Idaman? Emangnya Ramuan Madura? Begitu
kira-kira komentar kamu. Sori, bukan iklan. Atau ada yang mau komentar lain?
Maksud kita sih, supaya bisa ngajak kamu ngobrol dan akhirnya kamu mikir. Ya,
itung-itung berbagi pengalaman dan ilmu, lho. Jadi pemuda idaman itu nggak
sulit, kok. Asal kamu mau sadar, mau belajar dan mau mikir tentang keberadaan
kamu sendiri sebagai seorang manusia dan sebagai seorang muslim. Ingat ya Brur,
kita memang harus menjadi panutan. Diidamkan oleh siapa saja tentu tanpa maksud ingin dipuji atau
dikagumi doang. Tapi maksudnya, bagaimana kita berusaha agar menjadi pelopor
dalam kebaikan. Ingat ya, bukan nyari popularitas semata di mata manusia, tapi
berusaha menjadi yang terbaik dalam pandangan Islam. Oke, setuju kan?
Kamu juga nggak boleh kalah dengan
remaja-remaja yang aqidahnya bertentangan dengan Islam. Soal prestasi maupun
keberanian dalam membela yang benar. Ingat ya, membela yang benar, Dien Islam Thea bukan membela yang bayar!
Idealnya, remaja macam kamu ini memang
memiliki semangat yang top dalam urusan mencari ilmu, dalam belajar dan ketika
membela Islam. Karena, terus terang saat ini
kita prihatin banget deh dengan
gaya kamu yang pecicilan alias banyak tingkah! Kamu ternyata lebih senang bila
dicap remaja gaul. Celakanya, justeru gaul dalam masalah yang salah. Bukannya
kamu berjuang membela Islam, eh, malah pacaran….! Ngehambur-ngehamburin waktu
aja…..
Guys, kita
harus banyak introspeksi alias menilai diri sendiri. Kamu udah nggak bisa lagi
dibilang anak-anak. Kamu tuh udah dewasa. Udah SMA. Udah bisa mikir, mana yang
benar dan mana yang salah. Iya, kan?
Coba, bandingkan jumlah teman kamu yang
triping di diskotik dengan yang geleng-geleng kepala (baca: dzikir) di masjid?
Kamu juga nggak bisa berbohong kan, ketika diajukan pertanyaan tentang jumlah
remaja cewek yang memakai jilbab dengan yang mengumbar auratnya. Pasti kamu
juga setuju sekaligus prihatin bahwa ternyata sejauh mata memandang banyak
aurat teman remaja putri yang dipamerkan. Padahal bukan pasar malam, kan? Nah,
catet itu.
Malah, Non! Kalo kita dengerin obrolan
remaja sekarang ini, pasti nggak jauh dari artis dan film-film. Nggak tahu,
apakah ia ingin seperti mereka atau sekadar untuk disebut gaul. Yang jelas,
survei membuktikan bahwa banyak remaja yang kemudian tersihir oleh gemerlapnya
dunia kaum seleb. Gimana nggak, karena yang jadi bahan obrolan nggak jauh dari
gosip seputar artis. Celakanya, justru teman-teman remaja kita itu secara tidak
sadar meniru setiap gerak langkah artis pujaannya. Sekarang jadi ada
pertanyaan, siapa sebenarnya yang jadi idaman? Kamu ataukah mereka?
Teman, masih banyak yang harus kita
benahi. Sosok pemuda idaman itu nampaknya harus segera dimunculkan. Bukan
apa-apa, kita juga udah jenuh dengan tingkah teman-teman remaja seusia kamu
yang ogah belajar Islam. Boro-boro jadi idaman, malah bertumpuk jadi beban
masyarakat. Sedih ya, Brur?
Tentu saja, kita nggak ingin menjadi
generasi santai dan penuh hura-hura. Sejak dulu kita sudah diwarisi sebagai
generasi pejuang. Bukan generasi yang akan menjadi beban masyarakat. Sejak dulu
Islam mengajarkan tentang disiplin, kerja keras dan keberanian dalam
menyampaikan kebenaran.
Islam Sumber Keberanian?
Hidup kalo nggak punya target dan tujuan
rasanya kering. Benar-benar kering. Nggak percaya? Sekarang, coba kamu
renungkan, buat apa hidup kalo kamu nggak tahu akan ke mana dan akan ngapain.
Sulit bisa idealis bila kamu nggak punya tujuan dan target dalam hidup. Dua hal
itulah yang sebenarnya akan mengendalikan kamu dalam kehidupan ini. Sebab, kalo
nggak, bisa-bisa kamu ngelantur kemana-mana karena nggak punya pegangan. Dan
tentu saja, sebagai seorang muslim tujuan dan target hidup kita adalah mencapai
ridho Allah dengan beribadah kepada-Nya.
Sehingga wajar bila kemudian muncul
generasi para sahabat yang mampu meng-aktualisasikan Islam dalam kehidupannya.
