirip seleb semua ya? Tak usah heran,
dua anak ini emang indo. Seperti kebanyakan bintang muda di sinetron kita;
Roger Danuarta, Indra L Brugman, Nicolas Saputra, dan teman satu spesies
lainnya.
Tika dan Rangga akrab banget.
Sampe-sampe sulit dipisahkan antara keduanya. Di mana ada Tika, di situ ada
Rangga. Anehnya, meski menyandang gelar anak sekolah, tapi mereka sama sekali
nggak mood belajar. Sebaliknya, justru malah jadi aktivis ngeceng di mal, atau
sekadar larak-lirik adik kelas pas waktu istirahat atau olahraga. Siapa tahu
mau temenan sama orang beken (idih, maunya).
Teman remaja, sedihnya lagi, remaja
muslim dan muslimah yang menjalani kehidupan begitu jumlahnya bejibun banget,
lho.
Nggak di kota, nggak di desa. Teman
remaja yang nyablak bin amburadul kelakuannya sangat mudah kita jumpai. Ada
yang kuat pacarannya, ada yang sok jagoan dengan menjadi aktivis tawuran,
termasuk banyak juga yang hura-hura alias binatang pesta, nggak ketinggalan
teman remaja yang tampangnya kalem, tapi bandelnya minta maaf.
Oya, ada juga lho yang kayaknya pengen
kelihatan islamnya. Misalnya, teman remaja puteri banyak yang udah mau pake
kerudung. Yang cowoknya juga mulai seneng melihara jenggot dan pake baju koko.
Tapi, maaf-maaf saja, itu nggak dibarengi dengan ilmu agama yang cukup.
Jadinya, yang puteri juga pake kudung gaul, yang cowoknya juga masih liar.
Jenggot sih boleh, tapi kelakuannya sebelas-duabelas, alias sodaraan ama Daron
Malakian, John Dolmayan, Shavo Odadjian, dan Serj Tankian yang tergabung dalam
SOAD (System of A Down). Itu tuh, grup band pujaan anak sekarang yang ngetop
lewat tembang Toxicity dan Chop Suey. Wis, pokoke komplit tipe remaja muslim
kita ini.
Sobat muda muslim, tipe remaja yang
tadi disebutkan adalah contoh amburadulnya sebagian besar remaja Islam.
Padahal, merekalah yang seharusnya menjadi tumpuan harapan Islam. Tapi apa mau
dikata, wong di antara kita udah banyak yang begitu. Terus, kudu seperti apa
sih pemuda-pemudi harapan Islam itu?
Ahli
pikir dong!
Tampilannya sih boleh aja rapi jali.
Tapi kudu dibarengi dengan pemikiran yang oke juga dong. Malu atuh, kalo ada
remaja Islam yang nggak tahu bagaimana caranya sholat. Konyol juga kalo masih
nanyain gimana caranya wudhu. Tapi beginilah realita yang kayaknya pantas juga
bagi kita untuk prihatin. Betapa banyak teman remaja yang nggak mengisi otaknya
dengan pemikiran Islam yang mantap. Maklum, rata-rata remaja sekarang lebih
banyak menghabiskan waktunya di tempat hiburan, atau sekadar mengisi waktu
luang dengan pembicaraan yang miskin makna.
Sobat muda muslim, tradisi para
sahabat, kaum muslimin generasi pertama, adalah banyak berpikir. Sebab, kalo
kita jadi ahli pikir, insya Allah bisa menjalani hidup ini dengan benar. Saking
pentingnya aktivitas berpikir ini, para sahabat sampe mengaitkannya dengan
keimanan. Mereka berkata: Cahaya dan sinar iman adalah banyak berpikir. (dalam
kitab Ad-Durrul Mantsur, jilid II, hlm. 409).
Memang sih, aktivitas berpikir saat ini
sangat langka dilakukan anak muda. Jangankan anak muda, wong tuo aja udah pada
males mengoptimalkan peran otaknya. Padahal kalo otak kita digunakan, itu sama
dengan mengasah pedang, akan kian tajam. Justru kalo otak dibiarin nganggur,
alias nggak pernah diajak untuk mikir, apalagi mikir yang berat-berat, Insya
Allah, dijamin bakalan tumpul binti beku.
Aduh, sayang banget lho. Padahal, tentu
saja, kemampuan otak kita bisa deh diaduin sama produk keluaran intel, pentium
4. Prosesor ini sebenarnya masih kalah jauh dengan kemampuan otak kita, sebab
Allah Swt. menciptakannya untuk bisa berpikir dan menganalisa dengan mantap.
Entah berapa juta giga, space yang Allah berikan untuk otak kita. Inilah
pemberian Allah yang kudu kita syukuri. Itu sebabnya, sungguh hueran jika masih
ada manusia yang ogah untuk memanfaatkan kinerja otak dengan optimal. Utamanya
untuk hal-hal yang berkaitan dengan Islam dan kehidupan ini.
Kita seharusnya ngiri juga lho, sama
Imam Syafii yang pada usia 7 tahun udah hapal al-Quran 30 juz. Insya Allah, itu
adalah contoh bagaimana membiasakan otak kita bekerja keras. Makin sering
digunakan, otak kita makin oke. Para sahabat Rasulullah, utamanya yang termasuk
khulafa ar-Rasyiddin, semuanya mujtahid mutlaq. Artinya, Abu Bakar ra, Umar bin
Khaththab ra, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib adalah orang-orang yang
ahli pikir, alias mufakkir.
Ahli
ibadah euy!
Nah, pemuda dan pemudi Islam kudu
memposisikan diri sebagai ahli ibadah (muta-abid). Dan memang kalo udah ahli
pikir, kemungkinan besar, kalo nggak mau menyebut pasti, biasanya juga ahli
ibadah.
Dalam kitab Taqarrub ila Allah,
karangan Fauziy Sanqarth terdapat sebuah pernyataan dari salah seorang pemimpin
Islam ketika menggambarkan kader-kadernya. Seperti ditulis dalam kitab itu,
salah seorang pemimpin Islam yang dimaksud mengatakan bahwa, “Sebaik-baik
pemuda adalah yang bersikap sebagai orang tua, bisa memejamkan matanya dari
kejahatan; berat langkah kakinya menuju kebathilan; demi beribadah ia khusyu
dan betah begadang semalaman. Sungguh Allah melihat mereka pada malam hari
ketika punggung-punggung mereka condong kepada juz al-Quran. Setiap kali salah
seorang dari mereka membaca ayat tentang surga, mereka menangis karena rindu
kepadanya. Ketika membaca ayat tentang neraka, mereka benar-benar histeris
seakan-akan bencana neraka jahannam itu ada di antara kedua telinga mereka.
Sobat muda muslim, sekadar sebuah
pertanyaan, dan jawabannya cukup kamu sendiri yang tahu. Jujur saja pada diri
kamu sendiri. Pertanyaan kita sederhana saja; bagaimana dengan sholat kamu?
Pengennya kita sih, moga saja nggak bolong-bolong ya?
Bagaimana dengan puasa kamu? Harapan
kita, kamu juga getol puasa sunah Senin-Kamis. Apalagi mau deket ramadhan,
jangan lupa puasa ramadhan pol sebulan penuh. Wajib lho.
Bagaimana dengan baca al-Quran? Wah,
kepengen kita sih kamu bisa menyempatkan diri baca tiap hari, meski cuma
sepuluh ayat sekalipun. Tul nggak? Jadi, biasakan deh.
Terus, bagaimana dengan shalat malam
kamu? Hmm.. sekali lagi, harapan kita nih, kamu lebih sering untuk
melakukannya. Amalan sunah ini sebagai tambahan pahala ibadahmu. Firman Allah
Swt.:
Dan pada sebahagian malam hari
bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu:
mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS
al-Isra:[17]: 79)
Oya, bagaimana pula dengan shadaqoh
kamu? Moga aja nggak sayang menyisihkan uang seribu atau dua ribu rupiah ke
keropak masjid ya? Soalnya, adakalanya uang dua puluh ribu rupiah bisa dengan
mudah langsung menguap kalo kamu jajan di resto sekelas McD or KFC. Bebas aja
ngasih uang ke resto Amrik itu. Kalo ke masjid, naga-naganya sih masih nimbang
untung-rugi. Duh, jangan sampe deh!
Oya, kamu perlu tahu, apa sih arti
ibadah? Sobat, ibadah (al-Ibaadah) secara bahasa adalah (ath-Thaaah) taat
(Kamus al-Muhiith, oleh Fairz Abdiy, bab tentang ibadah). Sedangkan menurut
istilah (makna hukum), aIbaadah memiliki dua makna, yaitu secara umum dan
secara khusus. Makna al ibaadah secara umum, yaitu ketaatan kepada
perintah-perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Dalil dalam masalah
ini adalah:
Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan
manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku (TQS. adz-Dzariyat [51]:
56)
Adapun makna khusus dari al-Ibaadah
adalah segala?آ
bentuk perintah dan larangan hukum syara yang mengatur hubungan seorang muslim
dengan Rabb-nya, yaitu apa-apa yang disebutkan oleh fuqaha sebagi ibadah
seperti shalat, zakat, haji, puasa, dan jihad. Dalam hal ini, maka yang kita
maksudkan sebagai ibadah hanyalah dalam maknanya yang?آ khusus saja.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan Hanya Baca Saja, Di Tunggu Komentarnya ^_^
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.