Kamu kenal Abdullah Ibnu Umar? Nah, beliau ini patut kamu contoh dalam hidup
kamu. Di usianya yang menginjak 13 tahun, sudah kebelet ingin ikut berjihad
bersama Rasulullah saw. Beliau bersama Al Barra ngotot ingin berperang bersama
pasukan Rasulullah dalam perang Badar, namun oleh Rasulullah saw ditolak karena
masih kecil. (Shahih Bukhari jilid VII, hal. 226 dan 302). Semangat seperti
inilah yang saat ini sulit ditemukan dalam diri pemuda Islam seusia kamu. Kalau
pun ada itu hanya sedikit saja yang memilikinya. Jangankan untuk berjihad, dalam
menuntut ilmu saja, kadangkala kamu sudah bosan dan tak bersemangat. Yang
muncul justeru semangat dalam tawuran dan tindak kriminal lainnya. Nggak
semuanya sih, tapi kebanyakan!
Idealnya,
seorang pemuda atau remaja kudu memiliki semangat yang hebat. Mengingat fisik
kamu yang masih kuat. Dalam sejarah, usia para pemuda Islam yang pertama
mendapatkan pembinaan di Daarul Arqaam rata-rata sekitar 20 tahunan. Yang
paling muda adalah Ali bin Abi Thalib, waktu itu usianya masih 8 tahun hampir
sama dengan Az-Zubair bin Al Awwam. Kemudian dalam pembinaan Rasul itu masih
ada Jai ja’far bin Abi Thalib yang saat itu usianya 18 tahun, Usman bin Affan,
usia 20 tahun, Umar bin Khaththab sekitar 26 tahun dan Abu Bakar As Shidiq yang
sudah berusia 37 tahun saat itu. Dan masih banyak lagi para sahabat yang
semuanya masih relatif muda usia. Mereka bersemangat dalam mengikuti pembinaan
Rasulullah saw. Aqidah Islam yang ditanamkan Rasul mampu mengubah pola pikir
mereka tentang kehidupan.
Gimana, bisa dipahami? Sekarang kamu nggak
bisa nyari-nyari alasan lagi untuk melegalkan tingkah kamu yang amburadul itu.
Jangan merasa sah melakukan hura-hura sebagai seorang remaja. Nggak ada dalam
kamus Islam bahwa seorang remaja itu hidupnya harus nyantai dan hura-hura.
Malah kamu juga kudu malu sekadar contoh Bill Gates, yang ketika itu berusia 14
tahun mampu memimpin kelompok komputer sekolahnya. Memang sih, Gates anak orang
kaya di wilayah Pantai Barat Amerika. Tapi yang perlu dicontoh adalah
semangatnya. Gates yang drop out dari Harvard University pada usia 19 tahun dan
kemudian mulai mendirikan perusahaan software bernama Microsoft bersama Steave
Allen temannya. Sekarang? Ia jadi juragan terkaya di dunia. Malah, lucunya
program yang ia buat dulu pernah dijualnya kepada raksasa perusahaan komputer;
IBM. Sekali lagi, ini sekadar contoh. Karena seharusnya kita lebih semangat
lagi, soalnya apa pun yang kita lakukan di dunia adalah ibadah. Apa yang
dilakukan Bill Gates hanyalah fatamorgana di hadapan Allah. Tentu saja, karena
ia golongan orang-orang kafir.
Gimana, Brur? Cukup membuat kamu
semangat? Syukurlah. Semangat pemuda-pemuda?آ seperti itulah yang membuat Islam disegani. Yang
telah membuat orang-orang di luar Islam kagum dengan mereka.
Remaja Ideal
Ya, Islam memang sumber keberanian. Dan
idealnya, pemuda Islam itu memang berperilaku demikian. Seorang pemikir dari
Beirut, Musthafa Al Ghalayaini berkata: “Adalah terletak di tangan para pemuda
kepentingan umat ini, dan terletak di tangan pemuda juga kehidupan umat ini.? إ“Pemuda yang bodoh, beku (tidak punya ruh
jihad) untuk memajukan bangsa, matinya itu lebih baik daripada hidupnya.
Trik Menjadi Pemuda Idaman
Apa
sih, trik agar jadi pemuda (juga pemudi) idaman?
1. Niatkan bahwa belajar Islam itu
untuk ibadah.
2. Ilmu yang didapat diamalkan
dalam kehidupan.
3. Islam yang dikaji jangan
setengah-setengah, musti Kaffah
4. Memiliki semangat untuk membela
Islam.
5. Menyadari bahwa Islam wajib
diperjuangkan.
6. Nggak betah hidup nyantai dan
hura-hura.
7. Siap berkorban untuk Islam.
8. Kuat iman, kuat ilmu, hijrah dan
Jihad
Itu sekilas trik agar
jadi pemuda idaman. Kamu boleh nyari yang lainnya. Pokoknya, kamu melakukan
semua itu untuk Islam dan kaum muslimin. Percayalah, segalanya berawal dari
sebuah kesadaran yang tinggi untuk maju. Dan tentu saja, untuk menghasilkan
para remaja pilihan seperti itu dibutuhkan pembinaan yang benar dan hanya
dimasyarakat Islamlah kamu akan mendapatkan semuanya itu....
Oke, siapa diantara
kamu yang bisa menjadi profile pemuda idaman untuk memperjuangkan Islam?
Gimana, berani kan? Siapa takut? Yes, we are the champions my friend..
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan Hanya Baca Saja, Di Tunggu Komentarnya ^_^
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.